Breaking News:

Pilpres 2019

Melihat Kembali 'Kemesraan' Jokowi dan Prabowo selama Pilpres 2019, 'Tidak akan Putus Persaudaraan'

Mengingat kembali janji persahabatan Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto selama Pilpres 2019.

Editor: Claudia Noventa
MAULANA MAHARDHIKA
Pasangan Capres-Cawapres nomor urut 1 Joko Widodo (kedua dari kiri)-Maaruf Amin (kiri) dan nomor urut 2 Prabowo Subianto (kedua dari kanan)-Sandiaga Uno pada Deklarasi Kampanye Damai dan Berintegritas di Kawasan Monas, Jakarta, Minggu (23/9/2018). Deklarasi tersebut bertujuan untuk memerangi hoaks, ujaran kebencian dan politisasi SARA agar terciptanya suasana damai selama penyelenggaraan Pilpres 2019. 

TRIBUNWOW.COM - "Sering, ketika sedang naik sepeda, rantainya putus. Tapi percayalah pada saya, Pak Prabowo, rantai persahabatan kita, rantai persahabatan saya dengan Pak Prabowo yakinlah tidak akan pernah putus".

Pernyataan itu disampaikan capres petahana Joko Widodo saat debat keempat Pilpres 2019 pada 30 Maret 2019.

Prabowo juga kurang lebih menyampaikan hal sama.

Ia menekankan bahwa Jokowi adalah sahabatnya.

Perbedaan di antara dirinya dan Jokowi hanya soal ketatanegaraan.

Kini, komitmen kedua sahabat ini dinantikan saat situasi agak memanas pascakerusuhan yang dilakukan sekelompok orang bayaran pada Selasa (21/5/2019) dan Rabu (22/5/2019).

Relawan Jokowi dan Prabowo akan Gelar Bukber Bersama Hari Ini: Untuk Persatuan Indonesia 03

Prabowo mengajak Jokowi untuk naik kuda di kediamannya di Hambalang, Bogor, pada 31 Oktober 2016 lalu.
Prabowo mengajak Jokowi untuk naik kuda di kediamannya di Hambalang, Bogor, pada 31 Oktober 2016 lalu. (KOMPAS.com/IHSANNUDDIN)

Mengingat kembali janji itu

Janji itu terucap pada sesi terakhir debat keempat di Hotel Shangri-La, Sabtu (30/3/2019).

Saat itu, kedua calon presiden diminta menyampaikan pernyataan penutup.

Awalnya, Jokowi bercerita mengenai hobi bersepedanya. Dia mengaku sering mengalami putus rantai saat berada di perjalanan.

Dengan menggunakan analogi ini, Jokowi mengatakan, persahabatannya dengan Prabowo tidak akan seperti rantai itu.

"Sering, ketika sedang naik sepeda, rantainya putus. Tapi percayalah pada saya, Pak Prabowo, rantai persahabatan kita, rantai persahabatan saya dengan Pak Prabowo yakinlah tidak akan pernah putus," kata Jokowi.

Prabowo menyaksikan dengan saksama pernyataan Jokowi itu.

Dia mengangguk dan langsung mengangkat kepalan tangannya ke udara.

Pernyataan Jokowi ini langsung direspons Prabowo. Ia mengatakan, perbedaan memang kerap terjadi.

Perbedaan itu memberi kesan seolah-olah Prabowo dan Jokowi terlibat perseteruan yang luar biasa.

"Jadi memang karena ini debat, pak, audiens kalau melihat kita terlalu bersahabat mereka engga...," jawab Prabowo lalu tertawa.

"Jadi bagaimana ya, saya ini juga bersahabat dengan beliau. Kalau kami berbeda, kami berbeda tentang kenegaraan," lanjut dia.

Minta Pendukung Percaya Langkahnya, Prabowo Subianto: Selalu Mengalah dan Patuh pada Ketentuan Hukum

Jokowi dan Prabowo sempat bergandengan tangan saat deklarasi kampanye damai yang digelar KPU di Lapangan Monas, 23 September 2018.
Jokowi dan Prabowo sempat bergandengan tangan saat deklarasi kampanye damai yang digelar KPU di Lapangan Monas, 23 September 2018. (KOMPAS.com/MAULANA MAHARDHIKA)

Jokowi tersenyum dan mengangguk-angguk mendengar pernyataan Prabowo.

Prabowo kemudian meminta maaf karena perkataannya terdengar keras selama debat.

"Debat kadang-kadang maaf, Pak, suara saya keras. Saya setengah Banyumas, setengah Minahasa. Bapak kan Solo, halus," kata Prabowo.

Namun, seperti Jokowi, Prabowo menegaskan, akan tetap bersahabat dengan rivalnya dalam dua kali pilpres ini. Prabowo mengaku ingin demokrasi yang seperti ini.

Meski berbeda dalam mengelola negara, persahabatan tidak putus.

"Kita pun tidak akan putus persaudaraan kita. Kita berjuang untuk rakyat sama-sama biar rakyat yang menentukan yang terbaik untuk bangsa," kata Prabowo.

Prabowo bahkan sempat menyebut nama beberapa tokoh yang ada di barisan pendukung Jokowi-Ma'ruf.

Dia menyebut Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, Yenny Wahid, dan Pramono Anung.

Persahabatan tidak hanya terjalin dengan Jokowi, tetapi juga tokoh-tokoh yang ia kenal baik itu.

Setelah pernyataan penutup itu, keduanya saling menghampiri.

Jokowi dan Prabowo saling menggenggam tangan dan "cipika-cipiki".

Tepuk tangan pendukung kedua capres ini langsung bergemuruh di ruangan itu. 

Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun Beberkan Alasan Gugatan Prabowo pada Pilpres 2014 Ditolak MK

Menanti Silaturahim Pascapilpres

Sekarang, Pilpres 2019 sudah selesai.

Janji persahabatan di antara keduanya menunggu untuk dibuktikan.

Jokowi sudah mengupayakan pertemuan dengan Prabowo melalui utusan yang dikirimnya.

Keakraban Prabowo Subianto dan Joko Widodo (Jokowi) saat Asian Games 2018.
Keakraban Prabowo Subianto dan Joko Widodo (Jokowi) saat Asian Games 2018. (Instagram/@jokowi)

Jokowi menyebut inisiatif dirinya untuk bertemu Prabowo muncul setelah pemungutan suara Pilpres 2019 pada 17 April 2019.

"Sudah saya sampaikan, saya sudah berinisiatif sejak awal setelah coblosan," kata Jokowi.

Namun, hingga saat ini pertemuan yang ditunggu-tunggu itu belum juga terjadi.

Sementara di akar rumput, perselisihan tidak kunjung padam. Pilpres sudah berakhir, tetapi persahabatan tak boleh berakhir.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Mengingat Kembali Janji Persahabatan Jokowi dan Prabowo...

WOW TODAY:

Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved