Pilpres 2019
Jokowi Ralat Pernyataan saat Debat Pilpres soal Kebakaran Hutan: Bukan Tidak Ada tapi Berkurang
Kebakaran hutan di Wilayah Riau semakin luas, gubernur telah menetapkan status siaga darurat. Jokowi akhirnya meralat pernyataannya saat debat.
Penulis: AmirulNisa
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Calon presiden (capres) nomor 01, Joko Widodo (Jokowi), meralat pernyataannya saat debat kedua pilpres terkait kebakaran hutan.
Saat debat pilpres kedua, Minggu (17/2/2019), Jokowi mengatakan selama 3 tahun terakhir sudah tidak ada kebakaran hutan.
Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), selama tanggal 1 Januari 2019 hingga 18 Februari 2019 sudah tercatat 843 hektar kebakaran di Provinsi Riau.
Dikutip dari kanal YouTube KompascomReporter on Location, Jumat (22/2/2019), Jokowi menjelaskan maksud dari ucapannya saat debat adalah kebakaran hutan selama tiga tahun ini sudah turun drastis.
Jokowi menegaskan bahwa kebakaran hutan kini sudah bisa diatasi sebanyak 85 persen dalam kurun waktu 3 tahun.
• Data Jokowi Disebut Salah saat Debat, Budiman Sudjatmiko: Kenapa Pak Prabowo Enggak Bantah?
"Kita bisa mengatasi kebakaran dalam 3 tahun ini, artinya bukan tidak ada, turun drastis, turun 85 persen lebih," Jelas Jokowi.
"Artinya, ya sekarang kan enggak ada namanya pesawat enggak bisa turun, enggak bisa naik kayak dulu. Keluhan-keluhan dari provinsi mengenai asap juga tidak ada, keluhan dari negara tetangga dalam 3 tahun ini Singapura dan Malaysia, enggak ada komplain sama sekali, itu yang kita maksud," jelasnya.
"Ya ada (kebakaran hutan) tapi turunnya lebih dari 85 persen. Jangan dilebih-lebihkan lah seperti itu, datanya sudah ada."
• Kementerian LHK Klarifikasi Materi Debat Jokowi soal Kebakaran Hutan yang Dibantah Greenpeace
Sementara itu, diberitakan Kompas.com, Rabu (20/2/2019), presiden sudah meminta Gubernur dan Wakil Gubernur Riau, Syamsuar dan Edy Natah Nasution, untuk fokus pada kebakaran hutan dan lahan.
"Tentunya ada pesan dari presiden karena Bapak Presiden punya perhatian sangat besar terhadap karhutla (kebakaran hutan dan lahan)," kata Syamsuar usai pelantikan di Istana Negara.
Syamsuar mengatakan memang masih ada beberapa titik api di wilayah Riau, untuk itu Ia segera menetapkan status siaga darurat.
"Karena dengan adanya itu (status siaga darurat), kita bisa memanfaatkan anggaran sekaligus juga bertindak cepat antisipasi kebakaran hutan," kata Syamsuar.

Selain itu, Kepala BNPB Letnan Jendral (Letjen), Doni Morando, membenarkan status darurat kebakaran di Riau dan sudah mengirimkan dua helikopter untuk pemadaman karhulta di Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis, Riau.
"Sejak pernyataan darurat dari Gubernur (Gubernur Riau), BNPB kemarin sudah mengirimkan dua helikopter. Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini bisa aktif membantu memadamkan," jelas Doni, pada Kamis (21/2/2019).
• Sebut Pidato yang akan Disampaikan Jokowi Beda dari Prabowo, Timses: Dia Membangun Optimisme
Doni juga menjelaskan bahwa kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kali ini luar biasa luasnya dan di Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis, Riau, sudah mencapai ribuan hektar.
Hingga kini penyelidikan masih dilakukan pihak kepolisian.
(TribunWow.com/Ami)