Pemilu 2019
Bandingkan Pemilu di Indonesia dan India, Fadli Zon: Tak Ada Orang Cari-cari C1
Wakil Ketua DPR Fadli Zon memberikan komentar terkait jalannya pemilu 2019 dengan membandingkan pemilu di India.
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Wakil Ketua DPR Fadli Zon memberikan komentar terkait jalannya Pemilu 2019.
Hal itu diungkapkan Fadli Zon melalui Twitter miliknya, @FadliZon, Selasa (23/4/2019).
Fadli memberikan komentar itu dengan membandingkan dengan pemilu yang ada di India.
Menurutnya Wakil Ketua Umum DPR ini, pemilu di India lebih demokratis dibanding di Indonesia.
Walaupun jumlah pemilih di India lebih banyak dibanding di Indonesia.
• Budiman Sudjatmiko Kaget Lihat Postingan Yunarto Wijaya Sebut Fadli Zon Tak Lolos, Ada Namanya
Selain itu, Fadli juga menyoroti soal sistem hingga kotak suara yang ada di Indonesia.
"Pemilu demokratis terbesar di dunia di India diikuti hampir 900 jt orang belakangan ini.
KPU nya terpercaya dan sistemnya susah dicurangi. Relatif tak ada sengketa.
Tak ada org cari2 C1, tak ada kotak suara diganti, tak ada salah input.
Suara rakyat berdaulat," kicau Fadli Zon.

Sebelumnya, ia juga menyinggung soal kesalahan input yang dilakukan oleh KPU, Senin (22/4/2019).
Melalui kicauannya, Fadli Zon menautkan kabar soal kesalahan input data yang dianggap merugikan kubunya, Prabowo Subanto-Sandiaga Uno.
Ia menilai hal itu merupakan bentuk kecurangan pemilu yang dianggapnya semakin brutal.
"Kecurangan2 semakin brutal. Pemilu apa ini?" ujar Fadli Zon.
• Soal Sandiaga Kembali Jadi Wagub DKI, Ini Kata Fadli Zon, Anies Baswedan hingga Raja Juli Antoni

Kicauan Fadli Zon soal terjadinya salah input data KPU, Senin (22/4/2019). (Twitter/@FadliZon)
Ketua KPU sebut kesalahan input disebut human error
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman mengatakan pihaknya tidak berniat curang, terkait kesalahan memasukkan data pada sistem informasi penghitungan (situng).
Dikutip dari WartaKotaLive.com, menurutnya adanya kesalahan input lantaran human error atau kesalahan manusia.
"Kalau ada yang menduga bahwa kami lakukan kecurangan, masa kami publikasikan? Jadi saya tegaskan tidak ada niat untuk curang. Kalau terjadi karena kesalahan input, itu saya menduga murni karena kesalahan human error," tutur Arief Budiman di Kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Sabtu (20/4/2019).
Ia juga mengatakan petugas KPU yang bekerja hampir 24 jam bisa melakukan kesalahan lantaran kelelahan.
"Kalau salah input kan kita lakukan koreksi. Jadi yang perlu diingat oleh teman-teman itu begini, dimulai dari TPS, KPPS itu bekerja, sebagian dari mereka bahkan lebih dari 24 jam mulai pukul 06.00 WIB kan mereka sudah persiapkan," jelas Arief Budiman.
Sedangkan Arief Budiman mengatakan saat ada kesalahan data, pihaknya akan segera membenarkan.
• Sindir Jokowi yang Utus Luhut untuk Temui Prabowo, Fadli Zon: Luhut ini The Real President
KPU Akan Laporkan ke Polisi
Di kesempatan yang berbeda, Arief Budiman kembali mengatakan ada sejumlah kabar yang akan dilaporkannya kepada polisi.
"Ada beberapa hal (hoaks) yang nanti kami pilah, cukup dilakukan klarifikasi saja atau karena itu cukup membahayakan, serius, berdampak masif, kami ambil sikap sampai dengan melaporkan hingga ke aparat penegak hukum," kata Arief, Sabtu (20/4/2019) seperti yang dikutip dari Kompas.com.
Arief Budiman yang memberikan keterangan dalam konferensi pers terkait Pemilu 2019 di Kantor KPU RI, Jakarta tersebut, mengatakan pihaknya akan selalu menyampaikan klarifikasi agar berita bohong itu tidak menyebar dan meresahkan masyarakat.
"Setiap hoaks yang sampai ke kami, apapun itu, pasti kami klasifikasi. (Hoaks) menyampaikan tentang server, proses atau apapun itu pasti kami klarifikasi," ujarnya.
Ia juga mengatakan agar masyarakat dapat sabar dalam menunggu hasil pemilu.
WOW TODAY:
(TribunWow.com/Tiffany/Roifah)