Pemilu 2019
Ini Reaksi Bawaslu dan KPU soal Ucapan Bambang Widjojanto yang Sebut Pemilu Tahun 2019 Jadi Terburuk
Ketua Tim Hukum BPN 02, Bambang Widjojanto (BW) mengatakan bahwa pemilu 2019 merupakan pemilu terburuk sepanjang massa, Ini reaksi Bawaslu dan KPU
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) memberikan reaksi terkait pernyataan Ketua Tim Hukum dari Badan Pemenangan Nasional (BPN) Paslon 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, terkait Pemilu 2019.
Diketahui Ketua Tim Hukum BPN 02, Bambang Widjojanto (BW) mengatakan bahwa pemilu 2019 merupakan pemilu terburuk sepanjang massa.
• Tanggapi Bambang Widjojanto yang Sebut Pemilu 2019 Terburuk, Bawaslu: Ini Paling Transparan
Reaksi Bawaslu
Ketua Bawaslu RI, Abhan Misbah menegaskan tak sepakat dengan pernyataan BW, dikutip TribuWow.com dari Tribunnews.com, Rabu (29/5/2019).
Abhan justru merasa bahwa Pemilu 2019 adalah pemilu paling trasnparan.
Hal ini menurutnya tahapan demi tahapan pemilu telah diikuti masyarakat secara langsung.
"Kalau menurut kami ya tidak, ini yang paling transparan. Pemilu ini sangat transparan, semua bisa dilihat buruknya di mana. Kalau ada kekurangan, yang namanya manusia tidak sempurna. Ini baik. kalau enggak baik, enggak selesai," tutur Abhan di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (28/5/2019).
Lanjutnya Abhan menilai pemilu ini dari penyelenggaraan, independensi, transparansi, di tingkat Kecamatan, hingga tingkat nasional dilakukan secara terbuka.
• Mahfud MD Dorong Rekonsiliasi Politik Kedua Kubu segera Dilakukan
"Ini penyelenggaranya jelas, independen, transparan, mana ada proses sejak awal di Kecamatan dilihat, di kabupaten dilihat, ya semua publik bisa lihat, di nasional juga. Debatnya kami dengan saksi, keberatan dari 02, anda bisa lihat sendiri," jelasnya lagi.
Ia juga mengingatkan pihaknya telah mengeluarkan rekomendasi Pemungutan Suara Ulang (PSU) di beberapa tempat sebagai upaya pembenahan untuk proses yang memang kurang sesuai aturan.
"Tapi kalau dengan kami membuat rekomendasi sekian PSU, ini bagian dari ada yang salah dibenarkan," jelas dia.

Reaksi KPU
Dikutip dari Kompas.com, Selasa (27/5/2019), Komisioner KPU, Pramono Ubaid Tanthowi menilau ucapan BW tak didasari data yang jelas.
"Pernyataan Mas Bambang Widjojanto yang menyatakan bahwa Pemilu 2019 merupakan pemilu terburuk dalam sejarah Indonesia merupakan pernyataan yang ahistoris serta tidak didasarkan pada data dan argumen yang jelas," kata Pramono saat dihubungi, Senin (27/5/2019).
Ia kemudian membandingan pelaksanaan pemilu pada Orde Baru.
Menurut Pramono, saat itu jumlah partai politik peserta pemilu dibatasi tidak boleh lebih dari tiga parpol.
Tidak boleh pula ada calon presiden penantang.
Semua calon anggota legislatifnya pun harus melalui proses penelitian khusus (litsus) oleh aparat untuk dapat dinyatakan bersih.
"Penyelenggara pemilunya tidak independen karena di bawah Depdagri (Departemen Dalam Negeri), sedangkan pengawas pemilunya di bawah kejaksaan," ujar Pramono.
"Bagi saya, seberapa pun banyaknya masalah yang ada pada pemilu-pemilu pascareformasi, termasuk Pemilu 2019, sudah bisa dipastikan masih jauh lebih baik dari pemilu selama Orde Baru," katanya.
• BPN Minta Ada Investigasi soal Beredarnya Manifes Penerbangan Prabowo ke Dubai
Diberitakan sebelumnya, saat mendaftarkan gugatan hasil Pilpres Prabowo-Sandi ke Mahmakah Konstitusi (MK) Bambang Widjojanto memberikan pernyataan soal pemilu terburuk.
Berikut ini pernyataan Bambang Widjojanto.
"Mencoba mendorong Mahkamah Konsitusi bukan sekedar Mahkamah Kalkulator yang bersifat numerik tapi memeriksa betapa kecurangan itu sudah semakin dahsyat," ujar Bambang, Jumat (24/5/2019) malam di MK.
"Itu sebabnya di publik ada berbagai pernyataan yang menjelaskan inilah pemilu terburuk di Indonesia yang pernah terjadi selama Indonesia berdiri," tambahnya.

(TribuWow.com)
WOW TODAY: