Viral Medsos
Cerita di Balik Foto Viral di Twitter, Sampah Plastik 19 Tahun Lalu, Bermula Risih Sampah Bercecer
Sebuah akun mengunggah foto menjadi viral. melihatkan sampah berusia 19 tahun dan 30 tahun. Ini penjelasan dari bahaya plastik.
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
TRIBUNWOW.COM - Sebuah foto yang memperlihatkan plastik bungkus Indomie bertuliskan "Dirgahayu 55 Tahun Indonesiaku" yang ditemukan di Pantai Sendang Biru di selatan Kabupaten Malang, Jawa Timur, menjadi viral di media sosial.
Foto ini pertama kali diunggah oleh Fianisa Tiara Pradani memakai akun Twitter @selfeeani, Minggu (7/4/2019).
Dalam keterangan foto tersebut, sampah itu diperkirakan telah berumur 19 tahun, dilihat dari tulisan bungkusnya.
Postingan yang membuat miris ini pun banyak mendapat reaksi dari warganet.
Hingga Senin (8/4/2019) siang, postingan ini telah dibagikan sebanyak 69 ribu kali.
Tak hanya itu, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti juga meretweet postingan Fianisa tersebut.
Sedangkan di balik foto viral itu, dikisahkan Fianisa mulanya ia sedang melakukan penelitian di Pantai Sendang Biru, dikutip dari Kompas.com, Minggu (7/4/2019).
• Viral di Facebook Video Detik-detik Ibu Selamatkan Dua Anaknya dari Dalam Mobil yang Meledak
Fianisa atau yang akrab dipanggil Fia itu merupakan mahasiswa semester 8 Program Studi Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya (UB).
Dikisahkannya saat itu ia sedang mengambil sampel air dan sedimentasi di Sendang Biru bersama teman-temannya.
Saat menunggu air surut, ia merasa terganggu dengan sampah yang berada di bibir pantai.
Bersama rekannya ia memunguti sampah tersebut.
"Menemukannya itu, sudah selesai ambil sampel air, nunggu surut. Ada sampah banyak, ya sudahlah, sekalian bersihin sampah," kata mahasiswa angkatan 2015 itu melalui sambungan telepon kepada Kompas.com, Minggu (7/4/2019) malam.
"Masak saya penelitian tidak bersihin sampah juga. Pikir saya seperti itu. Ambil-ambillah sampah plastiknya," lanjutnya kemudian.

• Viral Twitter, Foto Sampah Plastik Indomie Berusia 19 Tahun, Akun Lain Unggah Sampah 30 Tahun Lalu
Fianisa atau yang akrab disapa Fia menuturkan ini kali ketiganya melakukan pengambilan sampel.
"Tadi pengambilan sampel yang ketiga. Maret saya sudah ke sana, Februari bahkan sudah survei," katanya.
Meski begitu, Fia menilai bahwa kondisi sampah di Pantai Sendang Biru tidak sebanyak di pantai-pantai lainnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang, Made Arya Wedhantara belum bisa dimintai tanggapan terkait sampah plastik bungkus Indomie itu.
"Itu sebenarnya Dinas Lingkungan Hidup. Nanti saya telepon lagi. Saya masih ada acara," katanya.
Plt Bupati Malang M Sanusi juga belum merespons ketika dihubungi Kompas.com untuk diminta tanggapan soal sampah di pantai.
• Viral Foto Sampah Plastik Bungkus Indomie Berusia 19 Tahun di Pantai Sendang Biru, Malang
Unggahan Sampah Plastik Berusia 19 Tahun
Sebelumnya, dalam foto yang diunggah @selfeeani, terlihat sampah bungkus Indomie berwarna kuning dan terlihat kumal.
Namun tulisan dan gambarnya masih tercetak jelas untuk dibaca.
Dalam keterangan fotonya, ia menuliskan bahwa jika Agustus 2019 nanti Indonesia berumur 74 tahun, maka sampah itu kini telah berumur 19 tahun.
Fia mengaku merenungkan hal itu setelah menemukan sampah tersebut.
Dituliskannya bungkus plastik itu terombang ambing di laut sampai hanyut ke bibir pantai selama 19 tahun.
"Agustus nanti indonesia akan berumur 74 tahun. Namun, pagi ini saya menemukan bungkus indomie yang bertuliskan dirgahayu indonesia ke-55. Saya merenung sejenak karena perbedaannya 19 tahun jadi bungkus ini terombang ambing di laut sampai hanyut ke bibir pantai selama 19 tahun," tulis Fianisa.
Dalam kolom komentaranya, Fianisa kembali menuliskan betapa mengerikannya sampah plastik untuk lingkungan.
"19 tahuun gila yah dari aku lahir sampe skrg ga berubah bentuk bahkan tulisannya masi kecetak jelas. Serem banget ini sampah plastik," tulisnya.
Komentar lain juga memenuhi postingan Fia, satu di antaranya juga mengunggah hal serupa.
Yakni akun @S_Purwadi, yang mengunggah foto sampah bungkus sampo sunsilk dengan kemasan jadul.
Foto yang berasal dari capture story Instagram akun @denissa.pramesty itu, tulisan serta gambarnya masih tercetak jelas.
@S_Purwadi pun menuliskan dalam keterangan unggahan, usia sampah itu sekitar 30 tahun.
"Tahun 2018 lalu ada yang nemu sampah bekas shampoo sachet dari tahun 80-an. Kalau dihitung usianya sudah lebih dari 30 tahun. Terombang-ambing di dasar laut selama itu tidak akan membuatnya terurai," tulisnya.
Sedangkan dalam foto juga tertulis keterangan asal sampah itu diperoleh.
Ternyata diambil saat melakukan acara bersih pantai dengan @pandulaut.id, di tahun 2018.
"Di acara bersih2 pantai menghadap ke laut bareng @pandulaut.id hari ini nemu banyak sampah entah udah dari tahun kapan.
Salah satunya sampah bungkus shampo sunsilk ini. Kalo berdasarkan bungkusnya, ini bungkus tahun 80an. Tapi ini 2018, sampah ini nyatanya masih utuh di pantai.
Semacam jadi pengingat kalau apa yang kita buang hari ini akan jadi sampah puluhan bahkan ratusan tahun kedepan," ujar tulisan dalam foto tersebut.

Sampah Plastik Sulit Terurai
Dikutip dari TribunJogja.com, Penggagas dan Pengelola Rumah Pilah Sampah Gardu Action, Budianto menjelaskan dampak dari sampah prlastik memiliki bahaya yang sangat besar.
"Dampak sampah plastik ini sangat luar biasa. Ketika dibuang ke tanah, akan mencemari lingkungan karena sulit terurai," kata Budianto.
Budi menjelaskan, meskipun terbilang sepele, sampah plastik yang dibuang ke tanah sangat mungkin akan terbawa ke sungai.
Akhirnya akan hanyut dan terbawa ke lautan.
Sampah plastik yang hanyut ke laut ini berbahaya karena akan menjadi mikroplastik.
Mencemari laut bahkan bisa juga sampah plastik dikonsumsi oleh ikan.
• Seekor Paus Ditemukan Tewas, di Perutnya Terdapat Janin dan 22 Kg Sampah Plastik
Kemudian ikan itu akan kembali dikonsumsi oleh manusia dan menyebabkan efek domino.
Tak hanya itu bahkan ketika dibakar, sampah plastik akan mencemari udara.
Kepulan asap dari plastik yang terbakar akan mengeluarkan toksin yang dampaknya 250 kali lipat lebih bahaya dari rokok.
"Toksin ini akan tersebar lewat udara. Dan masyarakat akan terkena imbasnya," ujarnya.
Ia berharap ada kesadaran dari masyarakat terkait persoalan serius dari dampak plastik.
Satu yang diharapkannya ada regulasi dari pemerintah.
Yakni hal yang menjadi daya paksa kepada masyarakat supaya tidak menggunakan plastik atau setidaknya mengurangi penggunaan plastik.
"Saya pikir kebijakan ini sangat bagus dan bisa diadopsi oleh provinsi lain," ujar dia.
(TribunWow.com/ Roifah Dzatu Azmah)
TONTON JUGA: