Breaking News:

Kasus Pembunuhan

Suami Tusuk Istri dan Bayinya, Mertua Sempat Halangi Menantu hingga Duel di Tanah

Seorang suami Nardian atau Nardi (38) tiba-tiba mengamuk membabi buta hingga menewaskan istrinya Sri Dewi (29) dan balitanya Vika Nadhira (7 bulan).

Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Astini Mega Sari
Akun Facebook Sugiarto Harto
Nardian alias Nardi saat berhasil ditangkap oleh kepolisian setelah membunuh anak dan istrinya Sabtu (16/2/2019) 

TRIBUNWOW.COM - Seorang pria bernama Nardian atau Nardi (38) di Dusun Sumbermanggis, Desa Sumberurip, Kecamatan Doko, Blitar, Jawa Timur, tiba-tiba mengamuk membabi buta hingga menewaskan istrinya Sri Dewi (29) dan balitanya Vika Nadhira (7 bulan), Sabtu (16/2/2019).

Dikutip TribunWow.com dari Surya, kejadian tersebut bermula sekitar pukul 19.30 WIB seusai Nardi dan Sri Dewi melangsungkan salat Isya berjamaah.

Kronologi

Diceritakan seorang saksi, Sugeng, awalnya keluarga tersebut masih bercengkrama sambil menunggu disiapkan makan malam oleh istrinya.

Dalam rumah semua anggota keluarga Nardi dan juga istrinya sedang berkumpul.

Kedua orangtua Nardi juga tampak berada di rumah yang sama bersama dengannya.

Setelah duduk untuk beberapa waktu di dapur, pelaku kemudian mendatangi sang ibu, Suparmi di ruang tamu.

Keduanya kemudian berbincang-bincang seperti biasa.

Di tempat lain, Sri Dewi sedang mengobrol dengan keluarganya di ruangan lain yang dekat dengan gudang.

Tangisan Vena setelah Ayahnya Bunuh sang Ibu dan Adik: Aku Tidak Punya Ibu

Pembicaraan santai tersebut terjadi lantaran mereka sedang menunggu makan malam bersama.

Setelah berbincang di ruang tamu, Nardi kemudian tampak menuju ke gudang.

Ia tampak berhenti beberapa lama di tempat tersebut dan kemudian berjalan menuju ke dapur.

Melihat suaminya menuju ke dapur, sang istri lantas mengikutinya dan turut menuju dapur.

Tak sendirian, Sri Dewi saat itu juga turut menggendong sang anak yang masih berusia 7 bulan.

Saat dilihat oleh Sri Dewi, pelaku rupanya sudah memegang sebuah pisau.

Merasa sedikit risau dengan sikap sang suami, Sri Dewi lantas melontarkan pertanyaan kepada Nardi.

"Buat apa pisau Pak Nar?," tanya Sri Dewi diceritakan oleh kepolisian.

Sri Dewi juga saat itu sempat menenangkan sang suami agar tidak berbuat kekacauan dengan pisau yang dibawanya itu.

Seusai Bunuh Istri dan Bayinya, Nardi Telanjang dan Lakukan Hal Aneh, Keluarga Ungkap Alasannya

"Istighfar," kata Sri Dewi kemudian.

Ucapan dari Sri Dewi tampak tak didengarkan oleh Nardi.

Ia tetap diam sambil mengarahkan pisau yang dipegangnya tadi ke arah sang istri.

Lantaran takut, Sri Dewi kemudian keluar dari rumah dan berteriak meminta pertolongan.

Mendengar teriakan dari Sri Dewi, Supriadi, orangtua Sri Dewi berusaha menghadang pelaku.

Supriadi menuturkan usahanya sempat gagal lantaran Nardi mempunyai tenaga yang jauh lebih kuat daripada dirinya.

Berhasil lolos dari penjagaan Supriadi, ia juga terus berusaha mengejar Nardi yang sudah berada di luar rumah.

Supriadi kembali memegangi Nardi namun sekali lagi dilawan oleh menantunya itu.

3 Kali Dinyatakan Meninggal, Bayi Ini Ternyata Bernapas di Peti Jenazah

Supriadi juga mengaku sempat bergumul di tanah dengan Nardi demi menyudahi aksi suami anaknya itu.

"Warga juga sempat membantu memeganginya, tapi Nardi terus meronta-ronta," kata Supriadi.

Sri Dewi yang saat itu menggendong anaknya juga berusaha untuk menutup pintu rumah dari luar sambil berteriak meminta tolong.

Namun pelaku yang berasal dari dalam rumah, menarik pintu tersebut.

Lantaran kalah kuat, pintu rumah pun berhasil dibuka oleh pelaku dari dalam.

Ia kemudian menusuk sang istri dan juga anaknya di luar rumah.

Keluarga korban yang melihat Sri Dewi berusaha untuk menolong, namun korban dan juga bayinya sudah terkapar bersimbah darah.

Sri Dewi juga sudah tergeletak tak berdaya di depan rumahnya itu.

Kondisi Sri Dewi dan anaknya juga cukup mengenaskan.

Banyak luka tusukan di tubuh korban dan juga bayi yang saat kejadian sedang digendongnya itu.

Nardian alias Nardi saat ditangkap polisi. Ia tega menghabisi nyawa anak dan istrinya dengan pisau dapur Sabtu (16/2/2019)
Nardian alias Nardi saat ditangkap polisi. Ia tega menghabisi nyawa anak dan istrinya dengan pisau dapur Sabtu (16/2/2019) (SURYA.CO.ID/SAMSUL HADI)

Temuan Polisi

Pada proses penyelidikannya, polisi menyita pisau dan linggis saat melakukan olah tempat kejadian perkara.

Dari hasil autopsi, polisi juga menemukan kedua korban memiliki banyak luka bacok dan tusuk.

"Hasil autopsi terhadap kedua korban dari dokter RS Bhayangkara Kediri sudah keluar. Kedua korban mengalami banyak luka bacok dan tusuk," kata Kasubag Humas Polres Blitar, Iptu M Burhanudin, Minggu (17/2/2019).

Istri pelaku, Sri Dewi mengalami sembilan luka tusuk dan bacok di lengan dan dada.

Sedangkan anak pelaku yang masih berusia tujuh bulan mengalami enam luka tusuk dan bacok di bagian kepala.

Pelaku Alami Depresi

Sejumlah warga menjelaskan bahwa Nardi melakukan tindakan aneh tersebut lantaran mengalami depresi.

Diketahui, Nardi sudah mengalami depresi sejak dua minggu belakangan.

Warga mengaku kerap melihat Nardi mengamuk dan bertindak deperti orang yang sedang kesurupan.

Nardi juga sempat mengamuk di rumahnya dan langsung mengundang perhatian warga.

Hal tersebut turut dibenarkan oleh keluarga Nardi yakni Pasiati (33) yang merupakan sepupu Sri Dewi.

"Akhir-akhir ini pelaku sering mengamuk seperti kesurupan tiap menjelang magrib. Keluarga sudah mencarikan obat ke orang pintar," kata Pasiati Minggu (17/2/2019).

Puncaknya saat malam kejadian penusukan, keluarga telah mengantisipasi hal buruk dilakukan oleh Nardi.

Sikap aneh Nardi beberapa waktu terakhir itulah yang kemudian membuat kedua orang tua Nardi berada di rumah besannya pada Sabtu (16/2/2019) sebelum kejadian penusukan tersebut.

Pengakuan Pelaku Pembunuhan di Dalam Masjid di Sumedang: Saya Kesal, Marah, Tak Dihargai

Seorang tetangga, Rudi juga turut memberikan kesaksiannya.

Menurutnya, Nurdin berubah setelah mempelajari ilmu kebatinan.

Namun ia tak tahu persis sejak kapan Nardi mendalami ilmu itu.

Gurunya siapa dan lokasinya dimana, Rudi juga mengaku tidak tahu.

Hanya dia sering mendengar cerita dari Nardi, usai mereka salat jamaah di masjid kampung.

Menanggapi itu, polisi juga merencanakan akan melakukan tes kejiawaan kepada Nardi.

"Rencananya, besok akan dilakukan observasi terhadap kejiwaan pelaku di RS Bhayangkara Kediri," ujar Kasubag Humas Polres Blitar, Iptu M Burhanudin, Minggu (17/2/2019).

(TribunWow.com)

Tags:
Kasus PembunuhanBlitarJawa Timur
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved