Pemilu 2019
Pasca-Pemilu 2019, Johnny G Plate: Jika Ada Provokasi Rusak Hubungan Masyarakat Taruh di Tong Sampah
Johnny G Plate angkat bicara terkait jika adanya provokasi Pasca-Pemilu 2019.
Penulis: Atri Wahyu Mukti
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf Amin, Johnny G Plate angkat bicara terkait adanya provokasi pasca-Pemilu 2019.
Hal itu tampak saat Johnny menjadi narasumber acara Dua Arah di Kompas TV, Selasa (1/5/2019).
Johnny menyatakan bahwa saat masyarakat menggunakan hak pilihnya pada Rabu (17/4/2019) lalu termasuk dari bentuk people power untuk menentukan presiden nantinya.
• Sebut Bukan Hanya Dia dari PAN yang Dukung Jokowi, Bara Hasibuan: Kenapa Cuma Saya Targetnya?
Untuk itu, dirinya menyampaikan supaya people power yang bernuansa negatif perlu untuk dihindari.
"Jadi tanggal 17 April 2019 di mana rakyat menggunakan powernya untuk menentukan siapa pemimpinnya," ujar Johnny.
"Dan itu tidak tidak bisa dibantah oleh siapa pun juga."
"People power lainnya yang bernuansa provokatif harus dihindari," sambungnya.
Kemudian, Johnny mengatakan bahwa para politisi seharusnya sensitif dan realistis terhadap tren yang ada di masyarakat.
Untuk itu pihaknya, akan melakukan rekonsiliasi sosial di tingkat masyarakat.
• Mengaku Kaget dengan Tuduhan Mahfud MD soal Daerah Garis Keras, Dahnil Anzar: Justru Memecah Belah
Johnny lantas mengingatkan kepada masyarakat terkait jika ada provokasi yang bisa merusak hubungan masyarakat.
"Nah kalau dari tren ini memang kami menyiapkan masyarakat untuk sekarang ini kembali dan melakukan rekonsiliasi sosial di tingkat masyarakat, ya menyiapkan diri ramai-ramai untuk menjemput formalisme yang akan disampaikan oleh KPU pada tanggal 22 Mei 2019," papar Johnny.
"Lalu kita berpesta demokrasi dan itu sandingan dan sumbangan Indonesia di dalam etalase demokrasi dunia."
"Tetapi kami ingin mengingatkan masyarakat apabila ada transmisi pikiran, ada diksi-diksi yang bernuansa provokatif, agitatif, dan merusak silaturahmi masyarakat taruh di tong sampah dan tidak perlu dengan itu," tandasnya.
Simak videonya dari menit 3.55.
• Sebut Jokowi dan Prabowo Tak Perlu Rekonsiliasi, Dahnil Anzar: Stop Wacana Seolah Kita Berkonflik
Sementara diberitakan sebelumnya, ajakan rekonsiliasi antara kedua kubu Capres Joko Widodo (Jokowi) dengan Prabowo Subianto sempat dikemukakan oleh sejumlah tokoh.
Satu di antaranya yakni Ketua Harian TKN, Moeldoko.
Dikutip dari Kompas.com, Rabu (24/4/2019), Moeldoko mengaku optimis dengan rekonsiliasi antar kedua capres dan pendukungnya dapat terealisasi tepat waktu nantinya.
Hal itu disampaikan Moeldoko saat berada di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Jakarta, Rabu (24/4/2019).
"Itu nanti akan ada momentumnya. Kita tunggu saja," kata Moeldoko.
"Sekali lagi akan ada momentumnya, nanti pasti ketemu keseimbangannya."
"Keseimbangan, baru akan ketemu. Itu momentumnya nanti," sambungnya kemudian.
• Di tvOne, Mahfud MD Tegaskan Pernyataannya yang Jadi Polemik supaya Ditutup hingga Sampaikan Maaf
Sementara itua, Wakil Presiden Jusuf Kalla juga membahas soal kondisi masyarakat seusai pemilu yang dinilai masih terbelah dan terpolarisasi bersama dengan para tokoh dan pimpinan ormas Islam.
Jusuf kalla menjelaskan satu di antara pertemuan dengan sejumlah tokoh dan pimimpinan ormas tersebut disampaikan saat di rumah dinasnya di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, untuk membahas pertemuan kedua capres, Jokowi dan Prabowo.
"Tentu diharapkan makin cepat makin baik apabila Pak Jokowi dapat bertemu dengan Pak Prabowo," papar Jusuf Kalla, seperti dikutip dari Kompas.com, Rabu (24/4/2019).
"Tentu itu kita semua mendukung apabila ada rekonsiliasi seperti itu sehingga rekonsiliasi di bawah juga bisa cepat dicapai," sambungnya.
Sedangkan Joko Widodo (Jokowi) mengatakan di hadapan media bahwa dirinya akan mengutus seseorang untuk menemui kubu lawannya, Prabowo Subianto.
• Di tvOne, Mahfud MD Angguk-angguk Kepala saat Rizal Ramli Beri Kritik soal Proses Pemilu 2019
Hal itu diucapkan sehari seusai pencoblosan, yakni pada Kamis (18/4/2019).
"Sudah sering saya sampaikan bahwa persahabatan dan tali silaturahmi kami semuanya, saya dan Pak Kiai Ma'ruf tidak akan putus dengan Pak Prabowo juga Pak Sandi. Sehingga siang tadi saya utus seseorang untuk bertemu dengan beliau," ujar Jokowi, dikutip dari Tribunnews.com, Jumat (19/4/2019).
Namun, Jokowi mengaku belum mengetahui kapan pastinya ia akan bertemu Prabowo.
"Agar kita bisa berkomunikasi dan kalau bisa bertemu sehingga rakyat melihat bahwa pemilu kemarin sudah selesai dengan lancar, aman, damai, dan tidak ada sesuatu apapun," kata Jokowi.

Sedangkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan yang merupakan utusan Jokowi untuk bertemu Prabowo, mengaku telah berkomunikasi dengan Prabowo melalui telepon.
Walaupun hanya melakukan komunikasi melalui telepon, Luhut mengaku ia sangat diterima oleh Prabowo.
"Bicara baik-baik, ketawa-ketawa, ya kita janjian mau ketemu. Hari minggu kemarin tapi kemudian ada masalah teknis beliau agak sakit flu, kita reschedule," ujar Luhut pada Tribunnews di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (22/4/2019).
"Nanti saya telepon lagi (atur jadwal), kami kan bisa telepon-teleponan," tambahnya.
Namun Ketua BPN Djoko Santoso mengatakan Prabowo telah menolak utusan yang dikirimkan oleh kubu 01 Joko Widodo (Jokowi).
Hal itu dikatakannya di depan para pendukung Prabowo Subianto, di Taman Mini Indonesia Indah, Rabu (24/4/2019) siang.
• Abdul Kadir Karding Sebut PAN dan Demokrat Berpeluang Besar Bergabung ke Kubu Jokowi
Dikutip TribunWow.com dari Kompas Tv, Kamis (25/4/2019), Djoko menyebutkan tidak ada kompromi yang diberikan oleh pihaknya.
"Tidak ada kompromi, itu sejarah yang mengajari kita kenapa Indonesia merdeka, karena dalam perjuangannya non compromise, artinya tidak ada kompromi," ujarnya.
Djoko lalu menyebutkan bahwa Prabowo menolak utusan yang dikirimkan oleh Jokowi sehari sesudah pemungutan surat suara yakni pada Kamis, (18/4/2019)
"Syukur Alhamdulillah Pak Prabowo menolak semua utusan-utusan itu, itu yang disebut pemimpin kita," ulasnya.
"Pak Prabowo setia kepada kita semua. Dan kita harus setia kepada Pak Prabowo," ujar Djoko yang disambut teriakan dan tepuk tangan dari pendukung Prabowo.
(TribunWow.com/Atri Beti/Roifah Dzatu Azmah)
WOW TODAY: