Terkini Daerah
Viral Warung Lesehan Bu Anny Slawi, Banyak Pembeli Jaminkan STNK atau KTP untuk Membayar
Warung makan BU Anny Slawi resmi ditutp sementara setelah banyaknya keluhan pelanggan. Warung tersebut menjai viral dengan harga makanan sangat mahal.
Penulis: AmirulNisa
Editor: Rekarinta Vintoko
Bahkan ada jug pelanggan yang menjaminkan helm yang digunakan.
Sebelumnya warung tersebut pernah diinvestigasi oleh Degkop UKM pada tahun 2017 dengan masalah yang sama.
"Saya dengar langsung dari tukang parkir, kalau banyak pembeli yang tak sanggup membayar harga total seusai makan di sana.
Bahkan parahnya, ada yang menyerahkan helm, STNK, KTP, dan surat-surat semcamnya untuk dijaminkan supaya bisa keluat sementara waktu untuk mengambil uang di ATM atau rumah," jelas Suspriyanti.
Kasus tersebut sering diketahui tukang parkir yang bertugas di lokasi sebelah Kantor Kecamatan Slawi.

Bahkan sang tukang parkir kerap memperingatkan beberapa orang yang hendak makan di warung tersebut.
Pembeli yang sering menjadi korban biasanya adalah orang dari luar kota yang berkunjung ke Kabupaten Tegal.
"Kasus viral seperti ini pasti terjadi saat menjelang lebaran atau musim mudik. Sebab tahun 2017 lalu juga sempat kejadian sama seperti ini.
Korban para pendatang dari luar kota karena warga Slawi dan sekitarnya sudah paham," jelas Suspriyanti.
Warung lesehan tersebut sudah lama berjualan namun tidak selalu buka setiap saat.
Pedagang yang mematok harga tinggi saat lebaran biasanya akan menghilang setelah menjadi viral dan digunjingkan banyak orang.
Namun, bila berita viral mengenai warungnya sudah mereda, mereka akan kembali berjualan dengan harga yang tetap tinggi.
• Viral di Facebook: Tak Ada yang Datang di Acara Bukber, Pria Ini Harus Bayar Ganti Rugi Rp 3,3 Juta
Hal serupa juga selalu dilakukan oleh pemilik warung lesehan Bu Anny (42) dan suaminya Sopikhin (48).
Bila warung tersebut terus melakukan hal tersebut ada kemungkinan akan ditutup paksa.
"Kadang jualan kadang hilang. Polanya seperti itu terus. Kalau lagi ramai seperti sekarang, dia akan menghilang. Kalau sudah reda, mereka akan kembali berjualan. Tidak menutup kemungkinan warung itu bisa ditutup karena bandel," ucap Suspriyanti.