Pilpres 2019
Viral Video Ahok Marah-marah ke Petugas TPS Sambil Tunjuk-tunjuk: Saya Hilang Hak Suara Saya
Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok melakukan pencoblosan di KJRI Osaka, Jepang yang membuat viral
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
TRIBUNWOW.COM - Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok melakukan pencoblosan di Konsulat jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Osaka, Jepang.
Saat mendatangi tempat pemungutan suara (TPS) Ahok sempat menuai polemik karena terdapat kesalahpahaman saat pencoblosan.
Video Ahok yang berdebat dengan petugas TPS juga viral setelah beredar di media sosial.
Satu di antaranya diunggah oleh warganet @m.bahrunnajach, Senin (15/4/2019).
• Kronologi Kericuhan saat BTP alias Ahok Mencoblos di Osaka Jepang, Dipicu Kesalahpahaman
Dalam video itu memperlihatkan Ahok yang berdebat dengan petugas TPS yang mengenakan baju berwarna biru.
"Nanti saya urus dulu," ujar petugas TPS ke Ahok.
"Iya, tadi kan kesannya walaupun saya di nomor delapan, kalau ini duluan kertas suara habis saya hilang hak suara saya," ujar Ahok sambil menunjuk para pemilih yang lain.
"Itu buat yang belum terdaftar pak, saya terdaftar pak, beda pak, ada," tekan Ahok.
Petugas TPS tampak menjawab protes dari Ahok, namun tidak terdengar jelas.
Ahok kembali mendebat soal hak pilihnya dan ingin segera dilayani karena telah terdaftar.
"Layanin yang punya ini dulu baru mereka. Tadi kan bilangnya beda lo pak," tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, kemarahan Ahok itu turut dikomentari oleh saksi dari pasangan calon 02 Vera Kurniawati.
Dilansir oleh Tribunnews, Vera mengatakan kronologi kemarahan Ahok tersebut.
“Jadi pak Ahok awalnya sudah mengantri, kemudian karena banyak yang minta foto akhirnya pak Ahok keluar, tempat mengantrinya di gantikan sementara sama temennya,” kata Vera bercerita kepada Tribunnnews.com, Minggu (14/3/2019).
Sebelumnya para petugas dalam hal ini saksi sudah bersepakat untuk memberikan sisa surat suara kepada orang yang sudah mengantri.
“Tapi karena saksi dari paslon 02 tidak tahu kalau Pak Ahok sudah mengantri, sedikit ada kesalahpahaman,” ujarnya.
• BTP alias Ahok Jelaskan Alasan Gabung ke PDIP, Ungkap Keinginan Megawati terhadapnya
Ahok pun menjelaskan bila dirinya sudah mendaftar sejak Februari 2019 dan sudah melepas hak pilihnya di Indonesia.
“Dia menjelaskan, kalau sisa suara di berikan kepada yang sudah mengantri, orang yang sudah melepaskan hak suara akan kehilangan hak suaranya di Jepang, maupun di Indonesia,” katanya.
Vera menegaskan bila kericuhan tersebut murni akibat kesalahpahaman.
“Alhamdulillah akhirnya semua berjalan dengan baik, walau ada sedikit kericuhan, karena banyak sekali yang tidak mendaftarkan diri. Terapi karena melihat temannya mencoblos, akhirnya mau ikutan coblos,” katanya.
Vera berharap peristiwa tersebut menjadi pembelajaran buat masyarakat Indonesia yang menetap di Jepang.
WNI yang berada di Jepang diharapkan secepatnya mendaftarkan diri saat pendaftaran dibuka dan harus dipastikan sudah terdaftar.
"Agar di saat di buka pendaftaran, segera mendaftarkan diri, dan memastikan dirinya sudah terdaftar, supaya tidak terjadi pembludakan di TPS luar negeri, karena surat suara hanya ada surat suara yang sudah terdaftar," jelas dia.
• Sekarung Surat Suara Pemilu 2019 Ditemukan di Bawah Jembatan di Kampar Riau, Ini Kata Bawaslu
Ahok pun juga turut mengunggah foto dirinya yang telah mencoblos di Jepang melalui Instagram miliknya, Minggu (15/4/2019).
"Baru saja selesai memberikan hak suara pada Pemilu 2019 di Osaka, Jepang.
Ayo Memilih, Jangan Golput!," tulis Ahok.
Kok Mau Gabung PDIP?
Sebelumnya Ahok mengunggah video menjelaskan alasannya bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Hal itu dijelaskan Ahok melalui channel YouTube miliknya, Panggil Saya BTP, yang diunggah pada Sabtu (13/4/2019).
Mulanya Ahok mengungkapkan banyak yang bertanya soal alasannya bergabung dengan partai PDIP.
"Ini berbicara ideologi, kita berbicara tentang bagaimana Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI dipertahankan untuk negeri ini. Karena itu saya memutuskan," ungkap Ahok.
"Banyak yang katakan seolah saya ini bod**. Kok mau bergabung dengan PDIP di bawah Ibu Megawati Soekarnoputri," lanjut Ahok.
"Saya katakan bukan seperti itu," sambungnya.
Ahok juga menyinggung partai-partai yang sering merasa paling bisa untuk membangun negeri dan meremehkan partai-partai lama.
Bahkan, Ahok mengaku pernah berpikir demikian saat dirinya terjun ke dunia politik pada tahun 2004 lalu.
Saat itu, Ahok bergabung dengan Partai Perhimpunan Indonesia Baru (PIB) atau yang kini berubah nama menjadi Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru (PKBIB).
"Saya harus katakan secara jujur. Itulah saya di tahun 2004. Ketika itu saya merasa, semua partai politik ini enggak ada yang beres. Makanya saya bergabunglah, ingin membangun sebuah Indonesia baru," ujar Ahok.
• Caleg Golkar Tertangkap Tangan Bagikan Uang Jelang Pemilu, Sempat Memohon agar Tak Dilaporkan
"Saya mau membangun dan bergabung dengan PIB, lalu apa hasilnya, kami hanya mengambil suara dari PDIP," imbuhnya.
Dalam video itu, Ahok juga mengutip pernyataan Presiden Amerika Serikat, Abraham Lincoln, terkait cara mengetahui karakteristik seseorang.
"Kalau mau nguji karakter seseorang kasih dia kekuasaan," ujar Ahok.
"Saya pernah di pemerintahan dan saya harus ngomong dengan jelas, saya teruji dengan dengan kekuasaan."
Maka dari itu, menurut Ahok, Megawati mau menerimanya masuk ke dalam PDIP.
"Nah ketika Ibu Megawati begitu menerima saya ingin bergabung bukan tidak memikirkan, beliau ingin suatu perubahan," kata Ahok.
"Beliau ingin saya keliling Indonesia membagikan pengalaman, kebijakan yang saya buat kepada seluruh anggota DPRD, pada seluruh pengurus DPD, juga kepala daerah dari PDIP di seluruh Indonesia."
"Bagaimana kita duduk bersama memikirkan, kita harus perbaiki bersama," sambungnya.
Sementara diberitakan dari Kompas.com, Ahok berkiprah kembali ke dunia politik dan resmi menjadi kader baru di PDIP pada 8 Februari 2019 lalu.
Sebelumnya, saat Ahok menjabat Gubernur DKI Jakarta, dirinya sempat terlibat kasus penodaan agama.
Saat itu, Ahok menjadi terpidana yang membuat dirinya ditahan selama 2 tahun.
Setelah menjadi kader PDIP, sejumlah pihak banyak yang menanti kiprah politik Ahok di partai barunya ini. (*)
WOW TODAY:
(TribunWow.com/Tiffany Marantika)