Gempa Bumi
Gempa Hari Ini - BMKG Catat Gempa 3,6 SR Guncang Kota Pariaman Sumatera Barat
Gempa berkekuatan 3,6 skala richter (SR) mengguncang Kota Pariaman pada Jumat (8/3/2019) pukul 18.14 WIB.
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Gempa berkekuatan 3,6 skala richter (SR) mengguncang Kota Pariaman pada Jumat (8/3/2019) pukul 18.14 WIB.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memastikan gempa ini tidak berpotensi tsunami.
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Padang Panjang, Mamuri mengatakan, gempa berkekuatan 3,6 SR tersebut, berpusat di dasar laut di kedalaman 33 km.
“Lokasinya berada di 1,27 LS, 99,75 BT atau 84 km barat daya Pariaman, Sumbar,” ujarnya.
Meski tercatat di mesin pendeteksi gempa, namun dia menyebut bahwa gempa ini tidak dirasakan. “Ini tidak dirasakan,” jelasnya.
Dia menjelaskan, gempa tersebut adalah gempa tektonik yang terjadi akibat penyesaran dasar laut (submarine faulting).
“Gempa ini tidak berpotensi tsunami,” tegasnya.
• BPN Klaim Elektabilitas Prabowo-Sandi Unggul Tipis dari Jokowi-Maruf
Selain di Pariaman, BMKG juga mencatat beberapa kali gempa terjadi di Indonesia.
Hingga Jumat (8/3/2019) sore, gempa terjadi di Palu, Jayapura dan Yalimo Papua.
Pertama, gempa pertama terjadi di Palu, Sulawesi Tengah pada Jumat (8/3/2019) dini hari tepatnya pukul 01.39 WIB.
Gempa berkekuatan magnitudoo 3,1 ini berpusat di laut 5 km barat laut Palu dengan kedalaman 6 km.
Tepatnya pada koordinat 0,86 Lintang Selatan (LS) dan 119,84 Bujur Timur (BT).
Getaran gempa dilaporkan terasa hingga MMI II-III Palu.
Kedua, gempa selanjutnya mengguncang Jayapura Papua pada Jumat (8/3/2019) pagi tepatnya pukul 05.23 WIB.
Gempa ini berkekuatan magnitudo 4,6 dan berpusat di laut.
Yaitu pada 48 km baratlaut Kabupaten Jayapura dengan kedalaman 10 km.
Tepatnya pada koordinat 2,15 Lintang Selatan (LS) dan 140,43 Bujur Timur (BT).
• Seorang Ibu Terobos Paspampres demi Temui Jokowi, Duduk Bersimpuh hingga Pingsan saat Curhat
Getaran gempa dirasakan hingga MMI III Jayapura.
Ketiga, gempa terbaru terjadi di Yalimo Papua pada pukul 12.32 WIB dengan kekuatan magnitudo 5,3.
Pusat gempa berada di darat pada koordinat 3,76 Lintang Selatan (LS) dan 140,09 Bujur Timur (BT).
Lokasi tepatnya ada pada jarak 71 km timur laut Kabupaten Yalimo, Papua dengan kedalaman 10 km.
Memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa ini termasuk jenis gempa dangkal akibat aktivitas sesar lokal.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan strukutur sesar strike slip.
Guncangan gempa dilaporkan terasa di daerah Wamena dengan kekuataan III MMI.
Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami.
Sementara hasil monitoring BMKG hingga pukul 13.00 WIB menunjukkan tidak ada aktivitas gempa susulan (aftershock).
Berdasarkan Skala MMI (Modified Mercalli Intensity), beginilah gambaran keadaan yang dirasakan seseorang terhadap guncangan gempa, dikutip dari situs BMKG:
I MMI
Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luarbiasa oleh beberapa orang
II MMI
Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
III MMI
Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
IV MMI
Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.
V MMI
Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
VI MMI
Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan.
VII MMI
Tiap-tiap orang keluar rumah. Kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik. Sedangkan pada bangunan yang konstruksinya kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur, cerobong asap pecah. Terasa oleh orang yang naik kendaraan.
VIII MMI
Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi yang kuat. Retak-retak pada bangunan degan konstruksi kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, air menjadi keruh.
IX MMI
Kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak retak. Rumah tampak agak berpindah dari pondamennya. Pipa-pipa dalam rumah putus.
X MMI
Bangunan dari kayu yang kuat rusak,rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.
XI MMI
Bangunan-bangunan hanya sedikit yang tetap berdiri. Jembatan rusak, terjadi lembah. Pipa dalam tanah tidak dapat dipakai sama sekali, tanah terbelah, rel melengkung sekali.
XII MMI
Hancur sama sekali, Gelombang tampak pada permukaan tanah. Pemandangan menjadi gelap. Benda-benda terlempar ke udara. (TribunPadang/Rezi Azwar)