Breaking News:

Terkini Daerah

Hilang Selama 6 Bulan, Arnold Diyakini Nawati Sudah Jadi Tengkorak yang Ditemukan di Septic Tank

Nawati, yang pernah melaporkan kehilangan suaminya, meyakini temuan tengkorak oleh polisi milik suaminya terlihat dari baju yang masih menempel.

Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Rekarinta Vintoko
TribunWow.com/Octavia Monica P
Ilustrasi Pembunuhan 

TRIBUNWOW.COM - Nawati, istri Purnawirawan TNI Arnold Tambunan yang telah hilang sejak 8 Agustus 2018, meyakini jasad suaminya telah menjadi tengkorak yang ditemukan Polda Kepulauan Riau, Kamis (14/2/2019).

Dikutip dari TribunBatam.com, Selasa (19/2/2019), sebelumnya Polisi dan tim penyelidik berjumlah puluhan orang membongkar septic tank rumah Rasyid, yang merupakan juragan penyewaan tenda terbesar di Tanjungpinang dan Bintan, Kepri, Kamis (14/2/2019).

Pada temuannya, polisi dan tim penyidik menemukan tengkorak dengan kondisi 96 persen utuh lengkap dengan properti pakaian yang masih menempel.

Nawati, yang pernah melaporkan kehilangan suaminya, meyakini tengkorak itu milik Arnold terlihat dari bajunya.

Diungkapkan Nawati, istri Arnold, pukul 06.30 WIB, pada tanggal 8 Agustus 2018, Arnold hilang ketika terakhir datang ke rumah Rasyid.

Kedatangan Arnold ke rumah Rasyid saat itu dalam rangka untuk menagih utang kepada Rasyid, yang merupakan juragan penyewaan tenda terbesar di Tanjungpinang dan Bintan, Kepri.

Ashar Akui Tak Terima Ucapan Korban soal sang Istri, Geram hingga Bunuh dan Simpan Jasadnya 3 Hari

Menurut Nawati, suaminya belum lama mengenal Rasyid dan dikenal dari kawan Rasyid.

Kemudian Rasyid meminjam uang kepadanya.

"Rasyid itu tak kenal suami saya. Toni kawan dia yang bawa untuk pinjam uang. Waktu itu suami saya mau nagih utang ke rumahnya.

Dalam rekaman CCTV (Closed Circuit Television), saat itu Arnold datang menggunakan N Max putih.

Namun tak lama kemudian motor milik Arnold keluar dan dikendarai oleh orang lain.

"Tapi motor suami saya ada di rumah saya depan pagar. Dikembalikan sama mereka," ungkapnya.

Nawati mengatakan ia dan anaknya telah mencari suaminya ke berbagai tempat.

"Saya tanya, nak kemana bapakmu sudah jam segini kok belum pulang pergi ke rumah Rasyid. Anak saya sudah cari-cari ke tempat kawanya. Katanya sudah lama tak main. Ke Dompak, ke Ramayana, ke Pantai Impian juga tak ada. Terakhir di rumah satunya motor yang dipakai diparkir di sana," katanya sembari terisak.

Atas laporan itu Rasyid dan termasuk karyawan di penyewaan tenda itu berulang kali diperiksa di Mapolres Tanjungpinang, Kepri.

Terakhir saat Rasyid diperiksa hingga pagi hari tepatnya pada waktu subuh, Rabu (29/8/2018), Rasyid yang izin akan pergi ke Mushola untuk salat ditemukan tewas tertabrak bus tak jauh dari Mapolres Tanjungpinang. 

Setelah hampir 6 bulan, seorang warga Jalan Menur Batu 8 Atas, Tanjungpinang, Kepulauan Riau, mencium aroma tidak sedap dari rumah kosong milik Rasyid, dikutip dari Kompas.com, Jumat (15/2/2019).

Tak lama setelah itu warga kaget, kalau ternyata aroma tidak sedap yang keluar dari rumah kosong milik Rasyid, ternyata tulang belulang kerangka manusia.

Tim forensik Polda dan Polres Tanjungpinang kembali melakukan pembongkaran septic tank di rumah almarhum Rasyid Jalan Menur Batu 8 Tanjungpinang.
Tim forensik Polda dan Polres Tanjungpinang kembali melakukan pembongkaran septic tank di rumah almarhum Rasyid Jalan Menur Batu 8 Tanjungpinang. (TRIBUNBATAM.id)

Nawati pun semakin yakin kerangka tersebut milik suaminya.

Ia mengaku tak habis pikir kejamnya pelaku hingga menewaskan suaminya.

Selain itu ia juga meyakini pelaku lebih dari dua orang.

"Tega betul dia pelakunya. Diikat, tulangnya patah. Suami saya badannya besar tinggi. Kalau 2 atau 3 orang masih bisa hadapi. Itu ada 4 orang yang melakukan pembunuhan," katanya kepada wartawan , Minggu (17/2/2019).

"Tega betul mereka. Jahat betul melakukan itu kepada suami saya. Polisi bilang tangannya diikat tulang patah hidung patah. Jahat betul memang," tutur wanita 57 tahun itu.

Ashar Akui Tak Terima Ucapan Korban soal sang Istri, Geram hingga Bunuh dan Simpan Jasadnya 3 Hari

Karena menurutnya tidak mungkin dengan mudah melakukan pembunuhan itu dengan melihat fisik korban yang masih bugar dan kuat.

Polisi Bongkar Septic Tank

Dikutip dari TribunBatam, Selasa (19/2/2019) polisi yang menerima laporan dan melakukan serangkaian penyelidikan, kemudian melakukan pembongkaran septic tank pada Kamis (14/2/2019).

Polisi dan tim penyelidikan berjumlah puluhan orang yang membongkar septic tank rumah Rasyid menemukan tulang-belulang.

Disana tim dokter Kepolisian mengambil bagian tubuh jasad korban yang telah menjadi tengkorak.

"Ada sebagian tulang yang tidak utuh kita temukan kemarin. Kemungkinan ada yang tertinggal di dalam. Sehingga kita cari lagi bagian kerangka yang hilang di septic tank," ujar Kombes Jarot Wibowo Kabid Dokes Polda Kepri di rumah almarhum Rasyid, Sabtu (16/2/2019).

Setelah beberapa jam lamanya dilakukan penimbangan dan penyedotan septic tank, tim forensik menemukan sejumlah bagian tubuh kerangka korban yang tertinggal.

Sebut saja bagian jari-jari tangan kanan dan Kiri.

Kemudian bagian jari kaki kanan juga ditemukan meski tidak utuh.

"Sebagian tulang kecil kita temukan. Jari-jari sebagian yang kita temukan. Dugaan mutilasi itu tidak ada ya," katanya lagi.

Bermula dari Utang, Seorang Pria Bunuh Wanita di Kendal, Jasadnya Disimpan 3 Hari di Kamar Mandi

Ia menyebutkan kasus ini bukanlah mutilasi. Karena sejumlah kerangka masih utuh.

Hanya saja ada bagian kecil tulang yang tertinggal.

Jika dipresentasikan, bagian kerangka korban lengkap 96 persen.

Sementara bagian daging nyaris tidak ada yang tertinggal karena sudah terpisah.

Hasil Tim Forensik

Setelah menemukan tulang-belulang, penemuan itu langsung dibawa ke RSUP Kepri.

Dan pada Minggu, (17/2/2019), Dokter spesialis forensik Polda Kepri membeberkan hasil autopsi di RSUP Kepri.

Dokter spesialis forensik Polda Kepri telah menyelesaikan kegiatan autopsi di RSUP Kepri.

Berdasarkan hasil forensik, korban mendapatkan kekerasan di bagian kepala dan tulang rusuk hingga mengalami retak dan patah.

dr Agung yang merupakan dokter forensik menuturkan korban mengalami sejumlah luka kekerasan, hingga mengakibatkan tulangnya patah dan retak.

Kuat dugaan bagian tulang patah ini akibat luka benda tumpul.

"Seperti tengkorak kepala, puncak kepala, tulang hidung retak, pipi kiri, rahang bawah patah dan hampir seluruh rongga dada tulang rusuk mengalami patah-patah," kata Agung saat dikonfirmasi sejumlah wartawan, Minggu (17/2/2019).

Sri Dewi dan Bayinya 7 Bulan Dibunuh, Keluarga Sempat Miliki Firasat dan Berjaga-jaga

Pihaknya meyakini bahwa jasad korban ini diperkirakan sudah mencapai 6 bulan lamanya.

Sementara itu empat buah properti yang dikenakan oleh korban masih melekat.

Ia menduga korban mengalami penganiayaan hingga tewas.

Saat dievakuasi, kedua kaki dan tangan terikat dengan posisi tangan dibelakang.

Ternyata tidak kerangka tulang saja yang masih menyatu.

Melainkan ada daging lembek yang sudah hancur masih menggumpal di sejumlah bagian tubuh yang terselimuti baju dan kain.

"Di bagian baju otot tangan masih ada (daging), dan sebagainya juga masih ada dagingnya," tuturnya.

Lihat video lainnya:

(TribunWow.com)

Tags:
BatamPembunuhanKasus PembunuhanTengkorakseptic tank
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved