Terkini Daerah
Terjepit Mayat Penambang Lain, Deni Korban Longsor Tambang Emas Ceritakan Satu Jam Tertimbun Tanah
Deni Mamonto (38), merupakan satu di antara korban selamat yang berhasil dievakuasi dalam peristiwa longsor di Desa Bakan, tambang emas ilegal.
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Deni Mamonto (38), merupakan satu di antara korban selamat yang berhasil dievakuasi dalam peristiwa longsor di Desa Bakan, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), Sulawesi Utara, Rabu (27/02/2019).
Dikutip dari TribunManado.id, longsor itu terjadi di dalam lubang pengambilan material olahan emas ilegal lokasi Busa dalam areal kontrak karya PT JRBM, Desa Bakan, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), Sulawesi Utara.
Deni yang merupakan warga Genggulang, Kecamatan Kotamobagu Utara, Kota Kotamobagu, Provinsi Sulawesi Utara, berbagi kisahnya.
Ia saat itu mengaku berusaha bertahan satu jam dalam timbunan batu dan mayat penambang lain yang menimpa kakinya.
Awalnya, Deni menuturkan tubuhnya masuk ke dalam lubang hingga kedalaman 10 meter saat longsor terjadi.
Saat itu ia bersama ratusan orang beraktivitas memukul bebatuan mencari material emas.
• 5 Fakta Longsor Tambang Emas, Puluhan Tertimbun, Kisah Korban Selamat Terjepit Mayat, Video Evakuasi
Satu jam kemudian, pada pukul 20.00 WITA, Deni melihat ada bebatuan kecil yang mulai berjatuhan.
Namun tanda tersebut tak bisa dimanfaatkan penambang untuk menyelamatkan diri.
Tiba-tiba longsor terjadi dan dalam kesadaran, ia saat itu mengaku kakinya terjepit batu dan mayat penambang lainnya.
"Tiba tiba saja langsung ambruk. Ada bunyi seperti angin. Kami semua tertimbun tanah. Kaki saya terjepit batu dan mayat penambang lain," ujar Deni kepada Tribun Manado saat masih terbaring di tempat tidur Ruang IGD RSUD Kotamobagu.
Tak ingin pasrah, ia berdoa kepada Allah SWT agar dapat selamat.
"Saya terus berdoa kalau memang belum disini ajal saya maka tolak akang pa kita," ujar Deni.
Deni ketika itu terjebak di satu titik tambang berukuran sekitar tiga kali tiga meter.
Perlahan dia berusaha mengeluarkan kaki kirinya dengan mendorong mayat dan memecah batu.
"Awalnya saya dorong mayat, kemudian batu saya ketuk perlahan-lahan hingga menjadi tiga bagian. Saat itu bebatuan kecil terus berjatuhan."
"Tangan kiri saya gunakan menangkis batu kecil. Namun tetap saja ada beberapa yang lolos dan kena kening saya," ujar Deni.
• Longsor Bogor Ratakan Satu Rumah, Empat Anggota Keluarga Tewas, Empat Lainnya Luka-luka
Sekitar satu jam berusaha, ia kemudian akhirnya terhindar dari baik mayat maupun batu.
"Saya kemudian berusaha merangkak keluar perlahan. Saat itu terdengar banyak suara minta tolong. Tapi apa daya kami juga berusaha menyelamatkan diri," ujar Deni.
Video Detik-detik Evakuasi
Kronologi
Diberitakan sebelumnya, Saat itu diperkirakan puluhan penambang sedang berada di dalam lubang untuk mengambil material olahan emas, Rabu (26/2/2019).
Banyak warga yang sedang mengambil material olahan emas dengan cara digali dengan menggunakan linggis (cara manual).
Hal itu menyebabkan dinding lubang ambruk dan menimpa warga yang saat itu sedang berada di dalam lubang tersebut.
Kejadian itu membuat puluhan penambang yang berada di dalam lubang tertimbun.
Sedangkan pekerja di luar lubang dapat menyelamatkan diri.
Setelah terjadi longsor, warga dan sesama penambang yang saat kejadian berada di luar lubang langsung menghubungi warga lainnya.
• Keluarga Ungkap Sosok Sri Setijawati, Korban Pembunuhan yang Jasadnya Disimpan 3 Hari di Kamar Mandi
Sedangkan sebagiannya lagi secara bergantian melakukan evakuasi dengan menggunakan alat seadanya.
Kepala Seksi Tanggap Darurat BPBD Bolmong Abdul Muin Paputungan menyebutkan, dari data sementara ada lebih dari 30 orang tertimbun longsor.
Dan pada pukul 05.00 WITA, Rabu (27/2/2019), sudah berhasil dievakuasi sebanyak 14 orang.
Update selanjutnya, disebutkan Kasubag Humas Polres Kotamobagu AKP Rusdin Zima, hingga pukul 14.44 WITA, Rabu (27/2/2019) korban yang berhasil dievakuasi bertambah namun empat korban ditemukan telah meninggal dunia.
"Iya benar, sudah ada empat orang yang ditemukan telah meninggal dunia. Satu orang atas nama Rifai Mamonto (39), sementara tiga orang lainnya belum terindetifikasi," ujar Kasubag Humas Polres Kotamobagu AKP Rusdin Zima.
Kondisi terkini di lokasi masih dilakukan evakuasi walaupun karena banyak korban tertimbun yang diperkirakan masih selamat.
Kendala dilapangan pun harus ekstra hati-hati untuk evakuasi, karena banyak bebatuan yang berpotensi rawan longsor dan banyak terdapat retakan.

• 4 Orang Meninggal Dunia Tertimbun Longsor di Ciomas Bogor
Selain itu, pantauan TribunManado.co.id, akses jalan menuju lokasi kejadian sangat sulit ditembus.
Bahkan beberapa kali para jurnalis yang berusaha meminta izin kepada security perusahaan JRBM tidak diberikan perizinan.
Sementara dari akses jalan lainnya menuju lokasi harus berjalan kaki memakan waktu sekitar 1 jam 30 menit, itupun harus melewati medan yang terjal dan berbahaya.
(TribunWow.com/ Roifah Dzatu Azmah)