Ramadan dan Idul Fitri
Sering Kembali Tidur setelah Santap Sahur di Bulan Ramadan? Hati-hati Terserang Resiko Ini
Sembari menunggu waktu imsak menuju subuh yang terasa cukup lama, tidur kembali memang terlihat sangat menggoda.
Penulis: Laila Zakiyya Khairunnisa
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Kamu pasti sering kali kembali tidur setelah menyantap sahurmu.
Sembari menunggu waktu imsak menuju subuh yang terasa cukup lama, tidur kembali memang terlihat sangat menggoda.
Eits, tapi ternyata tidur setelah menyantap sahur bukanlah hal yang baik untuk dilakukan.
Berikut TribunWow.com rangkum sejumlah dampak buruk yang akan terjadi pada tubuhmu jika kembali tidur setelah menyantap sahur.
• Perbedaan Durasi Waktu Puasa Ramadan di Beberapa Negara, Ada yang Puasa hingga 20 Jam
1. Timbunan Lemak
Dikutip dari Tribun Travel, Kamis (9/5/2019), yang melansir dari berbagai sumber, sejumlah penelitian menyebutkan bahwa jika kamu memiliki keturunan keluarga yang gemuk, maka risiko kegemukan yang akan terjadi pada tubuhmu jika tidur setelah makan akan meningkat menjadi dua kali lipat.
Hal tersebut terjadi lantaran makanan yang kamu konsumsi tak dapat langsung dicerna oleh lambung ketika kamu dalam posisi tertidur.
Oleh karena itu, kalori yang timbul dari makanan tersebut justru akan tersimpan dalam bentuk lemak.
Apalagi jika pada saat sahur, kamu banyak mengkonsumsi makanan yang tinggi kandungan karbohidrat, lemak ataupun makanan-makanan yang digoreng.

2. Naiknya Asam Lambung
Jika kamu memiliki riwayat penyakit maag, tidur setelah sahur dapat menyebabkan sistem pencernaan kamu sulit untuk mencerna makanan yang masuk.
Hal tersebut kemudian menimbulkan naiknya kadar asam lambung.
Asam lambung menyebabkan mengikisnya lapisan dinding kerongkongan dan menyebabkan luka di kerongkongan.
Terjadinya hal itu menyebabkan perut mulas, nyeri pada ulu hati, dan sensasi panas perih seperti terbakar pada dada hingga tenggorokan.
• Tanya Pak Ustaz: Apakah Melihat Aurat atau Berbohong Membatalkan Puasa Ramadan?
3. Refluks asam lambung
Ketika jumlah asam lambung yang dihasilkan terlalu banyak dan terjadi secara terus-menerus, masalah asam lambung naik (heartburn) bisa berkembang menjadi Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) atau refluks asam lambung.
GERD terjadi karena klep pemisah antara lambung dan tenggorokan tidak menutup sempurna, sehingga memungkinkan asam lambung mengalir balik hingga ke kerongkongan dan dapat melukai kerongkongan.
4. Diare atau sembelit
Tidur setelah makan sahur membuat melambatnya proses pencernaan sehingga makanan akan berada terlalu lama di dalam perut.
Timbunan makanan dalam perut yang tidak kunjung dicerna bisa menyebabkan gangguan pencernaan seperti diare atau sembelit, tergantung dari makanan apa yang masuk ke dalam perut.

5. Stroke
Dampak buruk lainnya dari tidur setelah menyantap sahur adalah timbulnya penyakit stroke.
Tidur setelah makan membuat sistem pencernaan sulit untuk mencerna makanan.
Ini artinya lambung membutuhkan asupan darah yang lebih banyak untuk memperlancar pekerjaannya.
• 6 Tips Mudik Lebaran Menggunakan Transportasi Kereta Api dengan Aman dan Nyaman
6. Rusaknya Liver
Sementara itu, dengan tidur, organ dalam tubuh akan melambat metabolismenya.
Maka dari itu makanan yang baru saja dikonsumsi tidak akan tercerna dengan sempurna.
Makanan yang tidak tercerna itu kemudian akan dimakan oleh bakteri buruk, yang kemudian menyebabkan jumlah bakteri buruk dalam lambung dan usus menjadi lebih dominan.
Bakteri buruk ini bersifat anaerob (miskin oksigen).
Hasil metabolisme bakteri ini bersifat asam.
Bakteri buruk kemudian akan menghasilkan zat asam nitrit yang bersifat sangat asam.
Lalu asam nitrit akan meningkatkan derajat keasaman tubuh.
Derajat keasaman tubuh meningkat drastis akan membebani sistem metabolisme tubuh.
Nah, asam nitrit inilah yang sangat beracun untuk liver.
(TribunWow.com)
WOW TODAY: