Terkini Daerah
Tak Hanya Lawan Aparat dan Teror Warga Sipil, KKB di Papua juga Aniaya serta Perkosa Guru dan Medis
Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring mengungkapkan tindakan keji KKB di Papua. Pelaku tak segan aniaya dan perkosa guru dan tenaga medis
Penulis: Nila Irdayatun Naziha
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
TRIBUNWOW.COM - Aksi perlawanan yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua sampai saat ini masih dilakukan.
Bahkan dari fakta-fakta yang diungkapkan oleh pimpinan TNI, terungkap bahwa kelompok KKB juga tak segan melakukan tindakan keji pada guru dan tenaga medis di Papua.
Diketahui sebelumnya, aksi yang dilakukan oleh kelompok KKB kembali disorot oleh publik setelah mereka melakukan penembakan sejumlah karyawan PT Istaka Karya yang sedang membangun jembatan jalan Trans Papua di Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi pada Desember 2018 lalu.
Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring menjelaskan, sejumlah guru dan tenaga medis diperkosa oleh kelompok bersenjata tersebut pada bulan Oktober tahun lalu.
Fakta pemerkosaan dan penganiayaan tersebut terungkap saat Mayjen TNI Yosua menjelaskan soal kelanjutan pembangunan jembatan yang sempat tertunda.
"Guru-guru dan tenaga kesehatan yang sedang bertugas di Mapenduma dianiaya dan diperkosa pada bulan Oktober 2018 lalu. TNI tidak mungkin dan tidak akan pernah melakukan tindakan biadab seperti itu,” papar Mayjen TNI Yosua dikutip dari Kompas.com Kamis (21/3/2019).
• Daftar Kejahatan KKB di Papua Setahun Terakhir, Bunuh 26 Orang hingga Perkosa Tenaga Medis

Selain itu, saat disinggung soal penyelesaian pembangunan jembatan, Mayjen Yoshua menjelaskan akan terus melakukan penyelesaian pembangunan jembatan yang sempat terhenti.
Menurutnya, tidak ada cara lain lagi selain melakukan perlawanan keras terhadap aksi yang dilakukan oleh kelompok KKB di Papua.
Bahkan akibat aksi kelompok KKB di Papua tersebut, warga mengaku trauma dengan segala tindak kekerasan yang mereka lakukan.
“Anda bisa membayangkan bagaimana rakyat sipil diikat tangannya dari belakang, dikumpulkan jadi satu kemudian ditembak dan dibantai secara sadis tampa perikemanusiaan," kata Yosua.
Melalui keterangannya pula, Mayjen Yosua menuturkan bahwa tidak akan mengendorkan perlawanan sedikitpun pada kelompok KBB di Papua.
Satu dari cara menunjukkan tekat kuat TNI dalam mengejar KBB tersebut ditunjukkan salah satunya dengan pengerjaan jembatan di Nduga yang sempat terhenti.
Hal tersebut dilakukan untuk memberikan kesejahteraan bagi seluruh rakyat yang ada di Papua.
• Viral di Facebook, Video TNI Pergoki 3 Orang Bersenjata saat Lewati Hutan Papua, Diduga Anggota KKB

Sederet Aksi Keji KKB di Papua
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua diketahui dipimpin oleh Egianus Koyoga.
Kelompok tersebut telah melakukan sederet tindakan keji yang menewaskan anggota TNI dan juga warga sipil.
Berikut sederet aksi yang dilakukan oleh KKB selama satu tahun terakhir, berdasarkan catatan yang TribunWow.com kutip dari Kompas.com.
22 Juni 2018
KKB di Papua melakukan penembakan terhadap pesawat Twin Oter PK-HVU yang dimiliki oleh maskapai Dimonim Air Rute Timika-Kenyam.
Penembakan itu dilakukan di lapangan terbang Kenyam, ibu kota Kabupaten Nduga.
Akibat aksi penembakan tersebut, pesawat yang tengah mengangkut masyarakat sipil diketahui rusak dan kopilot Irene Nur Fadila mengalami luka tembak.
25 Juni 2018
Pesawat Twin Oter milik Trigana ditembaki oleh KKB saat sedang mengangkut logistik pemilu dan aparat keamanan.
Akibatnya, pilot pesawat Kapten Ahmad Kamil menderita luka tembak di punggung.
Tidak hanya itu, di hari yang sama, KKB juga menyerang warga sipil di Kota Kenyam.
Akibat penyerangan tersebut, tercatat ada 3 orang meninggal dunia.
Mereka yakni Hendrik Sattu Kolab (38) dan istrinya, Martha Palin (28) serta teman mereka, Zainal Abidin (20).

• Mengaku Bertanggung Jawab atas Gugurnya 3 Prajurit TNI di Nduga, KKB Papua Sebut Tak Takut Jokowi
3 Oktober sampai 17 Oktober 2018
Selama kurun waktu hampir 2 minggu tersebut, KKB di Papua menyandera sebanyak 15 orang guru dan tenaga kesehatan.
Mereka dibawa oleh KKB ke Distrik Mapenduma.
Tak hanya itu, kelompok bersenjata tersebut juga melakukan penganiayaan dan pemerkosaan.
1 Desember hingga 2 Desember 2018
Puluhan karyawan PT Istaka Karya yang sedang melakukan pembangunan jembatan jalan Trans Papua di Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi disandera oleh kelompok tersebut.
Dari penyanderaan ini total sebanyak 19 orang meninggal dunia.
• Klaim Rampas Senjata saat Baku Tembak, KKB Papua Sebut Siap Sambut Pasukan Tambahan TNI
3 Desember 2018
Melakukan pengejaran pekerja PT Istaka Karya yang berlindung di Pos TNO 755/Yalet.
Kelompok ini juga melakukan penyerangan dan menyebabkan satu anggota TNI gugur yakni Serda Handoko.
5 Desember 2018
Satu anggota Brimob, Bharatu Wahyu yang sedang bertugas terkena tembakan di Puncak Kabo.
Tak hanya itu, baling-baling helikopter untuk alat transportasi juga tak luput dari penembakan KKB.
• 3 Prajurit TNI Gugur saat Kontak Senjata dengan KKB di Nduga, Berikut Kronologi hingga Ultimatum OPM
7 Maret 2019
Memasuki tahun 2019, kelompok bersenjata ini masih terus melakukan penyerangan.
Mereka kembali menyerang Distrik Mugi.
Akibat serangan tersebut, sebanyak tiga anggota TNI gugur.
Ketiganya yakni Serda Mirwariyadin, Serda Yusdin dan Serda Siswanto Bayu.
20 Maret 2019
Terakhir, kelompok bersenjata tersebut melakukan penyeangan terhadap anggota Brimob.
Akibat serangan itu, satu anggota gugur yakni Bharada Aldi.
Korban gugur dengan luka tembak di bahu kiri dan juga bahu kanan.
TONTON JUGA:
(TribunWow.com)