Terkini Daerah
Detik-detik Pembunuhan Janda Muda Ica, Bermula Pulang Karaoke hingga Dicekik sampai Tewas
Seorang mahasiswa di Tasikmalaya berhasil diamankan pihak kepolisian usai menjadi buronan lantaran tega membunuh seorang Pekerja Seks Komersil (PSK).
Penulis: Laila Zakiyya Khairunnisa
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Pihak kepolisian Polres Tasikmalaya menggelar rekonstruksi atas kasus pembunuhan terhadap janda muda, Oon Saonah (33), yang dilakukan oleh seorang mahasiswa, RFH (22) pada Jumat (5/4/2019).
Diketahui wanita yang kerap disapa dengan Ica tersebut ditemukan dalam keadaan sudah tak bernyawa dan tidak menggunakan pakaian lengkap di kamar nomor 106 Hotel Daya Grand, yang berlokasi di Cikurubuk, Kota Tasikmalaya, pada Rabu (6/3/2019) lalu.
Dalam gelaran rekonstruksi kejadian tersebut, RFH dihadirkan dengan menggunakan penutup wajah dan didampingi oleh kuasa hukumnya.
Rekonstruksi pembunuhan terhadap wanita yang diketahui merupakan warga kampung Babakan Bandung, Kelurahan Linggajaya, Kecamatan Mangkubumi, tersebut dilakukan sebanyak 33 adegan.
• Diduga Mabuk setelah Tenggak Miras, Oknum Tentara Cekcok hingga Aniaya Kakak Ipar sampai Tewas

Pelaku RFH (22) saat memeragakan perbuatannya yang mengakibatkan Oon Saonah alias Ica (33) -yang diperankan oleh model-, tewas di kamar 106 Hotel Daya Grand, Jalan Brigjen Soetoko, Kelurahan Linggajaya, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Jumat (5/4/2019). (Tribun Jabar/Isep Heri)
Dari rekonstruksi yang digelar itu, tersangka menggambarkan secara detail detik-detik tewasnya janda beranak dua tersebut.
Peristiwa pembunuhan tersebut bermula ketika korban dan pelaku pergi menuju lokasi kejadian, seusai menghabiskan malam di tempat karaoke hingga sekitar pukul 02.30 WIB.
Keduanya berangkat menuju lokasi yang berada di kawasan Cikurubuk itu mengendarai ojek.
Setelah tiba di kamar nomor 106 Hotel Daya Grand, korban dan tersangka langsung masuk ke dalam kamar.
• Usai Pukuli Dua Bocah di Bawah Umur Tanpa Sebab, Oknum Tentara Aniaya Kakak Iparnya hingga Tewas
Di beberapa adegan yang direkonstruksikan oleh tersangka, ia menerangkan kepada petugas kepolisian bahwa korban selalu melindungi tas yang dibawanya.
Bahkan ketika keduanya memutuskan untuk tidur pun, korban memilih menyimpan tas yang dibawanya di sisi pojok kasur tak jauh dari posisinya tidur.
Begitu pula ketika korban sedang mandi.
Korban dengan sengaja membuka pintu kamar mandi saat dirinya tengah mandi di dalamnya, agar dapat mengawasi tasnya yang tergantung.
Diketahui dalam tas yang dibawa korban saat itu terdapat uang sejumlah Rp 70 juta.
• Daftar Nama 10 Petani di Bali yang Jadi Korban Tersambar Petir saat Panen, 2 Tewas
Rekonstruksi tersebut berlanjut ketika pada adegan ke 22, tersangka yang meminta pinjaman uang sejumlah Rp 4 juta justru tak ditanggapi oleh korban.
Mengetahui korban menolak permintaanya, tersangka kemudian meluapkan amarahnya dengan mencekik korban yang berada di atas kasur dan menindihnya dengan posisi duduk.
Adegan tersebut kemudian dilanjutkan dengan korban yang berteriak dan mencoba memberontak, namun ternyata cekikan tersangka lebih kencang dan tangan korban pada saat itu dalam posisi dihimpit oleh lutut tersangka.
Usai mencekik korban, tersangka sempat memegang leher korban untuk memastikan korban masih bernafas.
Berdasarkan keterangan RFH, usai dicekik olehnya, saat itu detak nadi milik korban masih terasa.
• Dua Istri Pengajar Ponpes Al Falah di OKU Timur Tewas Tenggelam di Kolam Belakang Ponpes
Untuk menutupi perbuatan yang telah dilakukannya, tersangka kemudian mencuci tangannya lalu mengambil air di dalam gayung dan menyiramkannya ke arah leher korban.
Lebih lanjut, kepala korban kemudian ditutupi oleh tersangka RFH menggunakan bantal dan tubuh korban yang saat itu dalam kondisi tidak berpakaian lengkap ditutupi dengan menggunakan selimut.

RFH (22), pelaku pembunuhan saat di gelandang petugas di Mapolres Tasikmalaya Kota, Selasa (26/3/2019). (tribunjabar/isep heri)
Sebelum tersangka memutuskan untuk meninggalkan lokasi kejadian, ia sempat memeriksa tas yang dibawa korban kemudian membawa serta uang tunai yang ada di dalam tas tersebut.
Pihak kepolisian Polres Tasikmalaya melalui Kepala Satuan Reserse dan kriminal (Kasat Reskrim) Polres Tasikmalaya Kota AKP Dadang Sudiantoro menyebut bahwa gelaran rekonstruksi kematian janda Ica itu dilakukan sesuai dengan apa yang telah dijelaskan oleh tersangka dan sejumlah saksi pada pemeriksaan sebelumnya.
"Pencekikan dilakukan dua kali, pertama untuk menakut-nakuti, karena korban berteriak dan tersangka pun panik maka tersangka mencekik lebih keras demi memastikan tidak ada perlawanan," sebut AKP Dadang Sudiantoro saat ditemui di lokasi, Jumat (5/4/2019), seperti dikutip TribunWow.com dari Tribun Jabar.
• Kronologi Anak Temukan Ibunya Tewas di Kamar Mandi, Sempat Panjat Jendela karena Pintu Tak Dibukakan
Pihaknya juga mengkonfirmasi bahwa seusai menghabisi nyawa korban, tersangka sempat mencoba menutupi perbuatannya.
"Yang jelas dia melakukan itu. Setelah mencekik dia menyiram leher korban untuk menghilangkan jejak lalu menutup dengan bantal kepala korban dan tubuh korban dengan selimut," terangnya.
Uang Milik Korban Digunakan Membeli iPhone
RFH menyebut bahwa uang milik korban yang dibawanya itu digunakannya untuk belanja sepatu, ponsel iPhone 6 plus, dan sebagian lainnya ia simpan di sejumlah buku tabungan miliknya.
Tak hanya itu, uang milik korban juga diberikan kepada kekasihnya untuk melunasi hutang-hutangnya.
Keterangan terkait peristiwa pembunuhan tersebut diungkapkan oleh pihak kepolisian Polres Tasikmalaya melalui Kepala Polres Tasikmalaya Kota, AKBP Febry Maruf, saat melaksanakan press release terkait kasus tersebut, pada Selasa (26/3/2019).
"Selain itu, sebagian uang itu diberikan ke pacarnya yang sesama mahasiswa untuk membayar utang selama ini sebesar Rp 1,5 juta," tukas Febry, seperti dilansir oleh Kompas.com, Selasa (26/3/2019).
• Kronologi Begal Payudara Tewas Dikeroyok Keluarga Korbannya, Dipukuli Bertubi-tubi Tanpa Ampun

RFH mengatakan bahwa perbuatannya itu tak pernah direncanakan sebelumnya.
"Semua perbuatannya sudah diakui oleh pelaku," tutur Febry.
Kemudian ketika pihak kepolisian melakukan olah tempat kejadian perkara (TKp) atas kasus tersebut, pihak kepolisian mengamankan barang bukti berupa buku rekening tabungan milik korban yang bersaldo mencapai Rp 161 juta.
Selain itu, diamankan pula buku tabungan milik pelaku, satu unit handphone iPhone 6 plus, sejumlah uang tunai, serta beberapa barang milik korban yang digunakan pada saat kejadian.
• Viral Ibu di Demak Tidur di Makam Anaknya yang Tewas Kecelakaan, Keluarga Ungkap Fakta di Baliknya
Tersangka Tak Tenang saat Melarikan Diri
Usai menghabisi nyawa korban, tersangka diketahui sempat melarikan diri dan menjadi buronan polisi ke sejumlah daerah, seperti Kuningan, Cirebon, dan Jakarta dengan membawa uang milik korban selama kurang lebih tiga pekan.
Selama pelarian usai melakukan pembunuhan tersebut, pelaku mengaku bahwa hidupnya merasa tak tenang hingga dirinya memutuskan untuk mendatangi dukun.
"Karena mengetahui dicari polisi, saya datang ke orang pintar agar hidup tenang," aku RFH, seperti dilansir oleh Tribun Jabar, Selasa (26/3/2019).
Pelaku berhasil diringkus dan diamankan di sel tahanan Mapolres Tasikmalaya Kota untuk mempertanggungjawakan perbuatannya.
Atas perbuatan yang dilakukannya, pelaku dijerat Pasal 338 dan 365 KUHP dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.
Lihat video selengkapnya di sini:
TONTON JUGA:
(TribunWow.com/Laila Zakiyya)