Breaking News:

Pilpres 2019

Di Tengah Debat Panas Lawan Adian Napitupulu, Faldo Maldini Malah Protes soal Kursi ke Pembawa Acara

Juru Bicara BPN, Prabowo-Sandi, Faldo Maldini sibuk dengan kursinya saat tengah berdebat dengan Juru Bicara TKN Jokowi-Ma'ruf, Adian Napitupulu.

Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Claudia Noventa
Capture Live iNews
Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Faldo Maldini sibuk dengan kursinya saat tengah berdebat dengan Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Adian Napitupulu. 

TRIBUNWOW.COM - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Adian Napitupulu, terlibat perdebatan panas dengan Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Faldo Maldini.

Hal tersebut seperti dalam tayangan iNews Special Report yang tayang pada, Selasa (9/4/2019) malam.

Keduanya tampak berdebat mengenai ancaman 'People Power' yang disampaikan Amien Rais beberapa waktu lalu.

Ungkap Alasannya Lontarkan Ancaman People Power Amin Rais Singgung soal Ghost Voters

Dalam pemaparannya, Faldo meminta agar tidak ada pihak yang mencoba menghakimi sesuatu yang masih ada di dalam pikiran.

Faldo menegaskan, 'people power' itu sah dan ada dalam konstitusi.

Ia juga menjelaskan terkait pernyataan tidak akan menempuh jalur Mahkamah Konstitusi (MK).

"MK itu kan memutuskan sesuatu yang sudah ada nih hasil pemilunya nih. Sah atau tidak, betul atau tidak dan blablabla. Tapi kan untuk prosesnya, beberapa dugaan-dugaan, laporan-laporan yang kita kirimkan dari BPN, kan MK tidak punya ruang di sana," papar Faldo sambil membenarkan posisi duduknya.

Adian lantas menanggapi pemaparan Faldo terkait tak mau menempuh jalur MK.

"Kalau ada yang bilang apakah 'people power' itu sah atau tidak sah, kita lihat saja di konstitusi itu ada apa tidak? Pasal berapa?," kata Adian.

"Bahwa kemudian pemegang kedaulatan itu adalah rakyat, mekanisme demokrasinya lewat pemilu, dan itu sudah diuji berkali-kali, dan baik-baik saja."

"Kalau kemudian dibilang kecurangan dan sebagainya, rakyat juga tidak lupa yang banyak sebaran-sebaran hoaks itu," ungkap Adian.

Namun, menurut Adian, yang menjadi masalah dalam pemilu bukanlah ada tidaknya kecurangan, tapi ada tidaknya mekanisme dan institusi yang menangani kecurangan-kecurangan tersebut.

"Baik yang terjadi secara sengaja maupun tidak," tegas Adian.

Adian menyebutkan, yang menyebabkan orang marah adalah ketika ada kecurangan, namun tidak ada mekanisme untuk memberikan sanksi kepada pelaku kecurangan.

"Sekarang kan semuanya ada. Bahkan KPU yang pilih siapa? Ramai-ramai kan, bukan presiden yang pilih," ungkap Adian.

"Artinya itu produk bersama. produk kolektif antara parlemen, eksekutif, dan sebagainya."

Prabowo Singgung People Power oleh Amien Rais saat Kampanye Akbar: Lo Berani Enggak?

Karena itu, terang Adian, tidak seharusnya untuk memprotes produk bersama itu.

"Kebebasan berpendapat itu ada bang di konstitusi," potong Faldo.

Faldo menyebutkan, sebagai anggota DPR, Adian tidak mungkin mengetahui hal tersebut.

"Kebebasan berpendapat itu bukan berarti tanpa mekanisme. Ada mekanisme untuk menyalurkan pendapat," tegas Adian.

"Ya demonstrasi juga ada mekanismenya," jawab Faldo.

"Betul demonstrasi. Tetapi yang disampaikan itu adalah 'people power' untuk menolak keputusan rakyat. pemilu itu keputusan rakyat. Pemilu itu produk bersama rakyat," balas Adian.

Terkait 'people power', ia menilai itu seperti kekuatan rakyat untuk menolak produk rakyat.

"Kan aneh. Artinya, buktikan dulu kecurangannya. Buktikan dulu ada yang tidak benar," ujar Adian.

Faldo lantas menyebutkan, bukti-bukti tersebut belum ditindak oleh pihak kepolisian.

Sebagai contoh, terang Faldo, bupati yang mengaku membagikan uang dari Calon Presiden Joko Widodo, dan juga sejumlah camat yang menyatakan dukungan mendukung capres.

"Ketawa-ketawa saja mereka sampai sekarang. Sudah kita proses, sudah kita dorong. Enggak kelar-kelar," kata Faldo.

Adian lantas memberikan jawaban dengan memberikan contoh yang setipe dengan apa yang dicontohkan Faldo.

Saat Adian berbicara, Faldo tampak berdiri dan kembali duduk.

Ia tampak membenarkan posisi duduknya berkali-kali sambil terus menjawab Adian.

Pembawa acara lantas mempertanyakan apakah maksud Faldo adalah mempertanyakan netralitas aparat.

Tak langsung menjawab, ia malah memprotes sang pembawa acara.

"Ya kalau kita kan. Aduh, ini kursinya gini ya?," kata Faldo, yang dibalas senyuman sang pembawa acara.

Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Faldo Maldini sibuk dengan kursinya saat tengah berdebat dengan Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Adian Napitupulu.
Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Faldo Maldini sibuk dengan kursinya saat tengah berdebat dengan Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Adian Napitupulu. (Capture Live iNews)

Faldo kembali pada pembahasan dan memberikan jawaban atas pernyataan pembawa acara, namun sambil terus memperbaiki posisi kursinya.

"Kalau kita punya problem itu sudah ditindak semua. Dari sebelah kayaknya belum nih," ujar Faldo.

Meledek Faldo, Adian lantas menyebutkan, "nggak bisa naik nih bung Faldo nih. Jadi turun terus ini."

"Suara BPN turun terus," lanjut Faldo sambil memerhatikan kursi Faldo.

Tampak Faldo terkekeh karenanya.

Soal Ancaman People Power Amien Rais, Haikal Hassan: Perlu Diingat Aman dan Damai Bagian dari Akibat

(TribunWow.com/Ananda Putri Octaviani)

WOW TODAY:

Tags:
Adian NapitupuluFaldo MaldiniPilpres 2019
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved