Mahfud MD Angkat Suara soal Pemilu yang Dianggap Penuh Hoaks dan Saling Ejek

TRIBUNWOW.COM - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD angkat suara terkait pemilu yang dianggap banyak menyebarkan hoaks.

Hal ini disampaikan Mahfud MD melalui Twitter miliknya, @mohmahfudmd, Sabtu (13/4/2019).

Mulanya, netizen dengan akun @haikal00 bertanya soal adanya pemilu yang diwarnai dengan hoaks hingga saling ejek.

Warganet itu lalu bertanya soal adanya pemilu yang diisi diskusi berbobot.

"Kapan pak kira2 kita di Indonesia bisa melihat kemeriahan pilpres yg tidak diwarnai hoax, polarisasi ekstrim, meme murahan, saling ejek, tapi berisi diskusi2 berbobot penuh solusi," tulis netizen @haikal00.

• Mahfud MD Berikan Saran pada Pemilih Pemula yang Berencana Golput dalam Pileg 2019

Menjawab hal itu, Mahfud MD mengatakan bahwa pernah ada pemilu yang diharapkan oleh warganet itu.

Pemilu tersebut terjadi pada tahun 1955.

Bahkan tidak hanya ketidaadaan hoak, di tahun tersebut politik uang juga tidak ada.

"Dulu pemilu tahun 1955 dan 1999 tidak ada hoax, tidak ada money politic," jawab Mahfud MD.

Sementara dilansir oleh Kompas.com, pemilu 1955 merupakan pemilu pertama yang ada di Indonesia.

Pemilu tersebut ada di era kepemimpinan Presiden Soekarno yang tengah memilih anggota DPR dan konstituante.

Sebanyak 260 kursi diperebutkan untuk DPR dan 520 untuk Konstituante.

• Tahu Pengeroyok Audrey adalah Wanita, Mahfud MD: Perempuan Kok Bengis Ya

Selain itu, ditambah 14 wakil golongan minoritas yang diangkat oleh pemerintah.

Saat itu ada 10 partai yang ikut serta dalam pesta demokrasi tersebut.

Partai Golkar menjadi partai yang paling banyak mendapatkan kursi dengan perolehan 296 kursi.