Pilpres 2019
Ferdinand Hutahaean: Harusnya Jokowi Terima Kasih ke Prabowo Sudah Dikorting Anggaran Bocornya
Ferdinand Hutahaean nyatakan jika Pak Prabowo menyampaikan 25 persen harusnya Pak Jokowi berterima kasih ke Pak Prabowo sebab sudah dikorting bocornya
Penulis: Atri Wahyu Mukti
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean menyatakan bahwa seharusnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) berterima kasih kepada Prabowo soal kebocoran anggaran yang tengah ramai dibicarakan.
Hal itu disampaikannya saat menjadi narasumber dalam acara Apa Kabar Indonesia yang diunggah melalui YouTube channel Talkshow tvOne, Rabu (13/2/2019).
Mulanya, Ferdinand ditanya oleh pembawa acara terkait pernyataan Prabowo Subianto yang menyatakan bahwa anggaran di pemerintahan Jokowi mengalami kebocoran dana sebanyak Rp 500 triliun.
Menurut Ferdinand, pernyataan Ketua Umum Partai Gerindra itu tak diucapkan sembarangan.
"Terkait dengan masalah bocor, Pak Prabowo kemarin menyampaikan bocor Rp500 triliun itu adalah dari anggaran," kata Ferdinand, dikutip TribunWow.com dari YouTube channel Talkshow tvOne, Kamis (14/2/2019).
"Ini kan bukan tanpa dasar," imbuhnya.
Dirinya juga menyatakan bahwa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menyampaikan hal itu sebelumnya.
Ferdinand menjelaskan bahwa saat itu KPK telah merilis data-data tersebut.
"KPK bahkan menyampaikan di gedung Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) anggaran kita itu bocor 40 persen itu tahun 2017 bersama Wantimpres, itu pendapat KPK dan mereka itu merilis data bukan informasi."
"Artinya KPK pernah menyampaikan 40 persen," papar Ferdinand.
• Fahri Hamzah: Fakta Bahwa Ekonomi Bocor Sebagaimana Keyakinan Prabowo Lambat Laun Makin Terbukti

Terkait hal itu, dirinya menyatakan seharusnya Jokowi berterima kasih kepada Prabowo.
"Nah, kalau Pak Prabowo menyampaikan 25 persen harusnya Pak Jokowi berterima kasih ke Pak Prabowo, sudah dikorting bocornya," ungkapnya.
Lebih lanjut, Ferdinand juga menyinggung pernyataan Jokowi yang menyampaikan kata bocor berkali-kali.
Ia beranggapan, kata bocor itu dilontarkan Jokowi dikarenakan mantan Wali Kota Solo itu merasa terkejut.
• PSI Sebut Data Kebocoran Anggaran yang Dilontarkan Prabowo Tak Masuk Akal Sehat
Selain itu, Ferdinand berpendapat bahwa ucapan Jokowi tersebut juga digunakan sebagai kelakar untuk mengalihkan konsentrasi masyarakat.
"Nah, kalau kemarin keluar lagi statement itu saya pikir bahwa Pak Jokowi menyampaikan narasi bocor sampai 13 kali itu, beliau (Jokowi) sedang kaget dengan uppercut terhadap kebocoran ini," kata Ferdinand.
"Kaget dan mencoba lari dari kenyataan, lari dari situasi maka dibuatlah dikaburkan fakta ini sebagai sebuah mainan opini."
"Jadi disampaikan 'bocor bocor bocor' jadi lelucon dibuat supaya konsentrasi publik berubah dari kecurigaan tentang kebocoran ini menjadi lelucon. Itu yang mau disampaikan Pak Jokowi," tandasnya.
Lihat videonya disini:
Sementara itu, dikutip dari Tribunnews, Jokowi sempat menjawab mengenai tuduhan soal anggaran bocor yang dilayangkan Prabowo kepadanya, Minggu (10/2/2019).
Jokowi meminta supaya tidak ada pihak yang membuat pernyataan yang dapat membuat resah masyarakat.
"Kalau 25 persen bocor, artinya kan Rp 500 triliun. Itu duit Rp 500 triliun ada di mana? Saya tanya, hitungannya dari mana?" kata Jokowi saat menghadiri acara deklarasi alumni SMA Jakarta di Istora Senayan, Jakarta, seperti dikutip dari TribunWow.com dari Tribunnews, Kamis (14/2/2019).
Terkait hal itu, Jokowi menyatakan laporan pertanggungjawaban anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) tiap tahunnya disetujui oleh seluruh fraksi di DPR.
"Jangan sampai sudah tanda tangan, semua partai sudah tanda tangan, kemudian baru ngomong Rp 500 triliun bocor, bocor, bocor, bocor, bocor, bocor, bocor, bocor dari mana?" ucap Jokowi.
Selain itu, dirinya juga menjelaskan bahwa setip tahunnya Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) juga melalukan audit terhadap APBN.
Jokowi Minta Prabowo Lapor ke KPK
Dikutip dari Seputar iNews Pagi, Jokowi menantang Prabowo untuk melaporkan ke KPK soal tuduhan kebocoran anggaran yang dilayangkan padanya, Kamis (7/2/2019).
Hal itu ia sampaikan lantaran pihaknya dianggap telah mengadakan penggelembungan dana dalam proyek-proyek pembangunan.
Terkait hal itu, Jokowi meminta laporan tersebut juga harus disertai dengan bukti dan fakta.
Ia juga menegaskan supaya tidak asal menyatakan sesuatu tanpa ada datanya.
"Ya kalau sampai bocornya 25 persen laporin saja ke KPK, duit gede banget itu," jelas Jokowi
"Dulu tahun 2014 coba diingat, tahun 2014 katanya bocornya Rp 7.200 triliun, sekarang itu kalau bocornya 25 persen berarti Rp 500 triliun, duit gede banget itu Rp 500 triliun."
"Laporin ke KPK dengan bawa bukti-bukti dengan bawa fakta-fakta."
"Ya, jangan asal," imbuhnya.
• Debat soal Anggaran Bocor, TKN Jokowi: Lagu Lama dari yang Mau Menjadi Presiden tapi Tak Pernah Jadi
Diketahui tantangan Jokowi itu untuk menanggapi pernyataan Prabowo yang menyebut telah ada kebocoran anggaran hingga 25 persen soal dana pembangunan.
"Kebocoran dari anggaran rata-rata taksiran saya, mungkin lebih sebetulnya, taksiran saya itu adalah 25 persen anggara itu bocor," ucap Prabowo.
"Bocornya macam-macam ya," sambungnya.
Kemudian Prabowo menyebut adanya indikasi dana mark up proyek.
"Itu namanya penggelembungan," kata Prabowo.
Lihat video selengapnya di sini:
(TribunWow.com)