Terkini Nasional
Peringati Hari Air Sedunia, Pertumbuhan Ekonomi Asia Berdampak pada Kelangkaan Air
Tepat di Hari Air Sedunia, 22 Maret, Economist Intelligence Unit (EIU) menerbitkan laporan baru berfokus pada keadaan masa depan air di Asia.
Editor: Rusintha Mahayusanty Nugrahaningtyas
TRIBUNWOW.COM - Tepat di Hari Air Sedunia, 22 Maret, Economist Intelligence Unit (EIU) disponsori Cargill menerbitkan laporan baru yang berfokus pada air dan bagaimana industri pertanian berkorelasi dengan keadaan masa depan air di Asia.
Laporan berjudul Liquidity Premium adalah bagian kedua dari penelitian Fixing Asia’s Food Systems.
Penelitian ini pertama kali dirilis pada September 2018 dan meneliti berbagai isu seputar sistem pangan di Asia.
Program penelitian yang terdiri dari lima bagian ini dibuat berdasarkan survei terhadap 820 pemimpin industri di wilayah Asia, termasuk desk research dan wawancara dengan berbagai pakar.
Laporan tersebut menyatakan bahwa kelangkaan air dapat berdampak pada pertumbuhan ekonomi Asia.

Sebanyak 90 persen responden dari industri pangan dan pertanian di Asia setuju dengan hal ini.
“Kelangkaan air menjadi tantangan besar di Indonesia. Seperti negara lain di Asia, tantangannya adalah mengikuti permintaan akan pasokan air seiring dengan pertumbuhan populasi dan gaya hidup dalam perubahan pola makan,” kata Arief Susanto, Direktur Corporate Affairs Cargill Indonesia.
Kekhawatiran tentang kelangkaan air paling takut terjadi di Indonesia dan Filipina, sebanyak 67 persen responden di kedua negara tersebut sangat setuju bahwa kelangkaan air dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, dibandingkan dengan 43 persen di Singapura, 44 persen di Thailand, dan 60 persen di India.
Berdasarkan laporan ini, Indonesia termasuk dalam sepuluh negara teratas untuk populasi yang berisiko terhadap kerawanan air karena Indonesia berada di peringkat empat dalam indeks air dan sanitasi (total populasi yang belum memiliki sanitasi) serta peringkat enam dalam indeks banjir (potensi populasi terkena banjir).
Indonesia juga disebut sebagai salah satu negara yang relatif kaya air yang kini menghadapi kendala pasokan air karena manajemen pengelolaan air yang kurang baik.
“Belum lagi bencana terkait air yang terjadi di Indonesia. Oleh karena itu dibutuhkan partisipasi penuh dari semua pihak, mulai dari pemerintah, perusahaan, dan masyarakat dalam mengatasi hal ini.”
Proyeksi menunjukkan bahwa 40 persen negara-negara berkembang di Asia akan menghadapi masalah kekurangan air yang kritis pada tahun 2030, yang akan mengarah kepada kesenjangan permintaan dan penawaran terhadap air. (Reynas Abdila)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kelangkaan Air Dapat Berdampak Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Asia
Tonton Juga