Terkini Nasional
Ketua DPR Minta Semua Pihak Apresiasi Program Baru yang Dikeluarkan Jokowi
Ketua DPR Bambang Soesatyo mengatakan, program baru Presiden RI Joko Widodo harus diapresiasi.
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Ketua DPR Bambang Soesatyo mengatakan, program baru Presiden RI Joko Widodo seperti Kartu Pra-kerja, Kartu Indonesia Pintar-Kuliah, dan Kartu Sembako Murah harus diapresiasi.
Bambang menilai, program tersebut merupakan terobosan baru.
"Terobosan itu sudah banyak dilakukan, Kartu Indonesia Pintar, Kartu Sembako Murah, kemudian terobosan kartu kesehatan, dan sekarang kartu untuk tenaga kerja.
Menurut saya, ini justru kita harus memberikan apresiasi," ujar Bambang di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (4/3/2019).
• Viral Video Jokowi Hilangkan Angka Dua saat Hitung Mundur, Begini Respons TKN dan BPN
Bambang juga menanggapi adanya pandangan bahwa salah satu program baru Jokowi, yaitu Kartu Pra-kerja, tidak ideal dengan kondisi finansial negara.
Sebab Jokowi akan menggaji pemegang kartu tersebut meski belum mendapat pekerjaan.
Bambang mengatakan, justru ini adalah tugas negara untuk mencari anggarannya. Negara wajib memenuhi.
"Jadi bukan soal ada duitnya atau tidak, tetapi justru kewajiban negara mencari sumber-sumber pendapatan negara untuk memenuhi kewajiban negara kepada rakyatnya. Itu dijamin dalam konstitusi," ujar Bambang.
Bambang juga tidak mempermasalahkan Jokowi yang baru mengeluarkan program ini menjelang pemilu 2019.
• Jokowi Minta Para Pelajar Berani Perangi Hoaks: Yang Benar Katakan Benar, yang Salah Katakan Salah
Menurut dia, semua pemerintah memiliki proses masing-masing.
Pada awal pemerintahan, Bambang menilai, Jokowi fokus memperjuangkan KIP dan KIS.
Setelah berhasil diterapkan, bukan hal aneh jika Jokowi mengembangkannya dalam bentuk kartu lain.
"Itulah terobosan yang dilakukan oleh Presiden. Harusnya kita memberikan apresiasi, bukan malah nyinyir," kata dia. (Kompas.com/Jessi Carina)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Ketua DPR: Program Kartu Jokowi Harus Diapresiasi, Bukan Malah Nyinyir