Kabar Tokoh
Komentar Sejumlah soal Tudingan Kivlan Zen pada SBY, dari Ferdinand Hutahaean hingga Agum Gumelar
Sejumlah tokoh memberikan tanggapannya atas tudingan Kivlan Zen pada Demokrat, khususnya sang ketua umum, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
TRIBUNWOW.COM - Sejumlah tokoh politik memberikan tanggapannya atas tudingan Mantan Kepala Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat Mayjen TNI (Purn), Kivlan Zen pada Demokrat, khususnya sang ketua umum, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Dalam pemaparannya, Kivlan Zen mengatakan dalam Pemilihan Presiden 2019, SBY dan Partai Demokrat berusaha menjegal calon presiden kubu 02 Prabowo Subianto.
"Saya tahu sifatnya mereka ini saling bersaing antara Prabowo dan SBY. Dia tak ingin ada jenderal lain yang jadi presiden, dia ingin dirinya sendiri dan dia orangnya li**k. Sampaikan saja bahwa SBY li**k," ujar Kivlan di sela aksi demo di Kantor Bawaslu RI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (9/5/2019).
• Beberapa Politisi Demokrat Serang Balik Pernyataan Kivlan Zen yang Tuding SBY Jegal Prabowo
Pernyataan ini lantas menjadi polemik, dan membuat sejumlah pihak turut angkat bicara.
Dikutip TribunWow.com, berikut ini sejumlah pihak yang menanggapi pernyataan Kivlan Zen tersebut:
1. Ferdinand Hutahaean
Dikutip TribunWow.com dari Tribunnews.com, Kamis (9/5/2019), Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean menyebut Kivlan Zen menyampaikan hal tersebut hanya karena sedang merasa galau.
"Saya pikir Kivlan Zen ini sedang galau. Saya bisa memahami kondisinya, mungkin yang terjadi sekarang ini di luar ekspektasinya," kata Ferdinand.
Ferdinand menyebutkan, Kivlan Zein sedang memfitnah Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Pasalnya, Kivlan menyebutkan bahwa SBY tidak ingin Prabowo Subianto menjadi capres di Pilpres 2019.
"Itu fitnah! Tuduhan tak berdasar," tegas Ferdinand.
Ferdinand menjelaskan, SBY tegas ingin menjadikan Prabowo Subianto sebagai pemimpin Indonesia sejak awal.
Namun, papar Ferdinand, Prabowo yang justru banyak tidak melaksanakan apa yang disampaikan dan dipesankan SBY.
"Faktanya, Pak Prabowo banyak tidak melakukan apa yang disampaikan oleh pak SBY. Jadi Pak Prabowo lebih mendengarkan pihak lain," beber Ferdinand.
Ferdinand lantas memberikan saran agar Kivlan Zein tak menambah musuh.
"Pak Kivlan, saya sarankan tidak mencari lawan baru. Jangan menambah lawan. Karena lawan yang ada saja sekarang tidak bisa dilawan," sindirnya.
"Jangan menambah lawan lagi. Karena itu justru itu akan semakin melemahkan pak Prabowo."
"Karena menambah lawan semakin membuat pak Prabowo lemah. Justru dalam kondisi seperti ini pak Kivlan lah yang tidak ingin pak Prabowo menang."
"Jadi saran kita kepada senior kita pak Kivlan untuk tidak bertindak asal bicara karena itu tidak bagus dan makin melemahkan pak Prabowo," pesannya.
2. Jansen Sitindaon
Dikutip dari Tribunnews.com, Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, yang juga Ketua DPP Partai Demokrat, Jansen Sitindaon memberikan bantahan terkait tudingan Kivlan mengenai penjegalan Prabowo menjadi presiden.
Menurutnya, Kivlan tidak perlu banyak bicara lantaran berbeda jauh dari SBY.
"Kivlan ini dalam sejarah hidupnya memang jadi apa? Jadi Kivlan ini tidak usah banyak omonglah, karena kelasnya jauh benar di bawah SBY, apalagi terkait kontribusinya ke republik ini," tutur Jansen Sitindaon, Jumat (10/5/2019).
"Bagaimana dia mau membandingkan dirinya dengan Pak SBY dan mengatakan dirinya yang mendidik serta lebih jago dari SBY?" ucap Jansen.
3. Rachland Nashidik
Mengutip Tribunnews.com, Wakil Sekjen Partai Demokrat, Rachland Nashidik juga memberikan tanggapan pada pernyataan Kivlan Zen itu.
Ia menyindir Kivlan dengan mengutip pernyataan Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang menilai Kivlan Zen.
"Kata Presiden RI ke-empat, Abdurrahman Wahid, Kivlan Zen itu "Mayjen Kunyuk". Mungkin karena dinilai liar dan biang onar," kata Rachland Nashidik, Jumat (10/5/2019).
Karenanya, menurut Rachland, tudingan Kivlan Zen itu tidak perlu ditanggapi serius.
"Tidak pantas dan tidak penting," ujar Rachland.
• Ferdinand Hutahaean Peringatkan Kivlan Zen yang Sebut Demokrat Jegal Prabowo: Jangan Tambah Lawan
4. Agum Gumelar
Diberitakan Kompas.com, Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar juga turut angkat bicara atas pernyataan Kivlan Zen itu.
Agum Gumelar menilai, tidak seharusnya Kivlan Zen berbicara seperti itu pada SBY.
“Saya rasa tidak sepatutnyalah berkata kasar seperti itu terhadap Pak SBY,” ujar Agum saat dijumpai di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Jumat (10/5/2019).
Terlebih, jelas Agum, SBY merupakan Presiden ke-6 RI.
Kivlan juga berasal dari matra yang sama dengan SBY.
Tak hanya itu, pangkat SBY lebih tinggi dua tingkat dari Kivlan meski lebih senior Kivlan.
“Tidak bisa dong dicaci maki seperti itu,” ujar Agum.
(TribunWow.com)
WOW TODAY: