Terkini Daerah
Penjelasan Ahli soal Kemunculan Lubang Besar di Area Persawahan Sukabumi yang Hebohkan Warga
Warga Kampung Legoknyenang, RT 5/2, Desa Sukamaju, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, heboh atas kemunculan lubang Besar di area persawahan.
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Warga Kampung Legoknyenang, RT 5/2, Desa Sukamaju, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, heboh atas kemunculan lubang Besar di area persawahan.
Bagaimana penjelasan ahli terkait fenomena ini?
Penjelasan ahli Geologi
Ahli Geologi dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Imam A Sadisun mengatakan, analisis sementara tentang lubang sedalam 12 meter itu akibat adanya 'piping erosion' atau erosi buluh.
Pada umumnya, piping erosion diawali oleh adanya mata air pada lereng.
Lantaran sebagian material tanah pada lereng tersebut ada yang sifatnya relatif lepas, erosi buluh kemudian terbentuk.
• Sinopsis Film Mission: Impossible - Rogue Nation Tayang Hari Ini di Bioskop TRANS TV
"Pada awalnya terbentuk saluran seperti lubang pipa. Saluran tersebut lama-lama bisa membesar dan membentuk semacam gua," ujarnya saat dihubungi Tribun Jabar, melalui sambungan telepon, Minggu.
Selanjutnya, retakan tanah dalam jangka waktu lama akan kian membesar membentuk gua-gua di dalam tanah.
Pada akhirnya sebagian atap gua yang ada, tak cukup kuat menahan beban tanah di bagian atasnya sehingga terbentuknya lubang yang cukup besar.
"Proses ini bisa terjadi pada lapisan-lapisan endapan produk letusan gunung api atau endapan vulkanik. Sebagian di antaranya cukup sensitif terbentuk erosi piping oleh aliran air tanah," kata Imam.

Menurutnya, sepanjang jalur lubang pipa atau gua di bawah permukaan, harus diwaspadai oleh penduduk sekitar.
Karena bisa jadi terjadi runtuhan lain di sepanjang jalur lubang tersebut. "
Pasti berbahaya seperti halnya longsoran. Kalau ada infrastruktur di atasnya atau kena pondasi bangunan bisa hilang," ujarnya.
Bagi warga yang berada dekat sekitar lubang besar itu, Imam mengimbau agar berhati-hati.
Mengingat posisi lereng dan tanahnya yang tak stabil.