Breaking News:

Kabar Tokoh

Jawaban Neno Warisman saat Ditanya Apakah Puisi Munajat untuk Menjawab Perang Total Moeldoko

Di ILC, Neno Warisman buka suara soal Puisi Munajat yang disampaikannya saat Malam Munajat 212 lalu.

Penulis: Atri Wahyu Mukti
Editor: Lailatun Niqmah
Capture/YouTube/Indonesia Lawyers Club
Di ILC, Neno Warisman menjawab pertanyaan soal Puisi Munajat yang disampaikannya pada Malam Munajat 212 lalu. 

TRIBUNWOW.COM - Ketua Presidium Relawan Tagar 2019 Ganti Presiden, Neno Warisman buka suara terkait puisi yang dilantunkannya dalam acara Malam Munajat 212, Kamis (21/2/2019).

Hal itu disampaikannya melalui teleconference acara Indonesia Lawyers Club (ILC) yang mengusung tema 'Perlukah Pernyataan Perang Total Dan Perang Badar?' pada Selasa (26/2/2019).

Mulanya Karni Ilyas menanyakan apakah puisi yang digaungkannya untuk menjawab perang total yang pernah disampaikan oleh Ketua Harian Tim Kmampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Moeldoko.

"Itu Mbak Neno ucapkan dalam sebuah acara yang katakanlah berbau 02 lah, apa itu dalam rangka menjawab perang totalnya Jenderal Moeldoko?" tanya Karni Ilyas.

"Enggak sama sekali, ingat juga enggak," jawab Neno Warisman.

"Yang saya pikirkan hanyalah bagaimana umat ini bisa memberikan manfaat dan juga kemenangan," sambungnya.

Terkait hal itu, Neno Warisman menyatakan bahwa puisinya untuk mewakili semua umat di Indonesia.

"Jadi kemenangan ini di sini kemenangan umat, bagaimana umat bayangkan kalau nanti ke depan generasi ke depan enggak bisa beribadah dengan baik, semua agama yang maksud," tutur Neno Warisman.

Ia juga menjelaskan bahwa puisi yang disampaikannya supaya semua umat mendapatkan kehidupan yang lebih baik lagi.

"Jadi saya sama sekali blas enggak inget bahkan enggak ada di kepala saya sedikit pun kata total, perang enggak ada sama sekali," kata Neno Warisman.

Puisi Munajat 212 Neno Warisman Viral, Ketua Komisi Dakwah MUI Beri Tanggapan

Simak videonya di menit 04.55

Pernyataan Perang Total oleh Moeldoko

Diberitakan dari Tribunnews, Moeldoko mendeklarasikan 'perang total' menjelang dua bulan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, Rabu (13/2/2019).

Ia menyatakan istilah tersebut untuk menggambarkan bahwa pihaknya akan selalu berupaya untuk memenangkan Jokowi-Ma'ruf dalam kontestasi pilpres.

"Saat ini kita menyebutnya dengan istilah dengan perang total," kata Moeldoko di Markas TKN Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (13/2/2019).

Moeldoko menjelaskan, tim sukses (timses) Jokowi-Ma'ruf telah mengenali titik pusat dari kekuatan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Lantas ia menyinggung soal strategi militer Center of Gravity (CoG).

"Kita sudah memiliki Center of Gravity itu sehingga kita tahu harus bagaimana setelah mengenali Center of Gravity itu," ungkap Moeldoko.

Diketahui istilah CoG merupakan titik pusat dari kekuatan lawan untuk kemudian bisa secara efektif dan efisien mengerahkan kemampuannya untuk bisa memenangkan peperangan.

"Jadi yang kita lakukan adalah betul-betul sesuatu yang baru dan kita tidak mau mengikuti, apalagi fotocopy," ujar Moeldoko.

Komentari Polemik Puisi Neno Warisman, Mahfud MD: Kita Tak Bisa Melarang Orang Berdoa

Puisi Neno Warisman

Diberitakan sebelumnya, doa dalam bentuk puisi yang menuai polemik itu dibacakan oleh Neno Warisman dalam acara Munajat 212 pada Kamis, (21/2/2019).

Sejumlah pihak menyebut bahwa puisi tersebut berkaitan dengan politik.

Akan tetapi, sebagian pihak lainnya justru mengapresiasi dan memuji puisi Neno Warisman.

Berikut adalah isi lengkap puisi Neno Warisman yang viral tersebut.

Allahu Akbar
Puisi munajat kuhantarkan padamu wahai berjuta-juta hati yang ada di sini
Engkau semua bersaudara dan kita bersaudara tersambung, terekat, tergabung bagai kalung lentera di semesta
Sorot-sorot mata kalian bersinar, wahai saudara
Mencabik-cabik keraguan
Meluluhlantakkan kesombongan

Karena mata-mata kalian nan jernih mengabarkan pesan kemenangan yang dirindukan, Insyaallah, pasti datang
Allahu Akbar
Kemenangan kalbu yang bersih
Kemenangan akal sehat yang jernih

Kemenangan gerakan-gerakan yang berkiprah tanpa pamrih
Dari dada ini telah bulat tekad baja
Kita adalah penolong-penolong agama Allah

Jangan halangi
Jangan sanggah
Jangan politisasi
Sebab ini adalah hati nurani

Dari mulut-mulut kita telah terlantun salawat, zikir, dan doa bergulir
Mengalir searah putaran bintang-bintang bertriliun banyaknya
Tersatukan dalam munajat 212

Miliaran matahari itu saudaraku
Merekatkan diri menjadi gumpalan kabut cahaya raksasa di semesta
Bukti kebesaran Allah Azza Wa Jalla
Begitulah kita saudaraku
Harusnya kita saling merekat

Wahai para pejuang fisabilillah di dalamnya
Ayo munajat
Ayo rekatkan umat

Jadikan barisanmu kuat dan saling rekat
Rekatkan Indonesiamu
Rekatkan jiwa-jiwamu
Rekatkan langkah dan tindakanmu

Ya Allah
Berjuta tangan para pejuang agamamu ini mengepalkan tinju mereka
Berseru-seru mereka
Menderu-deru mereka

Di setiap jengkal udara hingga terlahir takbir kemenangan
Kemenangan di ujung lelah menggema takbir bersahut-sahutan
Berjuta sajadah akan kita hamparkan sebentar lagi, kawan

Berjuta kepala menangis bersujud bersyukur
Basah air mata dalam bahagia kemenangan sebentar lagi tiba
Allahumma inni a'uzubika min jahdil bala'i wa darkisy syaqa'i wa su'il qada'i wa syamatatil a'da'i

Jauhkan kami dari bala musibah yang tak dapat kami atasi
Lindungkan kami dari kegembiraan orang-orang yang membenci kami
Rekatkan jiwa-jiwa patriot kami dalam keikhlasan

Di nadi-nadi kami
Di jantung-jantung kami
Di pundak-pundak kami
Di jari-jari kami

Di ILC Karni Ilyas Klarifikasi Salah Hitung Quick Count Prabowo Menang di Pilpres 2014: Bukan tvOne

Yang telah memilih untuk hanya selalu berdua
Kita dan Allah Azza Wa Jalla
Selalu berdua

Kita dan Rasulullah kekasih semesta
Selalu berdua
Kita dan saudara mukmin saling menjaga
Selalu berdua

Kita dan pemimpin yang membela hak-hak umat seutuhnya
Duhai Allah Rabb
Jangan kau jadikan hati kami bagai si penakut pengecut
Sebab kami terlahir di tanah para pahlawan pemberani

Yang rela mengorbankan jiwa raga harta dan segalanya
Jangan jadikan hati kami lalai dan gentar
Karena kami lahir dan besar dibimbing para ulama kami yang sabar

Menetap jantung-jantung kami untuk menjadi pendekar
Yang berani berpihak pada yang benar

Duhai Allah
Jangan kau jadikan hati kami dari tertutup
Dari cahaya terang kebenaran yang menyala di malam-malam munajat

Saat Engkau turun ke jagat dunia
Telah Engkau bersaksikan
Kami tegak berdiri, ya Allah

Kami meminta menangis hingga basah sekujur diri kepada-Mu
Seluruh harapan kami dambakan
Akan Kau tolong atau Engkau binasakan
Akan Kau menangkan atau Engkau lantakkan
Itu hak-Mu

Namun kami mohon jangan serahkan kami pada mereka
Yang tak memiliki kasih sayang pada kami dan anak cucu kami
Dan jangan, jangan Engkau tinggalkan kami dan menangkan kami
Karena jika Engkau tidak menangkan

Kami khawatir ya Allah
Kami khawatir ya Allah
Tak ada lagi yang menyembah-Mu

Ya Allah
Izinkan kami memiliki generasi yang dipimpin
Oleh pemimpin terbaik
Dengan pasukan terbaik
Untuk negeri adil dan makmur terbaik
Takdirkanlah bagi kami

Generasi yang dapat kami andalkan
Untuk mengejar nubuwwah kedua
Wujud dan nyata

Dan lahirnya sejuta Al Fatih di Bumi Indonesia
Allah Rabb
Puisi munajat ini kubaca bersama saudara-saudaraku
Mujahid mujahidah yang datang berbondong-bondong dari segala arah
Maka inilah puisi munajat

Mengetuk-ngetuk pintu langit-Mu
Bersimpuh di pelataran keprihatinan
Atas ketidakadilan

Atas kesewenang-wenangan
Atas kebohongan demi kebohongan
Atas ketakutan dan ancaman yang ditebar-tebarkan
Atas kepongahan dalam kezaliman yang dipamer-pamerkan

Dalam pertunjukan kekuasaan
Yang mengkerdilkan Tuhan
Yang menantang kuasa Tuhan
Yang tidak percaya bahwa Tuhan pembalas sempurna

(TribunWow.com/Atri/Tiffany)

Tags:
Neno WarismanMoeldokoMalam Munajat 212
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved