Kabar Ibu Kota
Soal Kericuhan dalam Aksi Massa, Jusuf Kalla Minta Prabowo-Sandi Turut Tenangkan Masyarakat
Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta Prabowo Subianto-Sandiaga Uno untuk ikut serta menenangkan masyarakat.
Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Wakil Presiden Jusuf Kalla angkat bicara atas adanya kericuhan dalam aksi massa 22 Mei.
Diberitakan TribunWow.com dari siaran di saluran YouTube tvOneNews, Rabu (22/5/2019), Jusuf Kalla meminta pasangan calon presdien dan wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno untuk ikut serta menenangkan masyarakat.
"Semua pemimpin bangsa termasuk Pak Prabowo, Pak Sandi, untuk ikut serta menenangkan masyarakat ini," ujar Jusuf Kalla.
"Karena ini kalau apabila terjadi kerusuhan maka kerugiannya pada kita semua," sambung dia.
• Anies Baswedan Sebut Ada 6 Orang Meninggal Dunia akibat Kerusuhan Aksi 22 Mei, Polri: Masih Dicek
Jusuf Kalla menyebutkan, kerusuhan tersebut bahkan juga bisa berdampak pada kerugian ekonomi.
"Ekonomi kita secara keseluruhan. Dan masyarakat akan kena," ungkap dia.
Jusuf Kalla juga menyebutkan, masyarakat harusnya mengingat peristiwa 98.
• Kerusuhan di Sekitar Gedung Bawaslu, Polisi Sita Amplop Berisi Uang dari Massa
Pasalnya, saat itu krisis moneter terjadi karena adanya kerusuhan massa.
"Ingat peristiwa 98, krisis terjadi apabila terjadi itu. Dan semua rakyat akan kena akibat kerusuhan-kerusuhan seperti ini menyebabkan krisis ekonomi," kata Jusuf Kalla.
Lebih lanjut, Jusuf Kalla meminta agar masyarakat tenang dan tidak ikut serta dalam aksi.
• Terjadi Kericuhan dalam Aksi 22 Mei, Dahnil Anzar: Yang Tanggung Jawab Tentu yang Lakukan Provokasi
Simak videonya:
Kericuhan di Aksi Damai
Sementara itu diberitakan sebelumnya, kericuhan massa bermula saat polisi mencoba untuk membubarkan massa yang melakukan aksi demo pada Selasa (21/5/2019) malam hingga Rabu (22/5/2019).
Massa dibubarkan lantaran mencoba untuk merusak pagar besi yang telah di pasang oleh polisi.
Tepat pukul 22.15 WIB, massa yang melakukan aksi damai tiba-tiba mencoba merusak pagar besi tersebut.
Massa juga sempat menantang petugas kepolisian yang sebelumnya telah menarik diri dan masuk ke dalam gedung Bawaslu.
• Jamin Keamanan Jakarta, Polri Imbau Masyarakat Lakukan Aktivitas Seperti Biasa
Lalu tepat pukul 22.40 WIB kericuhan antara massa dengan petugas kepolisian terjadi.
Tampak aksi kejar-kejaran antara pendemo dengan petugas kepolisian juga terjadi.
Dikutip dari tayangan Kompas Tv, terlihat polisi mencoba membubarkan massa dengan gas air mata.
Terlihat pula massa yang masih bertahan hanya mundur hingga gas air mata hilang.
Pada sekitar pukul 03.00 WIB dini hari Rabu (22/5/2019), kobaran api juga tampak dalam aksi tersebut.
Tampak juga mobil polisi yang sedang diamankan di dekat massa, dilempari dengan batu.
Sedangkan barikade polisi berjaga dan berlindung dari lemparan-lemparan massa.
• TKN Beri Sinyal Kerja Sama dengan Beberapa Partai Koalisi Prabowo-Sandiaga

Hingga pukul 07.30 WIB, situasi sekitar Asrama Brimob di Jalan KS Tubun, Jakarta Barat sudah berangsur kondusif, dikutip dari Kompas.com.
Massa sudah tidak terlihat melempari batu maupun bom molotov ke arah polisi.
Selain itu, petugas kebersihan terlihat mulai membersihkan puing-puing pasca pembakaran di sepanjang jalan, terutama di Jalan KS Tubun III yang juga menjadi tempat pembakaran belasan mobil polisi.
(TribunWow.com/Ananda)
WOW TODAY: