Pilpres 2019
Soal Video Pembakaran Ribuan Surat Suara di Papua, Warga Kesal Suara Pilpres Diwakilkan Kepala Suku
Disebutkan protes dari warga tersebut lantaran warga kesal tak mendapatkan surat suara pemilu legislatif dan tak mendapat surat suara pilpres.
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Sebuah video beredar luas di media sosial memperlihatkan pembakaran ribuan surat suara di Distrik Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya, Papua.
Unggahan ini beredar di media sosial Youtube, Twitter dan Facebook.
Dalam video itu, terlihat ribuan surat suara ditumpuk menggunung di atas rerumputan.
Terlihat asap keluar dari tengah tumpukan tersebut.
Sementara di sekitar lokasi itu tampak puluhan kotak suara yang tergeletak berantakan telah kosong.
Sejumlah orang juga tampak tengah sibuk mengosongkan kotak suara dengan menumpahkan isinya ke gunung surat suara tersebut.
Dikutip dari Kompas.com, Komisi Pemilihan Umum (KPU) membenarkan rekaman video pembakaran surat suara dan kotak suara pemilu di Papua, yang tersebar di media sosial.
• Viral di Twitter Video Ribuan Surat Suara di Papua Dibakar di Tengah Lapang, Fadli Zon: Ini Pemilu?
Hal itu diungkapkan Komisioner KPU, Ilham Saputra.
"Saya sudah konfirmasi ke Ketua KPU Papua. Kejadian terjadi kemarin tanggal 23 April 2019, di distrik Tingginambut," kata Ilham, Rabu (24/4/2019).
Disebutkan protes dari warga tersebut lantaran warga kesal tak mendapatkan surat suara pemilu legislatif dan tak mendapat surat suara pilpres.
Karena ternyata di wilayah itu suara Pilpres menggunakan sistem noken atau ikat.
Warga merasa sistem ini tidak adil.
Apa itu sistem Noken?
Ada dua mekanisme dalam penggunaan sistem noken.
Pertama, penggunaan noken untuk menggantikan kotak suara.
Surat suara diletakkan di dalam tas noken yang biasanya dipegang oleh para saksi dari pasangan calon.
Kedua, sistem noken di mana kepala suku memilih untuk dan atas nama pemilih di kelompok sukunya.
Diketahui kedua mekanisme ini sama-sama tidak bersifat rahasia.
KPU disebutkan telah menerapkan sistem noken di 12 kabupaten di Papua.
Penetapan penggunaan sistem noken/ikat ini tertuang dalam PKPU Nomor 810 Tahun 2019 tertanggal 5 April 2019.
"Jadi ada 12 kabupaten yang gunakan sistem noken, tapi ada 5 kabupaten yang menggunakan dua sistem, coblos dan noken," ujar Ketua KPU Papua Theodorus Kossay ketika dihubungi melalui telepon, Senin (15/04/2019).
Sebanyak 12 kabupaten ini, yaitu Tolikara, Puncak Jaya, Puncak, Jayawijaya, Nduga, Paniai, Deiyai, Lanny Jaya, Yahukimo, Mambramo Tengah, Intan Jaya dan Dogiya.

• Tanggapan Dirgakkum Korlantas Pujiyono soal Viral Surat Terbuka Sopir Truk untuk Kapolri
Video Viral
Seorang pengguna Youtube, Moeslim Choice Tv Rabu (24/4/2019) menjadi seorang pengunggah video tersebut.
Seorang perekam menjelaskan kondisi yang terjadi dalam video.
“Inilah tempat pembakaran kotak suara maupun surat suara di Distrik Tingginambut. Masyarakat melaksanakan pembakaran. Tolong teman-teman viralkan di media sosial," jelas perekam tersebut.
Tampak pula seseorang melempar kotak suara di tumpukan tersebut.
"Ini pelaksanaan Pilpres 2019 terburuk dalam sejarah,” kata pria yang merekam pembakaran surat suara.
Ia kemudian mengatakan di Kabupaten Puncak Jaya, tidak ada pilpres.
“Di Kabupaten Puncak Jaya, tidak ada pilpres, di desa-desa, di distrik-distrik, semuanya surat suara diikat jadi satu oleh seorang bupati, dikasihkan ke Bapak Joko Widodo,” tambahnya.

Ia tampak mempertanyakan sistem demokrasi dalam ucapannya.
"Ini coba saudara saksikan, tolong viralkan, mam- mama ini dia lempar-lempar ke api, dibuang sembarang saja. Dibakar ini, bagaimana ini."
"Ini pilpres terburuk dalam sejarah, tidak di amanahkan undang-undang ini 1945. Kalau pemimpin negara kalau menang dalam kecurangan seperti ini, bagaimana mungkin negara Indonesia bisa makmur, bagaimana mungkin bisa maju."
Ia lantas memasuki ruangan di dekat lokasi, yang memperlihatkan sejumlah orang sedang sibuk mengeluarkan kotak suara.
"Lihat mama-mama angkat keluar surat suara di Kantor Distrik."
Bahkan ibu yang disorotnya mengatakan dengan jelas akan mengeluarkan surat suara dan dibakar.
"Ini masyarakat marah semua ini."
• CCTV Detik-detik Pengeboman Gereja di Sri Lanka, Pelaku Sempat Berinteraksi dengan Anak Kecil
Sang perekampun juga turut terkena omelan karena sibuk merekam dan tidak membantu.
"Mama sangat kecewa ini."
Disebutkannya, hal ini dilakukan oleh masyarakat yang kecewa.
Namun tak jelas bagaimana kronologi awal mula dibakarnya surat suara tersebut.
(TribunWow.com/ Roifah Dzatu Azmah)
WOW TODAY: