Terkini Daerah
Rekonstruksi Pembunuhan di Gresik, Pelaku Menyesal dan Serahkan Diri setelah Cekik Istrinya
Kepolisian menggelar rekonstruksi pembunuhan yang dilakukan suami pada istrinya sendiri. Pelaku mengaku menyesal hingga memutuskan menyerahkan diri.
Penulis: AmirulNisa
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
TRIBUNWOW.COM - Polsek Driyorejo gelar reka ulang atau rekontruksi kejadian pembunuhan yang dilakukan suami pada istrinya.
Pada rekontruksi tersebut pelaku mengaku menyesal sehingga menyerahkan diri ke Polsek Driyorejo.
Dikutip dari TribunJatim.com, rekontruksi dilakukan di TKP yang berada di Perumahan Bukit Pesona, Desa Tanjungan, Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik, Kamis (30/5/2019).
Pelaku Lutfi Dwi (33) akan melakukan rekontruksi pada Rabu (29/5/2019).
Lutfi telah melakukan aksi keji dengan membunuh istrnya sendiri Fisa Wuri (32) dengan mencekiknya pada Minggu (26/5/2019).
Bahkan pelaku melakukan tindakannya dihadapan anak-anaknya yang sempat mencoba mencegah.
Kegiatan rekontruksi pun dilakukan dengan pejagaan ketat dari Polres Gresik dan Polsek Driyorejo.
• Cabuli dan Bunuh Bocah 10 Tahun di Bone Lalu Kabur ke Hutan, AF Tertangkap karena Kelaparan
Pelaku memperagakan 15 adegan, mulai dari cek cok hingga melakukan aksi pembunuhannya.
Pada rekontruksi tersebut, terdapat 3 pemeran pengganti, seorang perempuan sebagai korban dan dua anak-anak yang berperan sebagai anak-anak korban.
Awalnya pelaku masuk ke dalam rumah setelah memarkir motornya.
Lalu di dalam rumah ia melihat istri dan dua anaknya sedang tidur di dalam kamar.
Pelaku tertidur di ruang tamu dan istrinya membangunkan.
Lalu Istrinya mulai marah-marah dan kembali masuk ke kamar.
Pelaku bangun lalu makan di meja makan di dekat dapur.
Namun Korban mendatangi pelaku dengan membawa gunting.
Mereka lantas bertengkar. Pertengkaran pasangan suami istri tersebut membangunkan seorang anaknya.
• Bentuk Tim Khusus dan Perbaiki CCTV, Polisi akan Ungkap Kasus Pembacokan di Bandung
Reka adegan berikutnya, korban kembali masuk kamar dan menggunting pakaian pelaku.
Sedang pelaku hanya pergi ke teras rumah.
Pada adegan selanjutnya, istri pelaku mandi lalu kembali masuk ke kamar yang diikuti pelaku.
Di dalam kamar tersebut pelaku berusaha meminta maaf, namun korban tidak memaafkan dan menendang pelaku hingga terjatuh ke lantai.
Karena perlakuan istri, pelaku merasa emosi dan mendorong korban ke tempat tidur.
Lalu pelaku mencekik leher korban dengan tangan kanan.
Pelaku masih mencekik korban dan kedua anaknya berusaha mencegah namun tak dihiraukan.
Pelaku lalu mencoba memastikan kondisi korban masih hidup atau tidak.
Setelah diperiksa detak jantungnya, ternyata istrinya masih hidup.

Karena istrinya masih hidup, di adegan berikutnya pelaku menekan leher korban dengan tangan kanan.
Sedangkan tangan kiri pelaku digunakan untuk menjept hidung korban.
Lalu istri sudah meninggal dengan mengeluarkan darah pada mulut serta tubuh terasa dingin.
Adegan terakhir, pelaku membonceng kedua anaknya menuju rumah saudara di Surabaya, kemudian ia menyerahkan diri.
Selama rekontruksi berlangsung, pelaku mengaku menyesal telah membunuh istrinya sendiri.
"Untuk menebus kesalahan itu, saya menyerahkan diri ke polisi," ucap Lutfi.
Menurut keterangan Kanit Reskrim Polsek Driyorejo Ipda Joko Suprianto, hasil dari rekontruksi tidak banyak perubahan berdasarkan keterangan sebelumnya.
"Hanya sebagian keterangan yang direvisi. Yaitu saat mencekik istrinya. Saat itu ternyata istrinya memakai daster," ucap Joko.
Motif Pembunuhan
Kapolres Gresik, AKBP Wahyu Sri Bintoro, menjelaskan bahwa Fisa melakukan semua aksinya lantaran diduga cemburu atas apa yang dilihatnya saat mengunjungi suami di kantor.
"Indikasi istrinya ini cemburu," ucap Wahyu, Senin (27/5/2019) dikutip dari Surya.co.id.
Terkait motif pembunuhan, pihak kepolisian mengaku masih akan mendalami lebih lanjut dari keterangan pelaku.
"Motif pembunuhan masih kita dialami," ujarnya.

Kini jenazah Fisa berada di ruang autopsi di RSUD Ibnu Sina untuk dilakukan penyelidikan.
Dikuti dari TribunJatim.com, Fisa dan Lutfi sering diketahui terlibat pertengkaran dan berselisih pendapat.
Dalam sepekan terakhir, keduanya memang kerap terlibat adu mulut sampai adu fisik.
Dari informasi yang didapat, korban Fisa juga diduga kerap melontarkan kata-kata kasar pada sang suami.
Fisa dieketahui bekerja sebagai pedagang di Pasar Rumput, Gresik.
Kondisi Kedua Anak
Kepolisian berencana akan melakukan pendampingan, pada dua anak pelaku yang melihat orangtuanya berkelahi, hingga menewaskan Fisa, ibu dua anak tersebut.
Kedua anak yang melihat aksi pembunuhan tersebut dan dikhawatirkan akan memunculkan trauma.
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com Selasa (28/5/2019), dengan bantuan PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak) pendampingan akan diberikan pada dua anak korban dan pelaku
• Bukan Orang Sembarangan, Ini Latar Belakang 4 Tersangka yang Ancam Bunuh 4 Petinggi Negara
Kedua anak pelaku dan korban masih berusia 11 tahun dan 5 tahun.
Mereka berdua dikhawatirkan merasa trauma setelah melihat sang ayah membunuh ibunya.
"Jadi sesuai pengakuan pelaku, dia melakukan pencekikan terhadap korban itu diketahui oleh dua anaknya, satu orang berusia 11 tahun dan satunya lagi umur 5 tahun. Bahkan mereka (anak-anak) sempat menangis (melihat kejadian tersebut)," ucap Kapolres Gresik, AKBP Wahyu Sri Bintoro, Senin (27/5/2019).
Untuk menanggulangi trauma pada kedua anak tersebut kepolisian sudah menyiapkan beberapa cara.
"Tentu kami akan lakukan pendampingan melalui unit PPA Polres Gresik, karena kami tidak ingin si anak mengalami trauma usai melihat kejadian tersebut. Tapi untuk saat ini kan kedua anaknya masih berada di rumah tantenya di Surabaya," ucap Wahyu.
(TribunWow.com/Ami)
WOW TODAY