Faldo Maldini: Dengar Politisi Ngomongin Hasil Survei Itu Kayak Tanya Isi Koran ke Orang Buta Huruf
Jubir BPN Prabowo-Sandi, Faldo Maldini memberikan tanggapannya terkait adanya sejumlah survei elektabilitas Pilpres 2019.
Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
TRIBUNWOW.COM - Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Faldo Maldini memberikan tanggapannya terkait adanya sejumlah survei elektabilitas Pilpres 2019.
Hal tersebut disampaikan Faldo dalam program iNews Special Report yang tayang pada Selasa (12/3/2019).
"Kadang-kadang kalau dengar politisi ngomongin hasil survei itu kayak kita tanya tentang isi koran ke orang buta huruf. Isinya klaim semua," kata Faldo.
"Jadi yang penting adalah, kalau politisi nggak buta huruf itu berarti dia bisa menafsirkan maknanya. Nah itu yang selalu kita lakukan," sambungnya.
• Maman Abdurrahman: Jangankan BPN, Hasil Survei TKN Saja Saya Enggak Percaya
Faldo menyebutkan, pihaknya selalu membicarakan soal interpretasi bahwa kemungkinan apa yang ada di survei itu bisa terjadi.
Namun, Faldo menyebutkan, saat ini juga masih banyak undecided voters.
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini menjelaskan undecided voters adalah orang-orang yang terus menjadi target dari BPN.
"Di survei kan ada, apa yang paling disukai. Program yang merakyat, ketokohan, ini, itu, A, B, C, D," ungkap Faldo.
Faldo menyebutkan, interpretasi itu yang selalu digunakan BPN untuk bergerak merencanakan apa saja yang akan dilakukan hingga masuk tanggal pencoblosan.
"Oleh karena itu, yang tidak kalah penting adalah, terlepas apapun hasil survei, pada akhirnya kita percaya, jika kita terus fokus, undecided voters akan menentukan pilihannya," tegas Faldo.
"Dan kita tidak bisa memaksakan undecided voters," tambahnya.
Simak videonya:
• Jelang Debat Cawapres, TKN: Maruf Amin Sudah Biasa Menjawab Seluruh Persoalan Rakyat
Diberitakan Kompas.com sebelumnya, SMRC melakukan survei kepada 1.426 responden yang mewakili seluruh provinsi di Indonesia.
Peneliti menanyakan, seandainya pemilu dilakukan sekarang, siapa pasangan capres dan cawapres yang akan dipilih.
Hasilnya, 54,9 persen memilih pasangan Jokowi-Ma'ruf.
Sementara, pemilih pasangan Prabowo-Sandi sebesar 32,1 persen.
Kemudian, sebanyak 13,0 persen menyatakan tidak tahu atau merahasiakan pilihannya.
Pengumpulan data dalam survei ini berlangsung pada 24-31 Januari 2019.
Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah multistage random sampling.
Proses pengumpulan data dilakukan dengan wawancara tatap muka.
Sementara margin of error dalam penelitian ini lebih kurang 2,65 persen.
Selain SMRC, ada tiga lembaga survei yang mengeluarkan gambaran elektabilitas pasangan nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Survei tersebut adalah survei LSI Denny JA pada Februari 2019 dengan hasil 58,7 persen untuk Jokowi-Ma'ruf dan 30,9 persen untuk Prabowo-Sandi.
Ada pula Survei Cyrus Network pada 18 hingga 23 Januari 2019 di mana Jokowi-Ma'ruf memperoleh 57,5 persen dan Prabowo-Sandi sebesar 37,2 persen.
Selain itu, ada Survei Populi Center pada 20-27 Januari 2019 dengan hasil sebesar 54,1 persen untuk Jokowi-Ma'ruf, sementara Prabowo-Sandi memperoleh 31 persen. (TribunWow.com)