Breaking News:

Pilpres 2019

Jansen Sitindaon Beberkan Ketidaknyamanan Dirinya di Kubu Prabowo: Sudah Tidak Pantas

Hinca Panjaitan menuturkan mundur dari koalisi pendukung pasangan calon (paslon) 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda
Ketua DPP Partai Demokrat, Jansen Sitindaon. 

TRIBUNWOW.COM - Ketua DPP Partai Demokrat yang juga anggota Badan Pemenangan Prabowo Sandiaga, Jansen Sitindaon menuturkan mundur dari koalisi pendukung pasangan calon (paslon) 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Dikutip dari Kompas.com, Senin (20/5/2019), Jansen mengaku sikap mundurnya sebagai sikap pribadinya.

Dirinya mengaku akan pamit dan mundur baik-baik dari kubu 02.

"Kalau ditanya sikap pribadi saya sebagai kader, maka saya sungguh sudah tidak nyaman dengan keadaan ini. Dan saya pribadi akan pamit baik-baik mundur dari barisan Pak Prabowo ini," kata Jansen ketika dikonfirmasi, Minggu (19/5/2019) malam.

Selain itu, Jansen juga mengatakan sejumlah alasaan dirinya tidak merasa nyaman di koalisi 02.

Disebutkannya, saat ini istri Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, Ani Yudhoyono tengah sakit dan dirawat secara intensif di Rumah Sakit National University Hospital, Singapura.

Politisi Demokrat Tinggalkan Prabowo karena Buzzer, Wasekjen Hanura: Muter-muter Cari Seribu Alasan

Jansen menyebutkan, dalam kondisi itu, Ani mendapatkan tudingan dari sejumlah netizen atau Buzzer yang mengatakan sakit Ani hanya berpura-pura.

"Bukan bohongan seperti tuduhan buzzer di media sosial Twitter ya," kata dia.

Padahal menurut Jansen, banyak bukti yang telah memperlihatkan bahwa Ani benar-benar sakit.

Prabowo pun juga pernah turut menjenguk Ani Yudhoyono.

"Mungkin kalau hanya menyerang kami kader-kader Demokrat, masih bisalah kami menerimanya. Silakan serang kami sekeras mungkin. Tetapi ini sudah menyerang Ibu Ani, sudah tidak pantas dan beradab," kata Jansen.

Tak sampai di ditu, Jansen juga geram terhadap fitnah yang dilayangkan sejumlah tokoh yang mengatakan Demokrat ingin bergabung dengan koalisi kubu 01, Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin.

Jansen menyebutkan tudingan-tudingan seperti itu membuatnya melihat Demokrat seperti tak dihargai telah ikut memperjuangkan kubu 02.

"Situasi ini jelas menjadi bahan pertimbangan kami apakah kami masih pantas terus berada di koalisi Prabowo ini atau segera mundur saja dari koalisi ini. Tapi terkait ini biarlah nanti institusi partai yang secara resmi memutuskan ya. Ada ketua umum di situ, sekjen dan majelis tinggi partai," kata dia.

Momen saat Ani Yudhoyono pertama kali diijinkan keluar dari kamar inap setelah tiga bulan tak meninggalkan kamar sama sekali.
Momen saat Ani Yudhoyono pertama kali diijinkan keluar dari kamar inap setelah tiga bulan tak meninggalkan kamar sama sekali. (Instagram/ruby_26)

Diberitakan sebelumnya, Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean juga mengatakan dirinya siap mundur untuk berhenti mendukung Prabowo-Sandi di gelaran pemilihan presiden (pilpres).

Ia mengaku juga telah mengusulkan hal itu pada partai secara resmi.

Kabar Terbaru Ani Yudhoyono setelah Dituding Tak Benar-benar Sakit di Media Sosial

Hal ini dikarenakan dirinya tak terima Ani Yudhoyono mendapat perlakuan tak mengenakkan di media sosial.

"Ya itu sikap saya resmi dan saya akan minta partai besok juga untuk keluar dan mundur," ujar Ferdinand Minggu (19/5/2019).

Namun, dirinya tak mengetahui apakah usulannya itu diterima oleh partai atu tidak.

"Tapi saya serius akan melawan penghinaan besar kepada Ibu Ani secara politik, tidak bisa dibiarkan," ujar Ferdinand.

(TribunWow.com)

WOW TODAY:

Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved