Terkini Daerah
Anaknya Ditemukan Tewas di Sungai, Ibu Korban Temukan Surat soal Kematian sang Anak, Ini Isinya
Harianto ditemukan tewas di sungai. Jasadnya mengapung tanpa busana Kamis (14/3/2019). Ternyata sebelumnya Harianto tulis surat soal kematiaannya
Penulis: Nila Irdayatun Naziha
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Jasad Harianto (26) warga Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto ditemukan tewas mengambang di sungai, Kamis (14/3/2019).
Kejadian tersebut menggegerkan warga sekitar lantaran korban dalam keadaan tanpa busana di Sungai Lamong.
Terkait tewasnya Harianto, sang ibu, Parmi (55) menuturkan bahwa mengetahui sebuah surat yang dituliskan oleh Harianto beberapa hari sebelumnya.
Dalam surat yang ditulisnya itu, Harianto ternyata menuliskan sebuah permintaan pada sang ibu.
Bahkan dalam surat yang turut beredar di media sosial dan pesan grup WhatsApp tersebut, Harianto juga sempat menyinggung soal kematian.
Dikutip dari TribunMadura.com, Harianto menuliskan surat menggunakan bahasa Jawa pada sebuah kertas.
Surat yang ditulisnya itu, Harianto mengatakan pada sang ibu bahwa dirinya meminta sepeda motor.
Setelahnya ia menyinggung soal kematian, apabila permintaannya itu tidak dituruti.
• 6 WNI Ada di Dalam Masjid Selandia Baru saat Penembakan yang Tewaskan 40 Orang Terjadi
Terkait penuturan Harianto dalam suratnya, pria 26 tahun tersebut justru mendoakan ayah dan ibunya bisa bahagia sepeninggalnya.
Berikut isi surat Harianto yang dituliskannya melalui sebuah surat:
"Mak. Dene aku njalok sepeda ora sampean tukono. Aku wes njalok. Mati! mak selamat tinggal!"
"Tak doakan. Wes ayem/bahagia karo Pak sampe," tulis Harianto dalam suratnya.

Isi surat yang dituliskan oleh Harianto sebelum ditemukan tewas (Akun YouTube TribunJatim Official)
Diartikan dalam bahasa Indonesia kira-kira begini yang dituliskan Harianto dalam suratnya:
"Bu, jika aku meminta sepeda tidak ibu belikan, aku sudah meminta mati. Ibu selamat tinggal. Aku doakan sudah damai dan bahagia bersama bapak," isi sirat tersebut.
Dijelaskan oleh Kapolsek Dawarblandong, AKP Supriadi, surat tulisan Harianto yang viral di media sosial tersebut, dibenarkan oleh sang ibu.
Meski tak menjelaskan lebih detail terkait siapa penyebar surat tersebut, ibu Harianto menjelaskan bahwa sebelumnya sang anak memang sempat meminta sepeda motor padanya.
"Saya tak tahu menahu soal wasiat itu berasal dari mana. Namun ibu korban mengaku kalau korban sempat meminta sepeda motor," tandas AKP Supriadi Kamis (14/3/2019).
• Soal Penembakan di Masjid Selandia Baru, Jokowi Kutuk Keras Pelaku, Sandiaga Sampaikan Belasungkawa
Kronologi Penemuan Mayat
Mayat Harianto yang sudah mengapung di sungai, ditemukan pertama kali oleh Warga Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto.
Saat ditemukan, mayat yang awalnya belum diketahui identitasnya itu dalam keadaan tidak mengenakan pakaian.
Kapolsek Dawarblandong, AKP Supriadi menurutkan, mayat tersebut ditemukan oleh warga yang sedang beraktivitas di pinggir sungai.
Harianto ditemukan di Dusun Geneng, Desa Sumberwuluh, Kabupaten Mojokerto sekitar pukul 16.00 WIB.
"Mayat itu mengambang di sungai, para warga lantas menepikan," kata AKP Supriadi, Kamis (14/3/2019).
• Kecam Aksi Penembakan di Masjid Selandia Baru, Presiden Jokowi Berikan Pesan untuk WNI

Harianto tewas ditemukan di sungai (Akun YouTube TribunJatim Official)
Harianto Ternyata sudah 3 Hari Tidak Pulang
Menurut keterangan dari AKP Supriadi dari keterangan sang ibu, Harianto ternyata sudah tidak pulang ke rumah sejak tiga hari yang lalu.
Harianto juga ternyata juga kerap tidak pulang ke rumah sehari-harinya.
"Menurut keterangan ibunya, Parmi (55), Harianto memang jarang pulang. Terakhir, dia tak pulang hingga tiga hari," jelas AKP Supriadi.
Harianto Miliki Riwayat Epilepsi
Berdasarkan keterangan dari AKP Supriadi pula, Harianto diketahui memang sering bermain di sungai.
Ia juga diketahui memiliki riwayat epilepsi.
Sehingga, dugaan sementara dari kepolisian, Harianto yang menuliskan surat wasiat sebelum pergi tersebut, tewas saat hendak mandi di sungai.
"Kemungkinan, saat hendak mandi penyakit korban, lalu terpeleset dan tenggelam. Di tubuh korban tidak ada tanda-tanda kekerasan," ungkap AKP Supriadi.
(TribunWow.com)