Breaking News:

Kabar Tokoh

Andi Malarangeng Jelaskan Maksud 'Setan Gundul' yang Disebut Andi Arief: Kami Belum Lihat C1-nya

Politikus Partai Demokrat, Andi Malarangeng menjelaskan pernyataan Mantan Kader Demokrat Andi Arief soal 'Setan Gundul'.

Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
Capture Youtube CNN Indonesia
Politisi Demokrat, Andi Mallarangeng sebut Demokrat Tak Tahu Data 62 Persen Kemenangan Prabowo 

TRIBUNWOW.COM - Politikus Partai Demokrat, Andi Malarangeng menjelaskan pernyataan Mantan Kader Demokrat Andi Arief soal 'Setan Gundul'.

Diketahui sebelumnya Andi Arief memberikan pernyataan bahwa Partai Demokrat ingin menyelamatkan Prabowo dari 'setan gundul'.

Andi Arief menyebut 'setan gundul' memberikan informasi perolehan suara yang salah kepada Prabowo.

Diberitakan TribunWow.com, hal tersebut disampaikan Andi Mallarangeng dalam siaran di saluran YouTube CNN Indonesia, Selasa (7/5/2019).

Ia menuturkan bahwa persoalan awalnya berasal dari hitung data C1.

"Memang untuk situng KPU yang Pilpres sudah 60 persen lebih, itu sudah 2/3 karena itu kita mulai bisa melihat C1 yang kita pegang, bedanya dengan C1 di KPU. Kalau ada perbedaan, kan di situ ada TPS berapa, di kelurahan mana, kecamatan mana sehingga misalnya kalau ada yang mengklaim punya C1 yang berbeda, saya kira bisa kita lihat," ujar Andi.

Dirinya lantas mengatakan bahwa Partai Demokrat sempat kaget dengan klaim kemenangan Prabowo Subianto sebesar 62 persen.

"Nah untuk pilpres ini, kalau pada waktu itu kan kita juga semua kaget kan, ketika Pak Prabowo mengklaim kemenangan 62 persen dengan C1, 40 persen yang masuk. Nah, kami sendiri belum pernah melihat."

"Sehingga, kita sama-sama bisa di-audit kan apa yang di Situng KPU, yang sudah 2/3 itu dan apa yang dipegang kawan-kawan di BPN, sehingga kita bisa melihat ada setan gundulnya ada tidak kan begitu?," jelas Andi.

Lihat Cuitan Setan Gundul, Andre Rosiade Langsung Telepon Andi Arief: Datanglah ke War Room Kita

Andi lantas juga mengaku mempertanyakan hitung-hitung data Pilpres dari BPN.

"Justru kami, ada Bung Andre ini di sini, menjelaskan, bagaimana ini, kami pun juga mendapat penjelasan dari sisi hitung-hitungan ini."

Andi lalu menyatakan bahwa setiap orang memiliki hak untuk menggugat dugaan kecurangan.

"Kami berpendapat setiap pihak, setiap orang, tiap partai, punya hak untuk menggugat kalau ada kecurangan, paling tidak dugaan terhadap kecurangan, hak dia untuk mencari keadailan," jelas Andi.

Lihat di menit ke 11.35

BPN Tanyakan Andi Arief

Menjadi narasumber dalam kesempatan yang sama, Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Andre Rosiade mengaku langsung berkomunikasi dengan Mantan Kader Demokrat Andi Arief setelah melihat pernyataan mengenai 'Setan Gundul'.

Andre mulanya menyebut bahwa Andi Arief tak pernah terlibat dalam kepengurusan BPN.

"Bang Andi Arief itu, kami tidak tahu ada setan gundul yang membisiki Pak Prabowo, karena selama ini Bang Andi Arief ini tidak pernah hadir, dan tidak pernah datang," ujar Andre.

"(Andi Arief) bukan juga anggota Demokrat yang dititipkan atau dimasukkan untuk mengurus Badan Pemenangan Nasional, saya mengambil dari situ, memang (Andi Arief) tidak aktif dari awal."

Ia pun mengaku tak paham mengapa Andi Arief bisa mencuitkan hal demikian.

"Sehingga saya tidak mengerti mengapa beliau menyatakan seperti itu, itu memang harus Bang Andir Arief sendiri yang berbicara," ungkap Andre.

Jubir BPN, Andre Rosadie Langsung Telepon Andi Arief: Siapa yang Bisa Abang Utus?
Jubir BPN, Andre Rosadie Langsung Telepon Andi Arief: Siapa yang Bisa Abang Utus? (Capture CNN Indonesia)

Ia lantas menjelaskan bahwa seluruh pernyataan Prabowo memang berdasarkan data.

"Tapi ingin saya jelaskan, seluruh pernyataan Pak Prabowo itu berdasarkan data, waktu itu 62 persen dari 40 persen C1 yang masuk."

Andre lantas mengaku langsung menghubungi Andi Arief dan mengajaknya untuk langsung memeriksa war room BPN.

"Tadi setelah Bang Arief bicara yang di media sosial, saya sempat telpon beliau, 'Bang, kalau ingin tahu data real count kita, silakan datang ke war room kita, yang mengelola war room kita itu kader Demokrat juga salah satunya, saya sebutkan nama Demokrat, itu internal kami lah," jelasnya.

Andre lalu membantah terkait ucapan Andi Arief yang menyebut data yang dimiliki BPN adalah sesat.

"Saat ini saya bicara di depan Mas Budi ini, C1 yang terkumpul sudah terverifikasi itu 70 persen dari real count 70 persen sudah terkumpul, dan C1 nya benar, dan itu sudah dihitung ditabulasi BPN."

"Nah alhamdulillah Pak Prabowo masih unggul, untuk itu saya bilang, ini sama Andi Arief tadi, 'Abang siapa yang bisa Abang utus? yang mengelola itu salah satunya kader Abang, Partai Demokrat juga, jadi tolong, datang, siapa'," ulasnya.

"Lalu dia menyatakan, 'saya akan berkoordinasi, akan ada (yang datang)'."

KPU Pastikan Rekapitulasi Suara di Tingkat Kecamatan Hampir Selesai

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Andi Arief melalui akun Twitternya @AndiArief__ menyebut bahwa ada kelompok tertentu yang memberikan informasi sesat ke calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto.

Ia lantas menyebut bahwa Partai Demokrat ingin menyelamatkan Prabowo dari kelompok yang menyebut angka kemenangan 62 persen.

Kelompok tersebut disebut Andi Arief sebagai 'setan gundul'.

'Setan gundul', terang Andi Arief, telah menyesatkan Prabowo dengan memberikan informasi perolehan suara tersebut.

"Partai Demokrat ingin menyelamatkan Pak Prabowo dari perangkap sesat yang memasok angka kemenangan 62 persen," ujar Andi Arief seperti dikutip dari akun Twitternya, Senin (6/5/2019).

"Dalam koalisi adil makmur ada Gerindra, Demokrat, PKS, PAN, Berkarya, dan rakyat. Dalam perjalanannya muncul elemen setan gundul yang tidak rasional, mendominasi dan cilakanya Pak Prabowo mensubordinasikan dirinya. Setan Gundul ini yang memasok kesesatan menang 62 persen," kata dia.

"Gerakan rakyat itu hancur lebur karena setan gundul memberi info sesat 02 menang 62 persen. Tidak ada people power berbasis hoaks," tutur Andi Arief. (TribunWow.com/ Roifah Dzatu Azmah/ Ananda)

WOW TODAY:

Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved