Terkini Internasional
Sempat Sembunyi sejak 2012, Pendiri Wikileaks Julian Assange Kini Ditangkap di London
Julian Asangge, sang pendiri Wikileaks yang bersembunyi di Kedutaan Ekuador, London kini berhasil ditangkap, Kamis (1/4/2019).
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Julian Asangge, sang pendiri Wikileaks yang bersembunyi di Kedutaan Ekuador, London kini berhasil ditangkap, Kamis (1/4/2019), karena membocorkan data rahasia Amerika Serikat (AS).
Diketahui, Julian Assange sempat bersembunyi sejak 2012 untuk menghindari ekstradisi ke Swedia atas kasus penyerangan seksual.
Di mana kasus ini akhirnya telah dihentikan.
Hakim di Pengadilan Westminster mengatakan Assange terbukti bersalah karena tidak kunjung menyerah atas perintah pengadilan.
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Inggris, Sajid Javid mengaku sangat berterima kasih atas keberhasilan penangkapan ini.
• Viral Seorang Ibu Paksa Putrinya Layani Pria Hidung Belang demi Biaya Operasi Plastik
"Saya ingin berterima kasih kepada Ekuador atas kerja samanya dan Kepolisian Metropolitan London atas profesionalismenya. Tiada seorang pun yang berada di atas hukum."
Dia kini menghadapi dakwaan konspirasi yang dilayangkan Departemen Kehakiman AS terkait pembocoran rahasia-rahasia pemerintah.
Assange dituduh berkonspirasi dengan mantan analis intelijen AS, Chelsea Manning, guna mengunduh pangkalan data yang bersifat rahasia.
Pemerintah Inggris akan menentukan apakah Assange akan diekstradisi ke AS.
Jika Assange diserahkan ke AS dan terbukti bersalah atas dakwaan konspirasi, dia terancam dipenjara selama lima tahun.
Pengacara Assange, Jennifer Robinson, mengatakan bakal berjuang melawan upaya pemerintah AS untuk mengekstradisi kliennya.
• Penggerebekan Surat Suara Pilpres dan Pemilu 2019 Sudah Tercoblos di Malaysia Jadi Pemberitaan Dunia
Robinson berpendapat ekstradisi Assange merupakan "preseden berbahaya" karena wartawan bisa didakwa karena "mempublikasikan informasi yang benar soal Amerika Serikat".
Assange sebelumnya memprediksi bahwa dirinya terancam diekstradisi jika sampai meninggalkan kedutaan besar Ekuador di London.
Assange, 47, selama ini menolak meninggalkan lokasi tersebut.
Presiden Ekuador, Lenin Moreno, menyebut pihaknya telah mencabut pemberian suaka kepada Assange lantaran negaranya "sudah mencapai batas terkait perilaku Assange".
Moreno berkata: "Insiden terkini terjadi pada Januari 2019 ketika Wikileaks membocorkan dokumen-dokumen Vatikan."
"Kejadian itu dan publikasi lainnya mengonfirmasi kecurigaan dunia bahwa Assange masih terhubung dengan Wikileaks dan terlibat dalam campur tangan urusan dalam negeri negara lain."
Tuduhan Moreno lain terhadap Assange juga mencakup pemblokiran kamera keamanan di kedutaan, mengakses dokumen keamanan, dan mengonfrontasi petugas kedutaan.
Di sisi lain, WikiLeaks melontarkan cuitan berisi tuduhan bahwa Ekuador telah bertindak secara ilegal dan "melanggar hukum internasional" dalam mencabut suaka politik Assange. (BBC Indonesia)
WOW TODAY: