Terkini Internasional
Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia Ancam Negara Bagian yang Tak Kembangkan Pemainnya
Jika masuk dalam daftar hitam, negara bagian tidak mendapat dukungan keuangan dari BAM
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) mengancam negara bagian yang belum aktif dalam mengembangkan pemain bagus masuk dalam daftar hitam.
Jika masuk dalam daftar hitam, negara bagian tidak mendapat dukungan keuangan dari BAM, terutama saat cabang olahraga ini menghadapi pemotongan anggaran oleh Kementerian Olahraga.
Keputusan tersebut dipilih Presiden BAM Datuk Seri Norza Zakaria dalam menanggapi laporan bahwa tidak banyak pelatih negara terlihat di kejuaraan Nasional pada pekan lalu di Ipoh.
"Tentu saja kami memiliki beberapa negara seperti Selangor, Penang, Johor dan Kuala Lumpur yang selalu berada di garis depan dalam hal menghasilkan lebih banyak pemain. Tetapi, saya tidak akan mengatakan sisanya tidak melakukan pekerjaan mereka," kata Norza kemarin seperti dilansir BolaSport.com dari NST.
• Viral Cap Tangan yang Jadi Jejak Kapal Titanic Masih Utuh Setelah 20 Tahun
"Ya, mereka harus berusaha, terutama dengan pemotongan anggaran sekarang, kami harus lebih berhati-hati (dalam menyalurkan dana ke BA). Kami (BAM) tidak dapat menghabiskan uang untuk negara yang tidak menghasilkan cukup banyak pemain (bagus)," ucap Norza.
"Kami mencoba membantu dengan memindahkan kompetisi ke negara bagian yang berbeda, tetapi mereka tidak dapat sepenuhnya bergantung pada kami. Bahkan, kami juga membayar pelatih negara," tutur Norza.
Masalah ini pertama kali terungkap ketika beberapa mantan pemain nasional mempertanyakan standar Kejuaraan Nasional baru-baru ini.
Tahun ini, hasil dari nasional menarik total peserta hanya 209 orang (tunggal putra, tunggal putri, dan ganda campuran). Jumlah tersebut menunjukkan penurunan tajam dalam partisipasi kejurnas dari dua edisi sebelumnya (260 peserta pada 2018 dan 242 peserta pada 2017).
Dalam kejurnas tahun ini juga diketahui bahwa lebih banyak pemain dan pelatih dari klub swasta dibandingkan dengan mereka yang berasal dari BA negara.
"Ingat bahwa ketika kami merilis beberapa pemain top kami yang memutuskan untuk menjadi profesional, kami berbicara tentang kinerja dengan klub untuk melihat bagaimana kami dapat meningkatkan kualitas bulu tangkis," kata Norza.
• Pilot Gadungan Tertangkap setelah 20 Tahun Tak Ketahuan, Kecurigaan Bermula dari Pergerakan Pesawat
"Anda harus memahami bahwa klub juga harus menunjukkan bahwa mereka memiliki program akar rumput yang tepat, infrastruktur, dan fasilitas yang tepat. Itulah sebabnya pada 14 Maret, BAM, bersama dengan (Menteri Olahraga) akan bertemu dengan perwakilan klub," aku Norza.
Total pengeluaran BAM per tahun mencapai sekitar 28-30 juta Ringgit Malaysia atau sekitar Rp 86 miliar
Dari jumlah itu, sekitar 5 juta Ringgit Malaysia (Rp 17 miliar) dialokasikan untuk program pengembangan BA negara dan remunerasi sekretaris.
Artikel ini telah tayang di bolasport.com dengan judul BAM Ancam Negara Bagian yang Tak Aktif Bina Pebulu Tangkis Masuk Daftar Hitam