Breaking News:

Pilpres 2019

Reaksi Faldo Maldini saat TKN Serang Prabowo-Sandi soal Kepemilikan Tanah hingga Program OK Oce

Erlinda dan Rian Ernest dari TKN Jokowi-Ma'ruf, terlibat debat panas dengan BPN Prabowo-Sandi yang diwakilkan oleh Siane Indriani dan Faldo Maldini.

Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Lailatun Niqmah
Capture Youtube KompasTV
BPN Prabowo-Sandi Faldo Maldini menunjuk TKN Jokowi-Ma'ruf, Erlinda yang sedang memaparkan gagasannya di program Mencari Pemimpin bertajuk 'Pasca-Debat, Siapa di Hati Swing Voters?' yang tayang live di KompasTV, Jumat (22/2/2019). 

TRIBUNWOW.COM - TKN Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin, Erlinda dan Rian Ernest, terlibat debat panas dengan BPN Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang diwakilkan oleh Siane Indriani dan Faldo Maldini.

Perdebatan kedua kubu ini ditampilkan dalam program Mencari Pemimpin bertajuk 'Pasca-Debat, Siapa di Hati Swing Voters?' yang tayang live di KompasTV, Jumat (22/2/2019).

Perdebatan dibuka dengan pertanyaan seberapa penting swing voters dan undecided voters untuk BPN.

Debat soal Unicorn hingga Kebakaran Hutan, Rian Ernest sampai Saling Tunjuk dengan Siane Indriani

"Penting sekali. Bahkan menurut kita, setiap kontes pemilihan, kemenangannya bisa ditentukan dari kemana swing voters, kemana undicedid voters ini berlabuh," kata Faldo yang mendapat giliran pertama untuk menyampaikan gagasannya.

"Jadi yang selalu ditekankan oleh Pak Prabowo adalah sikap kepresidenan, pandangan-pandangan seorang kepala negara, pandangan nahkoda republik," paparnya.

Terkait strategi konkret, Faldo memaparkan, pihaknya sudah terus membicarakan gagasan besarnya.

"Ketika bahas Unicorn, startup, jangan sampai kekayaan lari ke luar. Ketika ngomongin nelayan, jangan sampai kekayaan negara lari ke luar. Ketika ngomongin lahan, jangan sampai kekayaan negara lari ke luar. Itu presiden," tegasnya.

Selanjutnya giliran Linda menyampaikan gagasannya.

Linda meyakini bahwa paslon 01, Jokowi-Ma'ruf Amin akan mendapatkan lebih dari 70 persen suara.

"Karena satu, capaian yang sudah dilakukan oleh 01 itu sudah sangat jelas. Tidak hanya capaian, tapi masyarakat sangat menikmati apa yang sudah menjadi haknya," papar Linda.

Faldo yang mendengarkan Linda tampak mengerutkan dahinya sambil tersenyum saat menuliskan catatannya.

"Contoh, petani. Petani itu tanahnya kita berikan pada mereka, bukan seperti di paslon 02. Dia punya tanah banyak tapi ternyata bukan punya dia," ujar Linda.

Faldo yang terpanggil langsung menatap Linda serius.

"Begini nih, akan saya bahas," kata Faldo sambil menunjuk Linda.

BPN Prabowo-Sandi Faldo Maldini menunjuk TKN Jokowi-Ma'ruf, Erlinda yang sedang memaparkan gagasannya di program Mencari Pemimpin bertajuk 'Pasca-Debat, Siapa di Hati Swing Voters?' yang tayang live di KompasTV, Jumat (22/2/2019).
BPN Prabowo-Sandi Faldo Maldini menunjuk TKN Jokowi-Ma'ruf, Erlinda yang sedang memaparkan gagasannya di program Mencari Pemimpin bertajuk 'Pasca-Debat, Siapa di Hati Swing Voters?' yang tayang live di KompasTV, Jumat (22/2/2019). (Capture Youtube KompasTV)

Sementara itu, terkait swing voters, Linda menjelaskan, pernyataannya itu konkretnya adalah program 01 sangat jelas dan bisa dilanjutkan kembali.

"Bayangkan kalau seandainya PKH (Program Keluarga Harapan) tidak ada, bayangkan kalau tidak ada pembagian sertifikat," ucap Linda lagi.

Faldo tampak kaget dan kembali mengernyitkan dahinya saat Linda memaparkan pernyataannya itu.

"Yang kedua adalah gagasan yang selama ini sudah di lakukan, dan karena di sini tampak kebijakannya, conton adalah dalam hal maritim, kita akan pastikan di maritim kita akan mencapai lebih dari Rp 300 triliun. Karena Indonesia sangat luas dengan kelautannya," tandas Linda.

Siane lantas memberikan tanggapannya.

Ia menegaskan bahwa PKH bukan program presiden, tapi program negara.

"Kalau presidennya nggak mau, itu nggak akan bisa terjadi," potong Linda.

"PKH itu sudah ada dari dulu. Itu (tugas) Kemensos," tegas Siane kemudian.

"Banyak sekali program-program Pak SBY yang tidak dilanjutkan," potong Linda lagi.

Namun, Siane tak menganggapi.

Ia justru memaparkan soal gaji ke-13 dan THR yang akan diberikan Jokowi pada bulan Mei 2019.

Menurutnya, itu satu upaya untuk meyakinkan swing voters yang menentukan pilihannya pada calon yang menguntungkannya secara metirial.

"Tapi saya rasa masyarakat sudah pintar sekarang. Tidak terpengaruh oleh soal yang begitu-begitu," kata Siane.

"Saya mau menanggapi, kalau boleh," kata Rian Ernest tiba-tiba.

BPN Prabowo-Sandi Sebut Elektabilitas Jokowi-Maruf di Jawa Tengah Berkurang

Rian pun memaparkan, dia ingin membalikkan argumentasi Siane sebelumnya.

"Kalau misalnya programnya sukses dan luar biasa dikenal masyarakat, dia bilang, 'oh bukan program presiden, (tapi) program negara'," ujar Rian.

"Sekarang saya tanya balik, wapresnya Anda, program OK Oce gagal total loh di DKI. Lalu dikatakan apa? Programnya DKI Jakarta? Kan nggak kan. Pasti program Sandiaga Uno harusnya. Jadi jangan dibalik-balik."

Rian menjelaskan, masyarakat Indonesia itu makin pintar, kritis dan rasional.

Karenanya, swing voters harus diberikan data dan fakta yang konkret.

"Kalau kekurangan dari pak Prabowo yang saya hormati, adalah apa? Bicaranya berdikari, swasembada. Lalu bagaimana?" kata Rian.

Tampak Faldo beberapa kali mengernyitkan dahi, lantas mengacungkan dua jari, yaitu jempol dan telunjuk.

Diketahui isyarat jari itu biasa dikaitkan pada paslon 02.

BPN Prabowo-Sandi, Faldo Maldini acungkan dua jari.
BPN Prabowo-Sandi, Faldo Maldini acungkan dua jari. (Capture Youtube KompasTV)

"Lalu bagaimana apabila berdikari swasembada pada sebuah pulau, ajari kami bagaimana cara sampai pulau di situ," Rian terus saja memaparkan pendapatnya.

"Ini jawabnya normatif, ngawang-ngawang gitu," sambung Rian.

"Justru itu, kita enggak melihat pak Jokowi ini punya arah," balas Faldo kemudian.

"Dia ke mana-mana, dia ngaku-ngaku kerja, terus publik dipaksa memilih dia? Ya belum tentu. Publik juga punya pilihan," terdengar nada suara Faldo lebih ditinggikan.

"Sekarang begini, ketika dia menyampaikan beberapa klaim, klaim, klaim, klaim, klaim, kalau ada yang salah, menterinya salah, menterinya salah, dirgennya salah. Kan itu."

"Kita itu butuh Nahkoda yang enggak mabok," tegasnya.

Sebut Pidato yang akan Disampaikan Jokowi Beda dari Prabowo, Timses: Dia Membangun Optimisme

Simak video selengkapnya:

(TribunWow.com/Nanda)

Tags:
Faldo MaldiniTKN Jokowi-MarufPrabowo-Sandiaga
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved