Terkini Daerah
Penyebab Kematian Siswa SUPM di Belakang Asrama Masih Misteri, Kementerian Kelautan Ambil Tindakan
Sjarief Widjaja mengatakan, jika tewasnya Rayhan karena tindak kekerasan, tak segan-segan pihaknya akan memberikan hukuman tegas kepada Sekolah.
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Mengenai penemuan jasad Rayhan Al sahri (16), seorang siswa Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Negeri Ladong di Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar, pada Jumat (1/3/2019), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) ikut menanggapi.
Dikutip TribunWow.com dari Siaran Pers Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia (BRSDM) KKP, Sjarief Widjaja menuturkan pihaknya akan ikut mengawal proses penyelidikan penyebab tewasnya Rayhan.
Ia mengatakan, jika penyebab tewasnya Rayhan karena tindak kekerasan,pihaknya tak segan-segan pihaknya akan memberikan hukuman tegas kepada sekolah.
Menurutnya instansi pendidikan KKP tidak dididik menggunakan kekerasan.
Rayhan menyatakan, tindakan hukuman bisa saksi administrasi bagi pelaku, pembinanya, hingga SPUMnya sendiri.
• Wanita yang Ditemukan Tewas di Kebun Jagung Terungkap, Pelaku Punya Hubungan Gelap dengan Korban
“Kita berketetapan bahwa di kampus-kampus di bawah naungan KKP tidak ada proses pendidikan seperti itu (menggunakan kekerasan)," ujar Sjarif, pada Selasa (5/3/2019).
"Dan seandainya terbukti ternyata ada pihak internal yang terlibat, maka kami akan melakukan tindakan yang tegas."
"Dari sisi pidana memang akan dikembalikan kepada pihak berwajib untuk melaksanakan."
"Dan kalau memang ada (yang terlibat), sanksi administrasi akan kami laksanakan, mulai dari tarunanya sendiri, kemudian pembinanya, sampai kepada SUPM-nya,” tegas Sjarief.
Syarif juga mengatakan pihak keluarga korban telah meminta agar interogasi juga dilakukan kepada teman-teman korban.
Saat ini kasus ini telah ditangani pihak kepolisian dibantu guru-guru dan petugas asrama.
“Pihak keluarga meminta agar segera diproses diteruskan, dan kami memang mendorong pihak kepolisian segera menginvestigasi dan mencari tahu apa penyebab meninggalnya Saudara Rayhan tadi,” ungkap Sjarief.
• 6 Fakta Temuan Jasad Siswa SUPM di Perbukitan Asrama di Aceh, Kondisi Kening Mayat Disundut Rokok
Terlihat Terakhir
Awalnya, berdasarkan laporan SUPM Negeri Ladong, korban disebutkan sudah tidak berada di asrama sejak Selasa (26/2/2019) malam.
Hal tersebut diketahui saat apel (pengecekan) malam.
Pihak asrama kemudian segera mencari di sekitar kampus, namun Rayhan tak ditemukan.
Pencarian dilanjutkan esok harinya, Rabu (27/2/2019).
Petugas asrama, guru, dan pegawai SUPM Negeri Ladong berupaya mencari yang bersangkutan, tetapi masih tidak ditemukan.
Pihak sekolah pun berupaya menghubungi keluarga untuk mengonfirmasi keberadaannya, namun ternyata Rayhan tidak pulang ke rumahnya.
• Dibunuh dan Mayatnya Dibuang ke Jurang, Terungkap Bidan Betti Tak Pernah Patok Tarif Semasa Hidup
Kronologi Penemuan Jasad
Dikutip TribunWow.com dari Serambinews.com, Sabtu (2/3/2019), jasad Rayhan kemudian ditemukan oleh seorang pengembala domba, Abdul Munir (53), pada Jumat (1/3/2019) sekitar pukul 11.45 WIB
Abdul Munir merupakan warga Gampong Ruyung, Kecamatan Mesjid Raya Aceh Besar.
Saat itu, Abdul sedang menggembala ternaknya di kawasan perbukitan Kompleks SUPM Ladong.
Perhatiannya kemudian tertuju pada sosok tubuh yang terletak di atas bukit sekitar 300 meter dari belakang pekarangan asrama sekolah tersebut.
Abdul pun mendekati sosok tersebut dan menyadari ternyata yang ditemukannya merupakan tubuh yang sudah tak bernyawa.
Abdul mengatakan, ia kaget melihat kondisi wajah mayat yang mengalami luka parah.

Mayat itu pun saat itusulit dikenalinya.
Pada kondisi wajah, korban mengalami luka parah.
Selain itu pada belakang kepala juga terdapat luka memar.
Kondisi jenazah korban memperlihatkan tanda-tanda penganiayaan berat.
Di bagian wajah terlihat menghitam seperti hantaman benda tumpul (dibenturkan) dan juga bekas seperti disundut rokok di bagian kening.
Setelah menemukan mayat, Abdul langsung melapor kepada seorang PNS di SUPM Ladong, Usman (33).
Usman melanjutkan laporan tersebut ke Polsek Krueng Raya.
Polsek Krueng Raya kemudian ke lokasi dan melakukan penyelidikan.
• Begini Kondisi Mayat Siswa yang Ditemukan di Belakang Asrama, Ada Dugaan Tindak Kekerasan
Mayat yang telah terbujur kaku tersebut terlihat mengenakan baju oblong biru dan celana sekolah warna biru SUPM Ladong, tali pinggang, sandal jepit hitam, dan jam tangan tali cokelat yang masih melingkar di pergelangan tangan kirinya.
Di lokasi jasad siswa itu petugas menemukan dan juga menyita satu minuman mineral seukuran gelas.
Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol Trisno Riyanto SH yang dihubungi Serambi, Jumat (2/3/2019) malam, menuturkan ada dugaan mayat merupakan korban pembunuhan.
“Besar dugaan korban sempat mengalami penganiayaan berat sebelum meninggal dunia. Di tubuh korban ditemukan sejumlah tanda-tanda kekerasan. Nanti dari hasil visumnya baru kita ketahui pasti korban mengalami kekerasan di bagian mana saja,” kata Kapolresta Trisno.
Namun hal itu belum hanya spekulsi belum ditemukan buktinya.
Trisno mengatakan kasus dugaan pembunuhan tersebut masih dalam penyelidikan dan pendalaman oleh personel Satuan Reskrim Polresta dan Polsek Krueng Raya, Aceh Besar.
Ia berharap kasus ini segera terungkap, mengingat terjadinya di belakang asrama sekolah kejuruan bidang perikanan itu.

Humas SUPM Angkat Bicara
Humas SUPM Negeri Ladong, Harun SPi MSi belum bisa berkomentar banyak mengenai kasus kematian siswanya tersebut.
Ia hanya berharap polisi bisa secepatnya menemukan titik terang kasus tersebut.
“Semoga polisi bisa secepatnya mengungkap kasus ini,” ujar Harun didampingi keluarga korban.
Sedangkan keluarga korban juga belum bisa memberikan komentar dan menyerahkan pengusutan kasus itu kepada pihak kepolisian.
Lihat Video Lainnya:
(TribunWow.com/Roifah Dzatu Azmah)