Terkini Daerah
Sedang Berbincang Santai dengan Keluarganya, Seorang Pria Tiba-tiba Bunuh Istri dan Bayinya
Pembunuhan terjadi di Blitar Sabtu (16/2/2019). Sedang bersantai di rumah dengan anggota keluarganya,ia tiba-tiba tusuk istri dan anaknya hingga tewas
Penulis: Nila Irdayatun Naziha
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Nardian alias Nardi (33) tiba-tiba membunuh istri dan juga anaknya ketika mereka semua dengan berbincang santai dengan keluarganya di Blitar, Sabtu (16/2/2019).
Pembunuhan tersebut terjadi di rumah mertua Nardi di RT 5 RW 4 Dusun Sumbermanggis, Desa Sumberurip, Kecamatan Doko, Kabupaten Blitar.
Dikutip dari TribunWow.com dari TribunJatim.com, saat itu Nardi diketahui baru saja selesai salat Isya sekitar pukul 19.30 WIB.
Ia kemudian duduk sendiri di dapur kediaman mertuanya itu.
Saat Nardi berada di dapur sendirian, rumah mertuanya itu tampak sedang ramai dimana semua anggota keluarga Nardi dan juga istrinya sedang berkumpul.
Kedua orangtua Nardi juga tampak berada di rumah yang sama bersama dengannya.
Setelah duduk untuk beberapa waktu di dapur, pelaku kemudian mendatangi sang ibu, Suparmi di ruang tamu.
Keduanya kemudian berbincang-bincang seperti biasa.
Di tempat lain, istrinya, Sri Dewi (25) sedang mengobrol dengan keluarganya di ruangan lain yang dekat dengan gudang.
Pembicaraan santai tersebut terjadi lantaran sedang menunggu makan malam bersama.
• Wanita di Blitar dan Bayi yang Digendongnya Tewas Ditusuk sang Suami, Warga Tak Berani Mendekat
Setelah berbincang di ruang tamu, Nardi kemudian tampak menuju ke gudang.
Ia tampak berhenti beberapa lama di tempat tersebut dan kemudian berjalan menuju ke dapur.
Melihat suaminya menuju ke dapur, sang istri lantas mengikutinya dan turut menuju ke dapur.
Tak sendirian, Sri Dewi saat itu juga turut menggendong sang anak yang masih berusia 7 bulan.
Saat dilihat oleh Sri Dewi, pelaku rupanya sudah memegang sebuah pisau.
Merasa sedikit risau dengan sikap sang suami, Sri Dewi lantas melontarkan pertanyaan kepada Nardi.
"Buat apa pisau Pak Nar," tanya Sri Dewi berdasarkan keterangan kepolisian.
Sri Dewi juga saat itu sempat menenangkan sang suami agar tidak berbuat kekacauan dengan pisau yang dibawanya itu.
"Istighfar," kata Sri Dewi kemudian.

Keluarga korban yang menunjukkan foto pernikahan suami istri, Nardian dan Sri Dewi, Minggu (17/2/2019). (SURYA.CO.ID/SAMSUL HADI)
• Kronologi Pebalap Indonesia M Zaky Tewas Ditikam Debt Collector saat Uji Coba Performa Motor
Ucapan dari Sri Dewi tampak tak didengarkan oleh Nardi.
Ia tetap diam sambil mengarahkan pisau yang dipegangnya tadi ke arah sang istri.
Lantaran takut, Sri Dewi kemudian keluar dari rumah dan berteriak meminta pertolongan.
Mendengar teriakan dari Sri Dewi, Supriadi, orangtua Sri Dewi berusaha menghadang pelaku.
Namun upaya tersebut juga tak berhasil.
Berteriak dan lari meminta pertolongan, Sri Dewi yang saat itu menggendong anaknya juga berusaha untuk menutup pintu rumah dari luar.
Namun pelaku yang berasal dari dalam rumah, menarik pintu tersebut.
Lantaran kalah kuat, pintu rumah pun berhasil dibuka oleh pelaku dari dalam.
Ia kemudian menusuk sang istri dan juga anaknya di luar rumah.
Keluarga korban yang melihat Sri Dewi berusaha untuk menolong, namun korban dan juga bayinya sudah terkapar bersimbah darah.
Sri Dewi juga sudah tergeletak tak berdaya di depan rumahnya itu.
• Longsor Bogor Ratakan Satu Rumah, Empat Anggota Keluarga Tewas, Empat Lainnya Luka-luka
Kondisi Sri Dewi dan anaknya juga cukup mengenaskan.
Banyak luka tusukan di tubuh korban dan juga bayi yang saat kejadian sedang digendongnya itu.
Meski tertangkap basah membunuh istri dan juga bayinya, pelaku yang sudah menjatuhkan pisau tampak masih meronta saat dipegangi oleh warga.
Bahkan ia juga sempat menggigit pipi kanan mertuanya, Supriadi saat berusaha untuk melawan.
Tega membunuh istri dan juga anaknya, pelaku langsung ditangkap oleh kepolisian.
Hal tersebut dijelaskan oleh Kasubag Humas Polres Blitar, Iptu M Burhanudin, Minggu (17/2/2019).
"Pelaku sudah kami amankan, sekarang kami masih mendalami motif kasus itu," kata Burhanuddin.
Jasad Sri Dewi dan bayinya juga sudah dilarikan ke rumah sakit untuk di autopsi.
"Saat ini, jenazah kedua korban masih dilakukan otopsi. Polisi juga masih memeriksa kondisi pelaku," terang Burhanudin kemudian.
• Ceritakan soal Sakit Kanker Darahnya, Ani Yudhoyono: Rasanya seperti Palu Godam Menimpa Saya

Warga sedang berkumpul menunggu kedatangan jenazah kedua korban di rumah duka, Dusun Sumbermanggis, Desa Sumberurip, Kecamatan Doko, Kabupaten Blitar, Minggu (17/2/2019). (SURYA.CO.ID/SAMSUL HADI)
Kesaksian Warga Sekitar
Pembunuhan yang dilakukan oleh Nardi tersebut sempat mengeggerkan warga sekitar.
Detik-detik Nardi menusuk istri dan bayinya juga sempat dilihat oleh warga sekitar.
Hal tersebut dijelaskan oleh Ketua RT di tempat pembunuhan tersebut terjadi.
"Saat kejadian, di sini hujan deras. Warga sudah berusaha melerai, tapi keduanya tetap bertengkar," kata Ketua RT 5 RW 4 Dusun Sumbermanggis, Desa Sumberurip, Kecamatan Doko, Kabupaten Blitar Minggu (17/2/2019).
Melihat kejadian mencekam tersebut, warga mengaku tidak berani mendekat lantaran melihat pelaku membawa sebuah pisau.
Selang beberapa waktu, warga langsung melihat pelaku menusuk istri dan bayinga menggunakan pisau yang ia pegang itu.
Tak hanya warga, Ketua RT juga menjelaskan bahwa orangtua Sri Dewi tak berani menghalau Nardi yang sudah naik pitam.
"Mereka tinggal di rumah orangtuanya Sri Dewi. Orangtuanya sudah tua, juga tidak berani melarai," ujarnya dikutip dari TribunJatim.com.
• Kebiasaan Ani Yudhoyono Konsumsi Cabe Rawit, Ternyata Punya Manfaat Mengurangi Risiko Kanker
Beberapa Hari Sebelum Kejadian Nardi dan Istrinya Sempat Bertengkar
Ketua RT tempat Nardi dan Sri Dewi tinggal mengaku sempat mengetahui pasangan suami istri tersebut bertengkar.
"Dua hari sebelum peristiwa terjadi, suami istri itu sudah bertengkar. Tapi sempat didamaikan," kata Ketua RT 5 RW 4 Dusun Sumbermanggis, Desa Sumberurip, Kecamatan Doko, Kabupaten Blitar, Hariono, Minggu (17/2/2019).
Setelah didamaikan oleh Ketua RT, pertengkaran keduanya diketahui sudah reda.
Upaya damai antara suami istri tersebut dilakukan di rumah seorang warga, Hariono.
"Pertengkaran pertama terjadi Kamis lalu, sempat saya damaikan. Dua hari berikutnya bertengkar lagi sampai istri dan anaknya tewas," ujar Hariono.
Menurut keterangan Hariono, keduanya bertengkar lantaran Sri Dewi cemburu pada Nardi.
Selain itu, Sri Dewi juga diketahui kerap mengekang suami.
Korban kerap melarang Nardi keluar rumah dan tidak diizinkan merokok.
"Itu pengakuan mereka saat saya damaikan waktu pertengkaran pertama. Saya juga tidak tahu kalau ada masalah lain," kata Hariono dikutip dari TribunJatim.com.
Berdasarkan keterangan dari Hariono, Nardi diketahui bekerja sebagai penjual cengkeh dan juga memelihara ternak.
Nardi juga menurut Hariono jarang keluar dari rumah dan bergaul dengan tetangga.
Meski demikian, Nardi dikenal sebagai sosok yang baik.
"Dia orangnya sopan, biasanya juga jadi imam salat di masjid lingkungan sekitar," ujarnya.
(TribunWow.com)