Breaking News:

Pilpres 2019

Jubir BPN Sebut Ingin Kubunya Menang Jadi Pemimpin Muda, TKN Jokowi: Prabowo Kan Produk Masa Lalu

Jubir BPN Prabowo-Sandi dan Wakil Sekretaris TKN Jokowi-Ma'ruf saat menjadi narasumber di acara Mata Najwa.

Penulis: Atri Wahyu Mukti
Editor: Rekarinta Vintoko
Capture/YouTube/Najwa Shihab/Mata Najwa
Wakil Sekretaris TKN Joko Widodo (Jokowi)-Maruf Amin, Raja Juli Antoni dan Juru Bicara BPN Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Gamal Albinsaid dalam acara Mata Najwa, Rabu (13/2/2019). 

TRIBUNWOW.COM - Wakil Sekretaris TKN Joko Widodo (Jokowi)-Maruf Amin, Raja Juli Antoni menyatakan bahwa Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto adalah produk masa lalu.

Pernyataan itu disampaikannya untuk menanggapi Juru Bicara BPN Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Gamal Albinsaid yang mengatakan kubunya ingin menjadi pemimpin muda jika memenangkan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

Hal itu disampaikan mereka saat menjadi narasumber dalam acara Mata Najwa  dengan tajuk 'Berburu Suara Penentu: Berebut Suara Anak Muda' yang diunggah melalui channel YouTube Najwa Shihab, Rabu (14/2/2019).

Mulanya pembawa acara, Najwa Shihab menanyakan soal perebutan suara kaum milenial yang kini tengah gencar dilakukan oleh kedua pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).

Menanggapi hal itu, Gamal menyatakan memang anak muda kini juga harus menjadi bagian dari panggung demokrasi.

Sebab menurutnya, pemikiran-pemikiran anak muda saat ini memiliki nilai besar yang bisa memajukan bangsa.

"Generasi anak muda sekarang, ide kita, narasi kita harus bergumul di panggung demokrasi," kata Gamal.

"Secara historis anak muda itu selalu punya tinta emas dan saham besar dalam melahirkan negara Indonesia," imbuhnya.

Mendengar pernyataan tersebut, lantas Najwa menanyakan soal mengapa paslon lebih ingin merebut suara anak-anak muda dalam pilpres kini.

"Kenapa lebih menarik untuk anak muda?," tanya Najwa.

Yusuf Mansur Puji Jokowi dan Sandiaga Uno: Kenapa Tidak Ada yang Memberi Warna dengan Memuji?

Menanggapi pertanyaan itu, Gamal menjelaskan bahwa kini Indonesia sedang terjebak dengan sebuah teori gerontokrasi.

Ia menyebut, dari era kepemimpinan Gus Dur hingga Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), bangsa Indonesia selalu dipimpin oleh orang-orang yang sudah berumur tua.

"Saya ingin sampaikan begini, jadi Indonesia kalau boleh saya sampaikan, kita terjebak dalam sebuah teori yang namanya gerontokrasi," ungkap Gamal.

"Jadi gerontokrasi itu pemerintahan dan badan pemerintahan yang dipimpin oleh orang-orang tua."

"Kalau kita melihat sejarah kita pasca reformasi ya, Gus Dur memimpin di usia 59 tahun, Ibu Megawati 54 tahun, Pak SBY di periode pertama usia 65 tahun ya, artinya dari tahun ke tahun termasuk periode ke dua di usia 60 tahun," sambungnya.

Untuk itu, dirinya menyatakan bahwa pihaknya ingin menjadi pelopor pemimpin muda yang baru.

Sebab menurutnya, kehadiran Cawapres Sandiaga Uno dapat mengakhiri teori gerontokrasi tersebut.

"Jadi Prabowo-Sandi itu akan mengakhiri sejarah panjang gerontokrasi dengan adanya seorang pemimpin muda yang menjadi kandidat cawapres dalam kepemimpinan di republik ini.

Wakil Sekretaris TKN Joko Widodo (Jokowi)-Maruf Amin, Raja Juli Antoni dan Juru Bicara BPN Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Gamal Albinsaid dalam acara Mata Najwa, Rabu (13/2/2019).
Wakil Sekretaris TKN Joko Widodo (Jokowi)-Maruf Amin, Raja Juli Antoni dan Juru Bicara BPN Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Gamal Albinsaid dalam acara Mata Najwa, Rabu (13/2/2019). (Capture/YouTube/Najwa Shihab/Mata Najwa)

 

Persiapan Jokowi dan Prabowo Subianto Jelang Debat Capres Kedua 17 Februari 2019

Terkait hal itu, lantas Raja Juli juga menjelaskan mengenai teori gerontokrasi.

Kemudian, Raja Juli menyebut bahwa teori itu sebenarnya justru disimbolkan oleh Prabowo.

Sebab Prabowo bukanlah bagian dari kaum milenial.

"Teori gerontokrasi saya mulai saja, teori gerontokrasi itu lahir di Paris, Perancis ketika revolusi Perancis, justru adalah menggugat ketuaan, kelamaan, kelapukan, dan itu disimbolkan oleh Pak Prabowo pada hari ini," jelas Raja Juli.

"Pak Prabowo berbeda dengan milenial yang suka sesuatu yang fresh, yang baru, Pak Prabowo adalah masa lalu," tambahnya.

Hal itu disampaikannya sebab menurut Raja Juli, Prabowo merupakan bagian dari masa orde baru.

"Dia adalah produk masa lalu yang dia adalah bagian integral dari zaman orde baru yang melakukan pemberangusan terhadap demokrasi dan melakukan pemberangusan terhadap kebebasan, sekarang ujug-ujug (tiba-tiba) dia datang dengan mengatakan dia melawan demokrasi," paparnya.

"Dia (justru) bagian dari politik gerontokrasi yang harus kita turunkan," sambung Raja Juli.

Menanggapi hal itu, Najwa menanyakan pada Raja Juli soal Prabowo yang kini menggandeng Sandiaga Uno yang diketahui menjadi sosok paling muda diantara capres dan cawapres.

"Loh kita ini memilih calon presiden, yang ada itu Peraturan Presiden (Perpres) bukan keputusan wakil presiden."

"Ini to apple to apple antara Pak Jokowi dan Pak Prabowo siapa yang lebih muda, siapa yang lebih merepresentasikan kebaharuan," ungkap Raja Juli.

Fadli Zon: Coba Anda Ketik di Google Jokowi Kaget, Banyak Banget Beritanya

Kemudian ia menegaskan bahwa dalam pilpres ini hanya ada dua pilihan dalam memilih sosok pemimpin.

Pertama, sosok merintis karir politik dengan baik atau yang kedua adalah memilih sosok pemimpin yang mencoba berkali-kali dalam bertarung di bidang politik.

"Ini sebetulnya pilihan sederhana, apakah kita ingin memilih sosok yang jalan mendaki yaitu orang yang bekerja dengan ikhlas ya, merintis karir politiknya dengan baik, dengan transparan membela kepentingan rakyat?"

"Atau seseorang yang elit yang merasa dirinya layak untuk memimpin mencoba berkali-kali bertaruh di politik dan ternyata gagal dan sekarang datang seolah-olah menjadi baru gitu lho," tandasnya.

Simak videonya:

(TribunWow.com/Atri)

Tags:
Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-SandiagaTim Kampanye Nasional (TKN)Raja Juli AntoniGamal AlbinsaidNajwa Shihab
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved