Kabar Ibu Kota
RS Budi Kemuliaan Terima 17 Korban Kericuhan Tanah Abang: Dari 3 yang Tertembak, 1 Meninggal
Direktur Rumah Sakit Budi Kemuliaan Dr Fahrul W Arbi yang mengatakan ada 17 yang menjadi korban akibat kerusuhan di sekitar Tanah Abang semalam.
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Astini Mega Sari
TRIBUNWOW.WOW - Direktur Rumah Sakit Budi Kemuliaan, Dr Fahrul W Arbi yang mengatakan ada 17 orang yang menjadi korban akibat kerusuhan di sekitar Tanah Abang, Jakarta, pada Selasa (21/5/2019) malam hingga Rabu (22/5/2019).
Dikutip dari TribunJakarta.com, Fahrul mengatakan dari 17 korban ada 3 orang yang mengalami luka tembak.
Disebutkan, 1 korban tertembak yang meninggal atas nama Farhan Syafero (30).
"Tiga luka tembak, satu orang meninggal atas nama Farhan (30), dua sisanya harus dirujuk ke RS Tarakan," ujar Fahrul di Rumah Sakit Budi Kemuliaan, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (21/5/2019).
• Video Detik-detik Sejumlah Kerusuhan Massa di Depan Kantor Bawaslu hingga ke Asrama Brimob
Farhan Syafero diketahui berasal dari Kampung Rawakalong, Grogol, Kota Depok, dan tewas akibat luka tembak dibagian dada.
"Meninggalnya karena ada luka tembak tembus ke belakang dari dada, mungkin mengenai paru-paru ada pneumotoraks. Pneumotoraks itu selaput paru robek sehingga udara terkumpul disana dan kena pembuluh besar," ujar Fahrul.
Disebutkan Fahrul, saat sampai di rumah sakit korban masih sempat mendapatkan perawatan sebelum akhirnya meninggal dunia.
"Korban waktu datang belum meninggal, jadi sempat diresusitasi kemudian tidak tertolong dan kita menghubungi keluarga dan kita kirim ke RS Cipto sekarang," katanya.
Sedangkan dua orang harus dirujuk ke RS Tarakan lantaran perlu dilakukan pembedahan.
"Yang dua di RS Tarakan itu, karena ada fraktur retak, jadi harus ada ahli ortopedi khusus dan kami tidak sedia, hingga diarahkan ke RS Tarakan," kata Fahrul.
Dijelaskan Fahrul, korban lainnya dirawat karena mengalami luka-luka dari gas air mata dan lainnya.
• Tanggapan Polri soal Isu Aksi Anarki di Area Asrama Brimob Dipicu Penembakan dari Aparat
Diketahui sebelumnya, kericuhan massa bermula saat polisi mencoba untuk membubarkan massa yang melakukan aksi demo pada Selasa (21/5/2019) malam hingga Rabu (22/5/2019).
Massa dibubarkan lantaran mencoba untuk merusak pagar besi yang telah di pasang oleh polisi.
Tepat pukul 22.15 WIB, massa yang melakukan aksi damai tiba-tiba mencoba merusak pagar besi tersebut.
Massa juga sempat menantang petugas kepolisian yang sebelumnya telah menarik diri dan masuk ke dalam gedung Bawaslu.
Lalu tepat pukul 22.40 WIB kericuhan antara massa dengan petugas kepolisian terjadi.
Tampak aksi kejar-kejaran antara pendemo dengan petugas kepolisian juga terjadi.
"Ayo tetap rapatkan barisan, jangan pada takut," teriak para massa aksi di depan Gedung Bawaslu, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (21/5/2019) malam.
Massa aksi yang tadinya memenuhi seberang Bawaslu pun lanngsung kocar-kacir berlarian membubarkan diri saat puluhan polisi berlari di Halte TransJakarta Sarinah.
• Live Streaming Kompas TV: Update Kondisi Terkini di Area Asrama Brimob KS Tubun Jakarta Barat
Dalam pengamanan itu, ada seseorang diduga menjadi provokator.
Hingga pada akhirnya massa pun kembali ricuh dengan polisi.
Massa meminta anggota mereka yang telah diamankan oleh polisi tersebut dibebaskan.
Proses negosiasi pun berlangsung antara tokoh masyarakat dengan petugas kepolisian.
Namun, massa ternyata tetap melakukan aksi pengerusakan hingga pelemparan batu kepada polisi.
Dikutip dari tayangan Kompas Tv, terlihat polisi mencoba membubarkan massa dengan gas air mata.
Terlihat pula massa yang masih bertahan hanya mundur hingga gas air mata hilang.
Pada sekitar pukul 3.00 WIB dini hari Rabu (22/5/2019), kobaran api juga tampak dalam aksi tersebut.

Tampak juga mobil polisi yang sedang diamankan di dekat massa, dilempari dengan batu.
Sedangkan barikade polisi berjaga dan berlindung dari lemparan-lemparan massa.
Dikutip dari Kompas.com, massa juga melakukan pembakaran pada kendaraan yang terparkir di depan Asrama Brimob di Jalan KS Tubun, Jakarta Barat.
Hingga pukul 06.00 WIB pagi, massa terlihat membentuk barikade di sebuah gang tak jauh dari Kantor Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta.
Pada tayangan di Kompas Tv, terlihat polisi berusaha mengamankan sekitar Asrama Brimob dengan menunggu di jalan.
Massa yang terlihat berkumpul dari seberang jalan masih melempari batu.
• Polri Beberkan Provokator Pertama Kericuhan di Depan Kantor Bawaslu, Singgung Pihak Ketiga
Tampak juga batu bertaburan di jalan hingga mobil yang terparkir pecah kaca.
Massa juga mencoba melindungi diri dengan seng yang dijajar rapi.
Polisi yang dilemparan batu berusaha menggertak massa kembali dengan menembakkan gas air mata.
Hingga pukul 07.30 WIB, situasi sekitar Asrama Brimob di Jalan KS Tubun, Jakarta Barat sudah berangsur kondusif, dikutip dari Kompas.com.
Massa sudah tidak terlihat melempari batu maupun bom molotov ke arah polisi.
Selain itu, petugas kebersihan terlihat mulai membersihkan puing-puing pasca pembakaran di sepanjang jalan, terutama di Jalan KS Tubun III yang juga menjadi tempat pembakaran belasan mobil polisi.
(TribunWow.com/ Roifah Dzatu Azmah)
WOW TODAY: