Liga Indonesia
Pernyataan Resmi PSSI terkait Kericuhan di Laga Perdana Liga 1 2019 antara PSS Sleman Vs Arema FC
Sekjen PSSI, Ratu Tisha memberikan pernyataan terkait insiden kerusuhan yang terjadi di laga pembuka Liga 1 2019 antara PSS Sleman vs Arema FC
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Astini Mega Sari
TRIBUNWOW.COM - Pertandingan pembuka kompetisi sepak bola tertinggi Indonesia, Liga 1 2019 harus ternoda.
Laga yang mempertemukan PSS Sleman vs Arema FC itu diwarnai insiden kerusuhan antar kedua suporter di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Rabu (15/5/2019).
Dilansir oleh laman resmi PSSI, Sekjen PSSI, Ratu Tisha meminta maaf dan menyesalkan atas terjadinya insiden yang mencoreng Liga 1 2019.
Selain itu, PSSI bersama Komisi Disiplin (Komdis) akan bersikap tegas dan akan mengusut secara tuntas kejadian tersebut.
• Jersey Pemain Arema FC saat Lawan PSS Sleman Tak Ada Patch Liga 1 2019?
"Kami menyayangkan hal ini terjadi. PSSI melelaui Komite Disiplin (Kondis) tentu akan bersikap tegas terkait pertandingan ini," ungkap Ratu Tisha, seperti dikutip TribunWow.com dari laman resmi PSSI, Kamis (16/5/2019).
"Selanjutnya kami menunggu laporan panpel. Karena kejadian ini harus diusut secara tuntas," sambungnya.
Kerusuahan pada laga pembuka juga akan dijadikan sebagai bahan evaluasi supaya Liga 1 2019 tetap bisa berjalan dengan aman.
• Pertandingan Arema FC Lawan PSS Sleman Sempat Ricuh, Hamka Hamzah Teriaki Aremania
Dirinya juga berharap tidak ada lagi kerusuhan yang terjadi di sepak bola Indonesia.
"Kejadian ini juga menjadi pelajaran serta evaluasi di laga Shopee Liga 2019 selanjutnya tidak terulang," ujar Ratu Tisha.
"Kami juga terus mengimbau suporter agar bersikap dewasa dan menahan diri agar tidak mudah melakukan tindakan-tindakan yang merugikan klub," tutupnya.
• Kerusuhan Supporter PSS Sleman VS Arema FC, Milomir Seslija: Pembukaan yang Tidak Berjalan Baik
Fakta-fakta Kerusuhan Pada Laga PSS vs Arema FC
1. Aksi Lempar karena Provokasi

Pada laga tersebut, pertandingan sempat dihentikan pada menit ke-32 karena kericuhan.
Suporter saling melempar benda hingga juga masuk ke lapangan karena adanya provokasi.
"Pemicunya ada yang memprovokasi untuk lempar-lempar," tegasnya kata Kapolda DIY Irjen Pol Ahmad Dofiri, dikutip dari Kompas.com
Pasalnya, sebelum pertandingan dimulai, suporter PSS Sleman dan Arema FC bahkan terlihat akrab satu sama lain.
"(Mereka) sudah akrab tadi sore. Tim tamu sudah disambut dengan baik, begitu juga sebaliknya," ujar Kapolda DIY Irjen Pol Ahmad Dofiri di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Rabu (15/5/2019).
• Komentar Robert Alberts soal Persib Bandung yang Harus Bertanding dalam Jadwal Padat di Liga 1 2019
2. PSSI Perkirakan ada 10-20 Provokator
Dilansir oleh BolaSport.com, Kamis (16/5/2019), Anggota Exco PSSI, Refrizal mengatakan, kerusuhan terjadi akibat provokator.
Hal itu sesuai dengan hasil rapat PSSI dengan PT Liga Indonesia Baru, perwakilan Arema FC, perwakilan PSS Sleman, BOPI dan pihak kepolisian setempat
"Ada sekitar 10 sampai 20 provokator, itu terjadi sebelum pertandingan," kata Refrizal.
"Akan tetapi, setelah provokator itu diamankan, pertandingan berjalan lancar-lancar saja," ucap pria asal Padang, Sumatera Barat, itu.
• Sekjen PSSI Ratu Thisa Jadi Korban Kerusuhan di Laga PSS Sleman Vs Arema FC, Ini Kata CEO PSS Sleman
Terbukti, setelah mengamankan sejumlah provokator tersebut laga memang kembali berlanjut dengan normal.
Namun sayang pada menit ke-82, laga kembali diwarnai kericuhan.
Kendati demikian, tidak sampai membuat wasit menghentikan pertandingan.
3. Pemain Arema FC Baru Dapat Keluar Pukul 01.00 WIB
Akibat kerusuhan yang terjadi di laga Arema FC melawan PSS Sleman, pemain Singo Edan terpaksa harus pulang terlambat.
Setelah laga selesai, mereka sempat tertahan di dalam stadion.

Hal itu dilakukan agar para pemain Arema FC tidak mendapat sasaran kemarahan suporter.
Arema FC baru dapat pulang pada pukul 01.00 WIB dengan bantuan evakuasi dari kepolisian.
Bahkan demi keamanan mereka, pemain Arema FC dievakuasi dengan menggunakan mobil barracuda atau rantis.
• Terancam Kena Sanksi atas Kerusuhan pada Lawan Arema FC, Begini Jawaban CEO PSS Sleman
4. Tim Dihantui Sanksi Berat Komdis PSSI
Pelatih PSS Sleman, Seto Nurdiantoro turut berkomentar dengan adanya kejadian kericuhan.
Ia merasa sangat kecewa atas kejadian tak menyenangkan tersebut.
"Kami juga menyayangkan kerusuhan tadi," kata Seto dalam konferensi pers seusai pertandingan yang dihadiri BolaSport.com.
Pelatih Brian Ferreirra dkk ini tak tahu menahu penyebab kericuhan.
Kendati demikian, ia mengatakan, klub akan mendapat kerugian atas kejadian tersebut.
"Kami juga tidak tau pasti gimana kejadiannya. Semoga ini bisa menjadi pelajaran buat suporter semoga ini tidak terulang lagi."
"Bila ada sanksi dari Komdis PSSI ini merupakan kerugian buat kami karena bila bermain tanpa suporter pemain akan kesulitan," ucap Seto menambahkan.
(TribunWow/Elfan Nugroho/Mariah Gipty)
WOW TODAY: