Breaking News:

Terkini Nasional

Luhut Pandjaitan Kembali Sindir Kinerja Susi Pudjiastuti: Yang Bodoh Kita Lagi

Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan kembali menyinggung Menteri KKP Susi Pudjiastuti karena kinerjanya.

Kolase Tribunnews
Luhut B Pandjaitan dan Susi Pudjiastuti 

TRIBUNWOW.COM - Menteri Koordinator Kemaritiman (Menko Maritim) Luhut Binsar Pandjaitan kembali melontarkan sindiran kepada Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti.

Baru-baru ini, Luhut mengeluarkan pernyataan soal kebijakan Menteri Susi soal penanganan pencurian ikan, Kamis (10/5/2019).

Dilansir oleh Kompas.com, Luhut mengatakan mestinya Susi tak hanya menenggelamkan kapal asing.

Namun, juga memberikan bantuan pada nelayan Indonesia.

Penjelasan Menteri Susi terkait Metode Penenggelaman Kapal Asing, Sebut Tak Rusak Lingkungan

Hal ini dimaksudkan agar ada aturan baru untuk kehidupan nelayan yang lebih baik.

Ia lalu memberi contoh adanya kapal asing di perairan Indonesia, namun tidak adanya kapal nelayan Indonesia yang beroperasi.

"Seperti di Natuna. Kita marah-marah ke orang, kapal asing datang ke kita. Lah kapal kita enggak ada di sana. Ya habislah dia," ujar Luhut, Kamis (9/5/2019)

"Kita malah tenggelam-tenggelamin terus kapal, misalnya. Yang bodoh kita lagi. Kenapa kita tidak bikin nelayan kita di sana," lanjut dia.

Luhut juga menunggu gebrakan baru dari Susi yang dianggap hanya melulu menenggelamkan kapal.

"Ya memang, apa yang dibuat Ibu Susi itu bagus, kita tenggelamin, harus ada shock therapy itu. Tetapi jangan sepanjang masa shock therapy. Capek juga orang nanti, akhirnya bosan. Sekarang what next?," ujar Luhut, Kamis (9/5/2019).

Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan Minta Semua Pihak Tidak Ribut soal Pemilu 2019

Kebijakan penenggelaman kapal ini di tahun 2018 juga sempat mendapatkan jawaban dari Susi.

Menurut Susi, penenggelaman kapal sudah sesuai pada Undang Undang yang berlaku.

"Kalau keputusan hukum dari pengadilan harus dimusnahkan ya harus dimusnahkan," ujar Susi, Januari 2018 silam.

Selain menganggap nelayan belum sejahtera dan hanya banyak menenggelamkan kapal, Luhut juga mengkritisi soal Badan Keamanan Laut (Bakamla) dengan sebutan banci.

Bakamla yang bertugas menjaga keamanan laut Indonesia disebut banci karena dianggap tak bagus.

"Tidak ada coast guard (kapal patroli) kita ini. Kenapa? Coast guard kita atau Bakamla itu organisasi banci. Kenapa? Kewenangannya ada di Kementerian Perhubungan. Di Ditjen Laut," ujar Luhut.

"Kita coast guard tidak bagus," tambahnya.

Luhut Pandjaitan Disebut Telah Diam-diam Bertemu Prabowo, Ini Tanggapan Gerindra

Sebelumnya, kebijakan pengguan cantrang oleh Menteri Susi juga sempat mendapatkan kritikan dari Menteri Luhut.

Dengan singkat, Luhut mengatakan bahwa kebijakan cantrang adalah kebijakan yang basi, Selasa (9/4/2019).

Luhut menilai Susi seharusnya memberikan kejelasan soal cantrang yang tak boleh dipakai.

"Kalau tidak boleh pakai cantrang, cantrang apa? Nah, saya baru tahu cantrang ini ada berapa macam. Cantrang mana, cantrang yang ndak boleh sampai masuk ke bawah, merusak koral atau yang netnya terlalu ketat sehingga kebawa ikannya (kecil)," ungkap Luhut.

Diketahui, penggunaan cantrang memang menjadi polemik bagi sebagian nelayan.

Susi sempat memberikan izin penggunaan cantrang dengan beberapa aturan dan di beberapa wilayah saja.

Menteri KKP meminta nelayan agar menangkap ikan dengan alat yang ramah lingkungan saja.

Kapal yang Ditenggelamkan di Laut Apakah Menjadi Sampah? Ini Penjelasan Menteri Susi

(TribunWow.com/Tiffany Marantika)

WOW TODAY:

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved