Terkini Daerah
Hendak Ditangkap seusai Bacok Ibu Kandung, Pria di Mojokerto Justru Tantang Polisi dengan Parang
Muhammad Ikyu Avianto (23) sempat melawan polisi dengan acungkan parang saat hendak ditangkap polisi. Pelaku diketahui bacok ibu kandungnya sendiri
Penulis: Nila Irdayatun Naziha
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
TRIBUNWOW.COM - Muhammad Ikyu Avianto (23), warga Dusun Sumberdadi, Desa Gunung Sari, Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto melawan polisi saat hendak ditangkap.
Avianto ditangkap lantaran membacok ibu kandungnya sendiri, Soning, Selasa (12/3/2019).
Dikutip TribunWow.com dari TribunJatim.com, kepolisian langsung menuju ke lokasi kejadian seusai mendapatkan laporan dari warga sekitar lokasi.
Dijelaskan oleh seorang warga, Redjo (55) yang ada di sekitar lokasi kejadian, Avianto mengunci pintu saat polisi mendatanginya.
Tak hanya itu, Avianto juga melakukan aksi perusakan untuk menghindari penangkapan.
"Avianto juga sempat memecah salah satu kaca jendela rumahnya dengan parang," sahut Redjo Rabu (13/3/2019).
Puncaknya, Avianto keluar dari rumahnya dan menantang polisi.
Ia berdiri di depan rumah dan membawa parang.
• Pria di Mojokerto Bacok Ibu yang Sedang Tidur, Begini Kesaksian Warga yang Lihat Kejadiannya

Hal tersebut membuat kepanikan warga sekitar.
"Para warga pun lari berhamburan karena Avianto masih memegang parang," jelas Redjo.
Polisi yang sudah ada di lokasi kejadian, kemudian menyemprotkan gas untuk melumpuhkan pelaku.
Namun hal tersebut tak membuat pelaku menyerah.
"Pihak polisi pun menyemprotkan gas dari alat pemadam kebakaran. Bukannya menyerah, Avianto justru masuk ke dalam rumah dan kembali mengunci pintu," ucap Redjo.
Untuk melumpuhkan pelaku, polisi kemudian mendobrak pintu rumah Avianto, dan masuk ke dalam.
Kondisi kamar korban gelap gulita lantaran lampu rumah tidak ada yang dinyalakan oleh pelaku.
• 6 Fakta Ayah Bayar Orang Buat Bunuh Anak Berkebutuhan Khusus yang Diadopsi sejak Kecil

Di rumah tersebut, pelaku bersembunyi di kamar tengah dengan keadaan masih memegang parang.
"Avianto bersembunyi di kamar tengah rumah dan masih memegang parang. Polisi pun menembakkan gas air mata untuk melumpuhkan Avianto. Cara itu berhasil, Avianto langsung digelandang ke Mapolsek Dawarblandong," papar Redjo.
Dijelaskan oleh Kapolsek Dawarblandong AKBP Supriadi, percobaan pembunuhan dilakukan oleh pelaku saat korban sedang tidur di dalam kamar.
Sampai saat ini, motif pembunuhan yang dilakukan oleh pelaku belum terungkap.
Pihak kepolisian masih mendalami kasus pembunuhan tersebut.
Namun, Avianto mempunyai riwayat gangguan jiwa.
"Korban mengalami luka di bagian leher karena disabet pisau oleh pelaku. Menurut penuturan keluarga pelaku mempunyai riwayat gangguan jiwa dan sempat dirawat di sebuah puskesmas di Kabupaten Mojokerto," tandas Supriadi.
• Diver Ojol Mengaku sebagai Kepala Tim Jaguar Depok, Modus Buat Memoroti Puluhan Wanita

Kronologi Pembacokan
Warga sekitar, Redjo (55) yang merupakan saksi mata menjelaskan bahwa kejadian pembacokan tersebut terjadi pada Selasa (12/3/2019), sekitar pukul 24.00 WIB.
Dijelaskan oleh Redjo, saat itu dirinya sedang bersama dengan Sumadi, yang merupakan kepala dusun.
Redjo menjelaskan bahwa dirinya sedang nongkrong di lokasi yang tidak jauh dari lokasi pembacokan.
"Saya nongkrong bersama kepala dusun (Sumadi) tak jauh dari rumah Soning, jaraknya sekitar 5 meter," kata Redjo, Rabu (13/3/2019).
Sedang asyik berbincang dengan Sumadi, Redjo tiba-tiba dikagetkan dengan suara teriakan minta tolong dari seorang perempuan.
Tak lama, Redjo mengetahui bahwa teriakan tersebut adalah teriakan dari Soning, ibu kandung pelaku.
"Soning berteriak meminta tolong. Kemudian saya melihat Soning berlari ke arah teras rumah," jelas Redjo dikutip dari TribunJatim.com.
• Soal Teroris di Sibolga, Jokowi Minta Tak Dikaitkan dengan Pilpres
Dilihatnya pula, Soning tergopoh-gopoh keluar dari rumah dan langsung menyandarkan badannya pada tiang rumahnya.
"Dia mendekap salah satu pondasi rumah. Saya pun berlari mendekatinya bersama Kepala Dusun," ucap Tedjo.
Dilihatnya pula, kaus dan tangan Soning berlumuran darah.
Selain itu, Redjo menemukan luka robek di leher kiri korban.
"Soning saya tanya apa yang terjadi? Dia menjawab 'leher saya dibacok anak saya'," timpal Sumadi.
Beruntung, nyawa Soning masih bisa diselamatkan lantaran langsung mendapatkan pertolongan, dan dilarikan ke Puskesmas Dawarblandong.
"Saya langsung mengabarkan kejadian ini ke pihak kepolisian dan Kepala Desa Gunung Sari (Susanto)," terang Sumadi.
(TribunWow.com)