Breaking News:

Pilpres 2019

Reaksi TKN soal Hasil Ijtima Ulama 3 yang Sebut Jokowi-Ma'ruf Harus Didiskualifikasi dari Pilpres

Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf angkat bicara soal hasil Ijtima Ulama 3.

Editor: Lailatun Niqmah
BBC Indonesia
"Justru para ulama datang ke sini untuk memberikan ketenangan kepada umat," kata Bachtiar Nasir, panitia pengarah "Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional 3", Rabu (01/05) di Bogor, Jawa Barat. 

TRIBUNWOW.COM - Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf angkat bicara soal hasil Ijtima Ulama 3.

Direktur Relawan TKN Jokowi - KH Maruf Amin, Maman Imanulhaq, mereka yang selalu mengangkat kecurangan tanpa bukti justru telah berbuat curang.

"Penggunaan cara yang tidak konstitusional dan tidak rasional justru menurunkan derajat ulama. Ulama dikenal sebagai sosok yang memahami ilmu, menghormati kesepakatan, komitmen, dan juga menghargai nilai persaudaraan," kata Maman Imanulhaq.

"Kita menolak orang yang terus menerus membuat narasi kecurangan. Orang yang membuat narasi kecurangan tanpa menunjukkan data dan fakta sebenarnya dia telah berbuat curang," tambahnya.

UPDATE Real Count KPU, 5 Wilayah Data Masuk di Atas 90%, Lihat Suara Jokowi Vs Prabowo di 35 Wilayah

KH Maman Imanulhaq
KH Maman Imanulhaq (ist)

Sementara Jokowi pada hari Pemilu menyatakan telah melihat hasil quick count sejumlah lembaga survei dan meminta masyarakat bersabar menunggu hasil yang akan diumumkan oleh KPU pada 22 Mei.

Dalam tanggapannya Maman Imanulhaq juga mengatakan, "Cara menakut nakuti, mengerahkan people power, adalah cara yang tidak elegan, dan tak dituntun nilai agama kita. Jangan habiskan energi umat yang sudah merespons proses demokrasi dengan baik."

"Jangan mengklaim atas nama umat Islam dan jangan mengklaim atas nama kelompok masyarakat dan mengeluarkan seruan yang kontraproduktif untuk nilai persaudaraan dan nilai-nilai Islam itu sendiri. Kita menghormati proses dan menunggu dengan sabar, dan kita yakin umat Islam akan berkonsentrasi melakukan ibadah khusus di bulan Ramadhan," tambahnya.

Hasil Ijtima Ulama 3 dan alasan Jokowi - Maruf Amin harus didiskualifikasi dari Pilpres 2019

Para ulama pendukung Prabowo-Sandi meminta Badan Pengawas Pemilu dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk membatalkan atau mendiskualifikasi Jokowi-Maruf.

Mereka menyatakan hal itu dalam Ijtima Ulama 3 di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Rabu (1/5/2019).

9 Aksi Caleg Gagal Terpilih, Tarik Kembali Sumbangan Aspal hingga Usir Warga yang Tempati Tanahnya

Konferensi pers jelang pelaksanaan Ijtima Ulama dan Tokoh III di Tebet, Jakarta Selatan, Senin (29/4/2019)
Konferensi pers jelang pelaksanaan Ijtima Ulama dan Tokoh III di Tebet, Jakarta Selatan, Senin (29/4/2019) (Tribunnews.com/Rizal Bomantama)

Dalam kesimpulan acara, Yusuf Martak, Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama mengatakan, "Telah terjadi berbagai kecurangan dan kejahatan yang bersifat terstruktur, sistematis, masif dalam proses penyelenggaraan Pemilu 2019."

Prabowo Subianto yang juga hadir dalam acara mengatakan bahwa kesimpulan pertemuan "cukup komprehensif dan tegas."

Saat ditanya apa yang dimaksud dengan kejahatan dalam proses pemilu, Slamet Maarif, Ketua Ijtima Ulama 3, mengatakan," Kenapa kita peserta ijtima mengatakan ada kejahatan, karena ada perbuatan-perbuatan curang yang mengarah ke kejahatan. umpamanya menzalimi suara orang, memerintahkan suara hak orang, kemudian fakta-fakta di lapangan ditemukan bentuk kejahatan juga yang kita indikasikan terstruktur, sistematis, dan masif."

Sejauh ini kubu Prabowo Subianto - Sandiaga Uno belum menunjukkan metode penghitungan dalam klaim mereka bahwa Capres nomor urut 02 itu menang dalam Pemilu.

Dalam kesempatan itu, penyelenggara juga membantah tuduhan bahwa seolah-olah Ijtima Ulama ini berusaha menggiring opini bahwa seolah-olah Pemilu 2019 diwarnai kecurangan.

"Justru para ulama datang ke sini untuk memberikan ketenangan kepada umat," kata Bachtiar Nasir, panitia pengarah (steering comittee) "Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional 3, Rabu (1/5/2019) di Bogor, Jawa Barat.

Suara pendukung

Bachtiar mengklaim kehadiran ulama justru untuk apa yang dia sebut sebagai upaya "meredam" suara-suara pendukung capres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang menganggap ada kecurangan pada penyelenggaraan pemilu tahun ini.

"Posisi kami harusnya diapreasiasi, karena ada arahan (dalam forum agar pendukung Prabowo Subianto) tenang, aman, tidak boleh ada chaos," kata Bachtiar Nasir.

Sebelumnya, penyelenggara Ijtima (konsensus atau kesepakatan) ulama menyatakan acara ini bertujuan untuk menyikapi proses penghitungan dan rekapitulasi Pemilu 2019.

"Nanti kita akan cari solusi bagaimana menghadapi kecurangan yang ada baik secara syar'i ataupun konstitusional," kata Slamet Maarif, Ketua Ijtima Ulama III, sebelum acara dibuka.

Pengakuan Korban Pemerkosaan Oknum PNS di Kalbar: Diculik Wanita, Disekap, hingga Dipaksa Minum Obat

Rekaman pidato Rizieq Shihab

Di acara itu, mereka mendengarkan laporan dari "jaringan di daerah" tentang kemungkinan adanya kecurangan di Pemilu 2019.

Peserta juga mendengarkan rekaman pidato Rizieq Shihab yang diberi judul Maklumat Mekkah.

Panitia juga mengaku mengundang pakar hukum, IT serta ahli pidana untuk memberikan penilaian terhadap perkembangan terbaru terkait Pilpres 2019.

"Kita akan dengarkan juga paparan dari kalangan agama, kalangan ulama tentang hal-hal yang terjadi di Pilpres 2019, terutama masalah kecurangan," kata Slamet Maarif.

Habib Rizieq Shihab
Habib Rizieq Shihab (Youtube channel FRONT TV)

Dari paparan dari sisi hukum dan agama inilah, menurut Slamet, peserta Ijtima Ulama akan membahasnya sebelum akhirnya mengeluarkan rekomendasi di akhir acara.

Dimintai tanggapan atas pernyataan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko yang mempertanyakan niat atau tujuan Ijtima Ulama 3 terkait penyelenggaraan Pemilu 2019, Slamet Maarif mengatakan "apa salahnya kita mengevaluasi ( Pemilu 2019)."

Mantan Anggota TNI yang Culik dan Cabuli 6 Bocah Ditangkap, Foto & Video Penangkapannya Viral di FB

Dia kemudian mengatakan bahwa ijtima ulama 1 dan 2 juga tidak terlepas dari hajatan politik Pemilu 2019.

Dia menekankan, sikap politik dalam Ijtima Ulama 3 merupakan bentuk kebebasan berkumpul dan berpendapat yang dilindungi konstitusi. (Tribunnews.com/Malvyandie Haryadi/Daryono) (BBC)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Hasil Ijtima Ulama 3 Minta Jokowi-Maruf Didiskualifikasi, Pidato Rizieq Shihab hingga Respons TKN'

WOW TODAY:

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
Komisi Pemilihan Umum (KPU)Jokowi-Maruf AminIjtima Ulama 3Prabowo-Sandiaga
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved