Pilpres 2019
Jawaban Arief Poyuono soal sampai Kapan Perdebatan Pilpres Terjadi Buat Eggi Sudjana Terbahak-bahak
Politisi PAN Eggi Sudjana tertawa terbahak-bahak kepala saat Waketum Gerindra Arief Poyuono jawab Najwa Shihab soal sampai kapan perdebatan pilpres.
Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono angkat bicara terkait perdebatan terkait pilpres yang terus terjadi.
Hal tersebut disampaikannya dalam program Mata Najwa yang tayang di Trans7, pada Rabu (1/5/2019) malam.
Awalnya Najwa Shihab bertanya pada Arief soal tema Mata Najwa, 'Laga Usai Pilpres'.
"Apakah kita masih akan lihat laga yang berkepanjangan? Apakah akan selesai tanggal 22 Mei? Atau kalau tanggal 22 Mei diumumkan pun tidak akan selesai karena tadi katanya ada yang mau minta diskualifikasi? Jadi sampai kapan ini akan terus berjalan?" tanya Najwa.
Arief dengan cepat memberikan jawabannya.
• Moeldoko Sebut Jokowi akan Temui AHY di Istana Sore Ini, Bicara soal Koalisi?
"Sampai Prabowo-Sandi (Pasangan calon 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno) dilanting tanggal 20 Oktober," kata Arief yang sontak mengundang tawa penonton.
Tak hanya itu, Politisi PAN, Eggi Sudjana yang duduk di sampaing Arief bahkan juga tampak terbahak-bahak.

Ia juga beberapa kali mengangguk-angguk sambil melihat ke arah Arief yang duduk dengan santai di tengah tawa dan sorakan penonton.
"Top, top, top," kata Eggi sambil masih terkekeh.
Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin yang tak disorot kamera sehingga tak diketahui siapa terdengar memberikan komentar.
"Itu memaksakan kehendak namanya," kata dia.
Tak memedulikan, Najwa kembali bertanya pada pada Arief.
"Dan kalau tidak dilantik, artinya kalau tidak dilantik, laga ini akan terus berjalan?" tanya Najwa.
"Bukan, kan kita yang menang. Kan kita yang menang gitu loh mbak. Kita yang menang," tegas Arief.
Arief lantas menyinggung soal hasil real count yang berbeda dengan quick count.
Menurutnya, hal tersebut bukti bahwa Prabowolah pemenang Pilpres 2019.
"Ucapan seperti ini sudah disampaikan berkali-kali. Dan setiap disampaikan, setiap itu juga Prabowo kalah. Kan dia sudah tiga kali kalah," Juru Bicara TKN, Adian Napitupulu tampak menanggapi.
"Gini, Prabowo sudah tiga kali kalah. Dia sudah memiliki pengalaman yang luar biasa dalam kekalahan," sambung Adian.
Penonton di studio tertawa dibuatnya.
"Ini menang kali ini. Kali ini yang ketiga menang," tegas Arief.
Simak video selengkapnya mulai menit ke 5.30:
Sebelum Najwa membahas hal tersebut, Arief sempat terlibat perdebatan panas dengan Adian.
Hal ini berawal dari Adian yang membahas soal people power.
Adian menyebutkan, pada Mei 1998 Presiden ke-2 RI Soeharto dijatuhkan dari jabatannya menggunakan people power.
"Dan sekarang menantunya sepertinya mau menjatuhkan Jokowi (Calon Presiden Petahana Joko Widodo) dengan people power di bulan Mei juga. Jadi ini panjang bener perjuangan reformasi sampai hari ini, Dari mertuanya sampai menantunya masih harus berhadap-hadapan," kata Adian.
Adian lantas menyampaikan harapannya pada Politikus PAN, Eggi Sudjana dan Arief yang hadir di Mata Najwa untuk menuntaskan pemerintahan oleh keluarga Soeharto.
Sebagaimana diketahui, Calon Presiden 02 Prabowo Subianto merupakan anak menantu Soeharto.
"Ayo Bang Eggi, ayo Bang Arief, kita selesaikan reformasi ini dan menuntaskan keluarga Soeharto. Selesai tidak berkuasa lagi, baru kita berbicara negara di antara kita. Kan itu yang kita obrolin dulu," kata Adian.
Eggi lantas memberikan tanggapan, menyatakan silang pendapatnya pada Adian.
Eggi meminta Adian untuk tak mengklaim bahwa people power itu keinginan Prabowo.
"Aku bicara Soeharto dan Prabowonya. Dulu kita sama-sama menjatuhkan Soeharto. Soeharto itu mertuanya Prabowo. Gerakan rakyatnya pada bulan Mei, sekarang mau dipakai lagi gerakan rakyat untuk menjatuhkan Jokowi," Adian mencoba menjelaskan.
Namun, Eggi menilai bahwa hal tersebut tidaklah benar dan Adian telah menjustifikasi Prabowo.
Semenara Adian tegas menginginkan Indonesia tak kembali dipimpin oleh keluarga Cendana.
"Mereka sudah berkuasa 33 tahun. Sudah cukup. Sekarang negara ini harus gantian memimpinnya. Dan sekarang kita harus bisa melahrikan pemimpin-pemimpin baru," tegas Adian.
Menanggapi itu semua, Eggi lantas menjelaskan soal konteks orde baru.
Eggi menegaskan, jika seperti yang disampaikan Adian bahwa Prabowo ingin menjatuhkan Jokowi, maka seharusnya Prabowo tak ikut Pilpres.
Eggi juga menyebutkan sejumlah partai dan orang penting yang ada di era Orde Baru.
"Satu Golkar, dua PDI, tiga PPP. Sekarang 3 partai ini dimana? Di Jokowi. Terus orang-orang pentingnya siapa? Wiranto. Ajudannya Soeharto. Di mana sekarang? Menkopolkamnya Jokowi," ujar Eggi.
Eggi menegaskan bahwa pihaknya bukanlah produk orde baru.
Adian masih tak sependapat, dan membahas soal hubungan darah Prabowo dan keluarga Cendana.
"Kita bisa bicara Wiranto dan lain-lain. Tapi Wiranto bukan menantunya. Tidak ada pertalian darah. Tidak ada hubungan darah yang sudah terbangun sekian lama," tegas Adian.
Adian menyebut, personifikasi orde baru itu Cendana, Soeharto, dan manifestasi berikutnya adalah Prabowo.
Arief lantas memotong Adian.
Ia menilai pernyataan Adian itu menggunakan perumpamaan yang tak tepat.
"Contoh gini, Megawati itu (Ketua Umum) PDIP, adiknya ada di kubu kita (Rahmawati). Satu darah loh. Keluarnya satu perut," jawab Arief.
Arief tegas menyebut bahwa tidak sesuai jika membahas soal hubungan darah.
Keduanya lantas bicara bersama-sama, mempertahankan pendapatnya masing-masing.
Najwa Shihab yang duduk di antara Adian dan Arief tampak berkali-kali melerai keduanya.
"Oke, oke," kata Najwa berkali-kali.
Namun, keduanya tetap saling berdebat.
"Baik, baik," kata Najwa lagi, namun masih tak didengarkan.
"Oke, baik. Oke, baik," Najwa masih berusaha membuat dirinya didengar Adian dan Arief.
Karena kedua nara sumbernya itu tak kunjung diam, Najwa langsung menjulurkan tangan, memegang tangan Adian dan Arief yang tengah saling serang.
"Bang Adian, boleh saya pegang tangannya? Dua duanya deh saya pegang tangan dua duanya. Oke, oke," kata Najwa meminta keduanya berhentu berbicara.
Namun mereka masih tetap sibuk berdebat, tak menghiraukan Najwa yang terus mengangkat tangan mereka.

Beruntung, keduanya akhirnya diam setelah Najwa mengayun ayun tangannya pelan.
(TribunWow.com/Ananda Putri Octaviani)
WOW TODAY