Breaking News:

Pilpres 2019

Minta Lembaga Survei Akhiri Jadi Tim Sukses, Fahri Hamzah: Saya Tahu Bisnis Ini Mahal

Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah meminta lembaga survei atau polster berbenah agar tidak ada banyak wilayah yang abu-abu.

Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
dpr.go.id
Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah saat membuka acara Press Gathering dalam rangka Silaturahmi DPR RI dengan Koordinatoriat Wartawan Parlemen di Wisma Griya Sabha DPR RI, Kopo, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (23/11/2018). 

TRIBUNWOW.COM - Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah meminta lembaga survei atau polster berbenah agar tidak ada banyak wilayah yang abu-abu.

Hal ini dituliskannya melalui akun Twitternya, @fahrihamzah, Minggu (21/4/2019).

Fahri menuliskan menurutnya metode penelitian yang menggunakan sampling itu ilmiah dan tidak mengenal kebenaran yang mutlak.

Ia lantas menyebut mengenai pembiayaan pengambilan sampling.

Menurutnya, lembaga survei haruslah independent dan jangan menjadi tim sukses.

Pertanyakan Hukuman untuk KPU jika Terbukti Bersalah, Fahri Hamzah: Tak Boleh Banyak Sampah di KPU

Lanjutnya ia meminta agar tidak ada wilayah abu-abu yang membuat adanya pertarungan yang tak berujung.

Dituliskannya, ia meminta agar lembaga survei dapat berbenah.

"Metode penelitian dan khususnya metode sampling itu ilmiah...karena itu tidak ada yg dogmatis...sains tidak mengenal kebenaran mutlak...kebenaran itu sementara dan berubah...

Karena itu, mari kita bantu kawan2 pollster ini dengan memikirkan metode pembiayaan yang benar.

"Fungsi ganda pollster sebagai lembaga ilmiah yang Independent dan sebagai tim sukses harus diakhiri.

Saya tau ini bisnis mahal karena pengetahuan itu mahal tapi sebaiknya peran ganda diumumkan dari awal.

Agar posisimu dalam pertarungan itu jelas. Penonton jangan tendang bola.

Ini ikhtiar manusiawi saja, kita semua ingin demokrasi kita matang. Caranya adalah menutup seluruh lubang dalam pertarungan ini.

Sebut Proses Paling Kritis dalam Pemilu, Mardani Ali Sera: di Sini Butuh Senjata untuk Adu Data C1

Jangan banyak wilayah abu2 nanti kita cakar2an dan bersengketa tidak ada ujung pangkal. Ayo lembaga survey berbenah. Akui ada masalah."

Sebelumnya, Direktur Lembaga Survei Charta Politika Yunarto Wijaya mengajak Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN), Fadli Zon untuk bernazar mengenai hasil pemilu.

Hal ini diungkapkan melalui akun Twitternya, @yunartowijaya, Jumat (19/4/2019).

Mulanya ia mengatakan pihak kubu 02 selalu 'melantur' mengenai hasil quick count di sejumlah lembaga survei.

Ia juga menyinggung kubu 02 yang tak mau membuka data mentah internal survei untuk quick count internal mereka.

Yunarto lalu menantang Fadli Zon bernazar mengenai hasil hitung surat suara dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Apabila hasil KPU kubu 02 menang, ia akan berhenti menjadi polster atau lembaga survei.

Tantang Fadli Zon Mundur dari Politik jika Hasil KPU 01 Menang, Yunarto: 02 Unggul Saya Berhenti

Sebaliknya, apabila hasil KPU kubu 01 menang, maka ia meminta agar Fadli Zon berani mundur dari politik.

"Khan ngelantur sepihak terus nih ttg QC, diajak buka data mentah pun dihadapan publik gak ada yg mau, ya udah saya ajak @fadlizon bernazar...

Kalo real KPU 02 unggul saya berhenti jadi polster, kalo 01 yg unggul anda mundur dari politik... Gimana?," tulis @yunartowijaya.

Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan dari pihak Fadli Zon terkait tantangan tersebut.

Jokowi-Maruf Menang Hasil Quick Count, Relawan Pengusaha Nasional Sudah Gelar Syukuran

Diberitakan sebelumnya, sejumlah lembaga survei memberikan hasil perhitungan cepat atau quick count, dan menunjukkan paslon nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin memperoleh hasil lebih unggul.

Lembaga survei tersebut di antaranya, Indo Barometer, Charta Politika, Poltracking, Indikator, hingga Litbang Kompas.

Meski begitu, kubu 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno lebih mempercayai oleh hasil real count atau hitung manual yang dilakukan timnya di lebih dari 320.000 TPS atau sekitar 40 persen dari total seluruh TPS di Indonesia, dikutip dari Kompas Tv.

Prabowo meyakini angka tersebut tak akan berubah banyak.

Dalam keterangannya, Prabowo mengklaim ia dan Sandiaga menang pilpres dengan angka 62 persen.

"Bisa naik 1 persen, bisa turun 1 persen. Tapi hari ini kita berada di 62 persen," kata Prabowo disambut teriakan riuh para pendukungnya.

Update Real Count KPU Pilpres 2019, Jokowi-Maruf Amin Vs Prabowo-Sandi, Minggu 21 April 2019

Sebelum itu, Prabowo juga menuturkan banyak peristiwa yang membuat rugi kubunya.

Ia menyebutkan ada hal ganjil yang ditemukan seperti pendukungnya tidak mendapat undangan, adanya surat suara tercoblos dan lainnya.

Ia juga meragukan oleh hasil quick count oleh sejumlah lembaga survei.

"Juga saya tegaskan di sini, pada rakyat Indonesia bahwa ada upaya dari lembaga-lembaga survei tertentu yang memang sudah bekerja untuk satu pihak untuk menggiring opini bahwa kita kalah."

(TribunWow.com/ Roifah Dzatu Azmah)

 WOW TODAY:

Tags:
Fahri HamzahPilpres 2019Joko Widodo (Jokowi)Prabowo SubiantoLembaga survei
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved