Pilpres 2019
Kesal dengan Adian Napitupulu dan Miftah Sabri, Narasumber Lain Sampai Berikan Peringatan Keras
Adian Napitupulu berdebat keras dengan Miftah Sabri hingga menuai peringatan keras dari narasumber lain.
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Tim Kampanye Nasional Jokowi-Maruf, Adian Napitupulu berdebat keras dengan Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, Miftah Sabri.
Hal itu terjadi saat keduanya menjadi narasumber di acara Apa Kabar Indonesia Malam, Senin (18/2/2019).
Perdebatan itu terjadi karena pembahasan pernyataan calon presiden (capres) Jokowi yang bertanya soal 'unicorn' pada capres Prabowo dalam debat capres yang usai berlangsung, Minggu (17/2/2019).
Keduanya terlibat perdebatan sengit yang tak kunjung usai.
Bahkan, mereka juga saling tunjuk hingga suara satu sama lain tak terlihat jelas apa yang mereka bahas.
Pembawa acara, Putri Viola sempat menyela namun keduanya masih asyik berdebat.
• Berikan Saran untuk Debat Cawapres, Fadli Zon: Emang Masyarakat Butuh Apa?
Putri lalu menyerahkan waktunya untuk narasumber lain yang juga hadir yakni Emrus Sihombing selaku pengamat politik.
Saat Emrus mendapat giliran untuk berbicara, Adian dan Miftah masih tetap berdebat.
Hingga Emrus memberikan peringatan keras dengan mengatakan perdebatan mereka berdua tidak mendidik.
"Sebentar-sebentar Bung Adian, terus terang saya mendengar perdebatan ini saya pikir rakyat tidak mendidik, karena tidak boleh saling menyalahkan," ujar Emrus.
Adian masih tetap mendebat, sementara Miftah hanya diam.
"Lo saya sedang berbicara," ujar Adian mendebat Emrus.
"Iya artinya beliau juga," kata Emrus yang tak usai karena kembali didebat Adian.
• Bukan Alat Bantu Komunikasi, Pengamat Ungkap Alasan Jokowi Pegangi Pulpen saat Debat Pilpres Kedua
Emrus lalu mulai memberikan tanggapan setelah Adian dan Miftah diam.
Emrus menanggapi soal debat yang telah usai dilakukan oleh capres.
"Saya masuk ke pokok persoalan, kita harus pisahkan debat akademik atau debat politik," ujar Emrus.
"Kalau debat akademik bahwa istilah yang digunakan harus didefinisikan dulu, tapi kalau debat politik itu debat praktis artinya para kandidat harus siap."
"Jadi istilah dari para paslon harus ditelaah terlebih dahulu oleh masing-masing kandidat, karena mereka ingin menunjukkan kapabilitas mereka untuk suatu persoalan," tutur Emrus.
• Beredar Video Keributan Kubu 01 dan 02 di Kursi Penonton Debat saat Jokowi Dinilai Serang Pribadi
Lihat videonya:
Diketahui, debat yang berlangsung di Hotel Sultan, Jakarta juga menyisakan cerita keributan ketika jeda.
Seperti video yang memperlihatkan keributan sejumlah politisi pendukung calon presiden 01 Joko Widodo (Jokowi) dan calon presiden 02 Prabowo Subianto yang terjadi di kursi penonton debat kedua pilpres, Minggu (17/2/2019).
Satu di antara yang mengunggahnya adalah Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief.
Andi Arief mengunggah video tersebut melalui akun Twitter @AndiArief__, Senin (18/2/2019).
Melalui keterangan yang dituliskannya, disebutkan Andi Arief bahwa video tersebut merupakan video saat Partai Demokrat melakukan protes keras pada Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang membiarkan adanya serangan yang melanggar aturan.
Di awal video, tampak suasana begitu tegang karena Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan tampak maju hingga dipegangi dan seolah dilerai.
• Dahnil Anzar Yakin Milenial Tertarik dengan Penjelasan Prabowo soal Startup Unicorn di Debat Kedua
Luhut tampak marah-marah, namun tak terdengar apa yang disampaikannya.
Ada sejumlah orang memegangi Luhut, meminta sang menteri untuk duduk kembali ke kursinya.
"Sudah, sudah," terdengar suara seorang laki-laki pada Luhut.
Satu di antara yang memegangi Luhut dan memintanya untuk kembali duduk adalah Politisi Partai Golkar, Ferdinand Hutahaean.
Selain itu, tampak juga Anggota Tim Kemenangan Nasional (TKN) Aria Bima yang menenangkan Maher Algadri.
"Dia menyerang pribadi, kita juga bisa," kata Maher yang tampak marah.
• Penjelasan soal HGU, Status Lahan Prabowo yang Disinggung Jokowi saat Debat Capres
Tampak Aria Bima berusaha menenangkan Maher dengan menepuk punggung sambil berbicara.
Namun tak terdengar apa yang dibicarakannya.
Dalam video tersebut, tampak juga sejumlah anggota BPN lain seperti Priyo Budi Santoso, Putra Jaya Husin, dan Jansen Sitindaon.
Terlihat Jansen dan Ferdinand berbicara dengan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman.
Namun, tak semua pembicaraan terdengar dengan.
"Pokoknya kita minta KPU menegur Pak Jokowi bahwa apa yang disampaikan Pak Jokowi adalah salah," kata Ferdinand.
Namun, hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak terkait.
(TribunWow.com/Tiffany Marantika/ Ananda)