Breaking News:

Terkini Nasional

Pengakuan Istri Perusuh Aksi 22 Mei yang Incar Bunuh 4 Tokoh, Selama Nikah Tak Tahu Kerjaan Suami

Ini pengakuan istri tersangka IR, perusuh aksi massa 22 Mei yang mengincar 4 tokoh politik dan pimpinan lembaga survei. Sosok sang suami misterius

Penulis: Nila Irdayatun Naziha
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Kerusuhan saat aksi 22 Mei di depan gedung Bawaslu, Jakarta, Rabu (22/5/2019). 

TRIBUNWOW.COM - Angel (26), istri Irfansyah alias IR, satu di antara tersangka perusuh massa 22 Mei di Jakarta, yang diperintah membunuh 4 tokoh politik memberikan kesaksiannya.

Dijelaskan oleh Angel, IR adalah seorang mantan anggota TNI AD yang sudah selesai masa tugas sebelum menikah dengannya.

Meski begitu, saat ditanyai apa pekerjaan sang suami saat ini, Angel mengaku tidak pernah tahu pasti apa pekerjaan suaminya itu.

"Dulu dia TNI AD, tapi sudah keluar sejak sebelum nikah sama saya. Kalau enggak salah ada masalah soal tugas tapi persisnya saya enggak tahu," kata Angel dikutip dari TribunJakarta.com, Selasa (28/5/2019).

Lebih lanjut, Angel juga menuturkan bahwa dirinya tidak tahu apa pekerjaan sang suami saat ini.

Menurut Angel, IR adalah sosok yang tertutup, sehingga ia tidak pernah membicarakan masalah pekerjaan pada Angel.

Angel hanya mengetahui, bahwa IR biasanya bekerja sebagai pengawal seseorang.

"Dia suka diminta ngawal-ngawal aja, saya juga kurang tahu pastinya," kata Angel.

Mengapa Budi Gunawan, Wiranto, Luhut, Gories Mere Jadi Sasaran Pembunuhan? Selangkah Sentuh Jokowi

Disinggung soal keterlibatan IR dalam sebuah partai politik, Angel juga mengaku tidak mengetahuinya.

Meskipun demikian, ia membenarkan soal adanya stiker berlogo Prabowo-Sandi yang ada di jendela kaca rumahnya.

Angel menuturkan, stiker tersebut sudah ada di rumahnya sejak awal kampanye 2019 berlangsung.

"Itu stikernya sudah lama emang dipasangnya dari pas pemilu itu dikasih sama relawan," kata Angel Selasa (28/5/2019).

"Kalau pilihan politik itu kan hak masing-masing ya, saya juga enggak pernah nanya dan dia juga enggak pernah ngomongin politik," kata Angel.

Dijelaskan oleh Angel, sebelum aksi 22 Mei, sang suami sempat bercerita padanya bahwa akan ikut dalam aksi massa 22 Mei tersebut.

"Sebelumnya suami emang bilang mau ikut aksi itu. Sehabis makan malam dia pergi ke lapangan, dia emang suka nongkrong di sana," sambung Angel.

Siapakah Gories Mere? Orang yang Jadi Target Pembunuhan Kelompok Bayaran di Aksi 22 Mei

 

Tampak depan rumah kontrakan Irfansyah atau IR (45) di daerah Sukabumi Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Senin (27/5/2019) malam.
Tampak depan rumah kontrakan Irfansyah atau IR (45) di daerah Sukabumi Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Senin (27/5/2019) malam. (TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra)

Hanya saja, sebelum aksi 22 Mei, IR sudah diamankan oleh kepolisian di Kompleks Peruri di Kawasan Sukabumi Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Selasa (21/5/2019) lalu.

"Dia ditangkap di lapangan dekat Peruri," ungkap Angel.

Setelah penangkapan sang suami, Angel mengaku didatangi anggota polisi dan menggeledah rumah kontrakannya disaksikan langsung oleh IR.

Saat menggeledah rumah Angel, polisi berusaha mencari tiga senjata api ilegal yang diduga dimilik IR dan ada kaitannya soal pembunuhan tokoh saat aksi 22 Mei.

"Digeledah semua malam itu juga. Polisi cari-cari senjata, sampai ke rumah ibu saya yang enggak jauh dari sini juga ikut digeledah," ujar Angela.

Namun Angel menuturkan bahwa kepolisian tidak menemukan senjata di rumahnya maupun rumah sang ibu.

Meski tak menemukan senjata tajam, anak panah yang dijadikan pajangan di rumah kontrakan tersebut, diamankan dan dibawa oleh kepolisian.

Siapakah Gories Mere? Orang yang Jadi Target Pembunuhan Kelompok Bayaran di Aksi 22 Mei

 

KOMPAS.com/Ihsanuddin
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Muhammad Iqbal menunjukan barang bukti senjata yang digunakan untuk membunuh empat tokoh dalam konferensi pers Senin (27/5/2019).
KOMPAS.com/Ihsanuddin Kepala Divisi Humas Polri Irjen Muhammad Iqbal menunjukan barang bukti senjata yang digunakan untuk membunuh empat tokoh dalam konferensi pers Senin (27/5/2019). ((KOMPAS.com/Ihsanuddin))

Peran IR dalam Rencana Pembunuhan Tokoh

Dikutip dari Tribunnews.com, Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Muhammad Iqbal membeberkan siapa saja tersangka perusuh aksi 22 Mei, yang terlibat rencana pembunuhan tokoh politik.

Hal tersebut disampaikannya dalam konferensi pers yang dilakukan di Kantor Kemenko Polhukam, Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (27/5/2019) lalu.

Tersangka rencana pembunuhan tokoh tersebut adalah HK, AZ, IR, dan TJ yang masing-masing berperan sebagai eksekutor.

Sementara dua lainnya yakni AD dan satu perempuan berinisial AF yang merupakan penjual senjata api dari harga Rp 5 juta sampai Rp 50 juta rupiah.

“Awalnya HK diperintahkan seseorang untuk membeli senjata api pada Oktober 2018 yang kemudian berhasil didapatkan dari AD dan AF pada 13 Oktober 2018, senjata yang didapatkan diserahkan juga pada AZ dan TJ," jelas Iqbal, Senin (27/5/2019).

"Kemudian pada Maret 2019 HK menerima perintah untuk membunuh dua tokoh nasional, pada 12 April 2019 ada perintah lagi untuk membunuh dua tokoh nasional lainnya plus satu pimpinan lembaga swasta, yaitu lembaga survei, sehingga total ada empat tokoh nasional yang jadi target,” ungkap Iqbal.

Suami Hajar Istri gara-gara Beri Komentar Buruk di Video YouTube-nya

Empat Tokoh yang Jadi Target Pembunuhan

Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengungkap nama empat tokoh nasional yang diancam akan dibunuh kelompok perusuh dalam aksi 21-22 Mei.

Dalam jumpa pers di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (28/5/2019), Tito menyebutkan nama Menko Polhukam Wiranto juga termasuk dalam daftar target yang direncanakan akan dibunuh.

Tito menyebutkan, ada 4 tokoh nasional yang menjadi target pembunuhan.

Dijelaskannya, nama-nama tokoh negara ini berdasarkan keterangan dari para pelaku dalam berita acara pemeriksaan (BAP).

"Dasar kami sementara hanya BAP pro justitia, hasil pemeriksaan kepada tersangka yang sudah kita tangkap. Jadi bukan karena berdasarkan informasi intelijen, beda," jelas Tito dikutip dari tayangan Live tvone Selasa (28/5/2019).

"Mereka (para perusuh yang ditangkap) menyampaikan nama Pak Wiranto," kata Tito, disambut acungan jari oleh Wiranto yang duduk di sampingnya.

"Terus ada Pak Luhut Menko Maritim, ketiga itu adalah Pak KaBIN (Budi Gunawan), keempat Bapak Gories Mere," sambung dia.

Selanjutnya, Tito menyebutkan ada juga pimpinan lembaga survei yang menjadi target dari kelompok perusuh itu.

Namun, Tito tak mau menyebutkan nama siapa yang ia maksud.

"Yang jelas kami selalu sejak awal, kami memberikan informasi, memberikan pengawalan-pengawalan," katanya. (TribunWow.com/Nila/Ananda)

 

WOW TODAY:

Tags:
Euro 2020Piala Eropa 2020Timnas WalesTimnas TurkiGareth Bale
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved