Pemilu 2019
Ferdinand Hutahaean Mengaku Tak Lolos ke Parlemen: Saya Tidak Bermimpi Lolos
Kadiv Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengatakan bahwa dirinya tak lolos dalam Pemilu 2019.
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Kadiv Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengatakan bahwa dirinya tak lolos dalam Pemilu 2019.
Diketahui, Ferdinand Hutahaean mencalonkan diri sebagai caleg Dapil 5 Jawa Barat.
Menanggapi hasil ini, Ferdinand Hutahaean mengaku sejak awal tidak pernah berpikir dan bermimpi untuk lolos jadi DPR.
"Saya tidak berpikir untuk lolos, Karena saya tidak mau mengikuti pola demokrasi kita yang mahal ini. Cost politik yang tinggi lebih dari sekedar berjudi dan saya tidak mau mengikutinya," jelas Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat periode 2015-2020 ini.
• 9 Aksi Caleg Gagal Terpilih, Tarik Kembali Sumbangan Aspal hingga Usir Warga yang Tempati Tanahnya
"Jadi saya tidak berharap lolos dan tidak bermimpi lolos," tutur juru bicara pasangan capres-cawapres Prabowo-Sandi pada Pilpres 2019 ini.
Untuk itu dia mengaku tidak mau terikut untuk jor-joran menghabiskan dana demi memperoleh kursi di Parlemen.
Ia pun mengaku memang jarang mengampanyekan dirinya sebagai calon legislator.
Apalagi ia kerap harus tampil sebagai juru bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Bercermin pada hal itu, ia menilai pola demokrasi berbiaya tinggi harus dievaluasi kedepannya.
• AHY Penuhi Undangan Jokowi Datang ke Istana, Moeldoko Sebut Kemungkinan Bahas Koalisi
"Intinya demokrasi kita harus diperbaiki, terlalu liberal bahkan dari negara liberal. Kita dipaksa bersaing sesama kader partai dan juga bersaing dengan partai lain," ucapnya.
Ditambah lagi keruwetan pemilu serentak yang membuat kita juga dengan partai lain harus berjalan sama sama mendukung koalisi.
"Ini ruwet demokrasinya dan harus di perbaiki untuk 2024. Tidak ada lagi pemilu serentak dan kembalikan pemilihan hanya memilih partai saja, tidak perlu memilih caleg," jelasnya.
• Input Suara Luar Negeri Tak Sesuai Form, Perolehan Jokowi-Maruf Berlipat, Prabowo-Sandi Berkurang
Yang penting, tegas dia, seleksi caleg di partai dibuat ketat dan dibentuk pansel di tiap partai oleh KPU kerjasama dengan Partai dengan metode testing yang ketat dan penilaian metode merit point.
"Maka akan menghasilkan caleg berkualitas dan berbiaya murah. Sehingga tidak banyak koruptor kedepan," jelasnya. (Tribunnews.com/Srihandriatmo Malau)
WOW TODAY: