Video Pengakuan Pria di Gresik yang Tega Bunuh Ibu Kandungnya, Perlakuan Korban Buatnya Naik Pitam

TRIBUNWOW.COM - Sebuah video pengakuan tersangka Rozikin (28) seusai membunuh ibu kandungnya sendiri, Ranis (55), beredar di media sosial.

Diketahui, kasus pembunuhan tersebut terjadi di Desa Madumulyorejo RT 03/RW 01, Kecamatan Dukun, Gresik, Minggu (10/3/2019).

Dikutip TribunWow.com dari akun Facebook Saiful Ulum, Minggu (10/3/2019), terekam video percakapan Rozikin dengan anggota kepolisian di Polres Gresik.

Melalui rekaman video tersebut, tak tampak penyesalan sedikitpun dari wajah Rozikin.

Ditanya oleh kepolisian, Rozikin menjelaskan bahwa tega membunuh sang ibu lantaran kerap dimarahi.

"Lha ibu itu ngomel terus, kalau ngomel itu tidak berhenti-berhenti," kata Rozikin.

Terakhir, aksi pembunuhan dilakukan oleh Rozikin, seusai korban marah-marah padanya soal jaminan (makanan) masjid.

"Masalah jaminan buat masjid itu lho, nah dia (korban) itu menyuruh aku, diminta ngantar jajan ke masjid," kata Rozikin.

"Kesal saja, ngomel dari malam (sebelum kejadian) gara-gara aku enggak mau disuruh bawa jaminan (makanan untuk diserahkan) ke masjid. Suruh orang lain kan bisa, anak-anak kecil kan banyak, kenapa harus saya yang disuruh-suruh terus," lanjutnya.

• Viral Video Puluhan Polisi Bersenjata Kepung Perampok Bank Bermodal Parang, Tembakan Dilepas

Menurutnya, permintaan sang ibu justru membuat dirinya tersiksa.

"Disiksa itu aku, terus ya sakit hati aku jelas aku," terang Rozikin.

Emosinya semakin memuncak lantaran Rozikin menganggap bahwa sang ibu selalu memerintahnya.

"Yang disuruh itu aku terus, yang diandalkan itu aku, ya pegel aku," kata Rozikin.

Akibatnya, emosi Rozikin memuncak dan membuatnya berniat membunuh sang ibu.

Ia kemudian tega membacok sang ibu yang sedang berada di ruang tamu.

"Jadi ibu ya ada di sekitar situ saja (rumah), terus ngomel aja terus, kalau enggak ngomel ya aku enggak akan bacok," terang Rozikin.

Sebelum tega membunuh sang ibu, Rozikin mengaku sedang bersantai di kamarnya.

"Aku tadi ya di kamar lho, di kamar itu aku istirahat biar bisa tenang pikiranku itu," cerita Rozikin.

Melengkapi pernyataannya, Rozikin bahkan mengaku lega seusai membunuh sang ibu.

Menurutnya, tidak akan ada lagi yang memarahinya dan hidup Rozikin akan tenang.

"Biasa saja, kenapa nangis? Tidak menyesal, panas hati saya," jelas Rozikin.

• Sempat Antarkan sang Ibu ke Puskesmas, Pria di Gresik Bunuh Ibunya Sehari Kemudian, Ini Motifnya

Jasad Korban Ditemukan Tergeletak di Lantai

Aksi pembunuhan yang dilakukan oleh pelaku, pertama kali terbongkar setelah seorang tetangga korban datang ke rumah Ranis.

Ia bermaksud datang untuk mengantarkan makanan lantaran korban sedang sakit.

"Karena korban demam, diantar makanan sama tetangga ," kata Kepala Desa Madumulyorejo, Madrozim, Minggu (10/3/2019).

Saat sampai di rumah korban, warga tersebut langsung melihat jasad Ranis tergeletak di lantai.

"Langsung lihat Ranis tewas tergeletak bersimbah darah di ruang tamu," kata Madrozim dikutip dari Surya.co.id.

Mengetahui kondisi korban yang sudah tak bernyawa, warga sekitar langsung melaporkan kasus tersebut pada Bhabinkamtibmas Polsek Dukun.

Tak lama setelahnya, pelaku diamankan oleh kepolisian di kediamannya.

Pelaku diketahui sedang bersembunyi di kamar yang letaknya di sebelah lokasi penemuan jasad korban.

• Antar Istri ke Rumah Sakit karena Mulutnya Berbusa, sang Suami Justru Ditetapkan Jadi Tersangka

Pelaku Diduga Alami Depresi

Berdasarkan keterangan dari sejumlah saksi dan kepolisian, diketahui bahwa pelaku diduga mengalami gangguan kejiwaan dikutip dari Surya.co.id.

Hal tersebut dijelaskan oleh Kapolres Gresik AKBP Wahyu S Bintoro melalui keterangan singkatnya.

"Pelaku diduga mengalami depresi. Masih kami lakukan penyelidikan," kata Wahyu, Minggu (10/3/2019).

Senada dengan keterangan kepolisian, Kepala Desa setempat, Madrozim juga turut membenarkan bahwa pelaku mengalami gangguan kejiwaan.

"Pelaku depresi karena stres," jelas Madrozim.

Dari hasil oleh tempat kejadian perkara, dua senjata tajam jenis celurit diamankan oleh kepolisian.

Satu buah celurit adalah senjata tajam yang digunakan untuk membunuh korban, sementara satu celurit lain berada di sebelah rumah korban.

Sampai saat ini kepolisian masih terus mendalami dugaan gangguan jiwa yang diderita oleh pelaku.

"Melakukan proses pemeriksaan, apakah yang bersangkutan gangguan jiwa, pelaku masih depresi, " tutur Wahyu.

Lihat video pengakuannya di sini: 

 (TribunWow.com)