Terkini Daerah
Simpan Dendam 5 Tahun, Ini Awal Pertemuan Yuda Lesmana dan Fitri Suryanti yang Berujung Pembunuhan
Tega bunuh sadis Fitri Suryanti, Yuda Lesmana ungkap awal pertemuannya dengan Fitri setelah lima tahun lamanya menyimpan dendam mendalam karena asmara
Penulis: Nila Irdayatun Naziha
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Pelaku pembunuhan Fitri Suryanti atau Fitri Yu (25), Yuda Lesmana membeberkan awal mula pertemuannya dengan korban setelah bertahun-tahun menyimpan dendam.
Melalui ceritanya, Yuda sudah 5 tahun lamanya menyimpan dendam pada Fitri Yu lantaran masalah asmara.
Dikutip dari TribunBatam.com, pertemuannya dengan Fitri rupanya berujung petaka bagi korban yang merupakan penjual gas elpiji di daerahnya.
Fitri ditemukan tewas berlumuran darah dengan keadaan terikat kabel charger ,dan luka sayatan di sekujur tubuhnya menggunakan senjata tajam.
Ia ditemukan tewas pada Senin (11/2/2019) di kamarnya di perumahan di perumahan YKB Bengkong Laut, Batam.
Mengutip Facebook Tribun Batam dalam siaran langsung press release kepolisian, Yuda menjelaskan pertemuannya dengan Fitri rupanya karena unsur ketidaksengajaan.
Saat itu Yuda mengaku sedang mencari gas elpiji lantaran gas milik Yuda habis.
Ia mencari ke berbagai tempat namun tidak mendapatkan apa yang ia cari.
Akhirnya, menurut keterangan dari tetangga Yuda, ia diarahkan untuk ke tempat gas milik Fitri yang merupakan usaha bersama dengan ayahnya.
• Ternyata Ini Ucapan Fitri yang Buat Yuda Simpan Dendam 5 Tahun dan Tega Habisi Nyawanya
Dalam press release tersebut, Yuda tampak sedang ditanya oleh Kapolresta Barelang, Kombes Hengki untuk memberikan tambahan keterangan.
"Kok bisa tiba-tiba ketemu dengan mantan yang menghina kamu itu (Fitri Yu) kenapa?," tanya Kombes Hengki Rabu (13/2/2019).
"Saya enggak sengaja beli gas di situ," ungkap Yuda.
Yuda rupanya juga bertetangga dengan Fitri selama 5 bulan meskipun Yuda tidak menyadarinya.
"Kok kamu tiba-tiba beli gas di situ?," tanya Kombes Hengki.
"Karena saya mencari kemana-mana kehabisan gas bang, saya tanya orang ditanya kalau di sana (rumah Fitri) ada yang jual gas," jelas Yuda.
Melalui keterangan Kombes Hengki, diketahui bahwa pertemuan Yuda dengan Fitri terjadi pada bulan Januari lalu.
"Tepat pada bulan Januari 2019 yang bersangkutan (Yuda) bertemu dengan korban (Fitri) tidak disengaja karena yang bersangkutan ingin membeli gas untuk memasak."
"Dari sana muncul niatan dari Januari tersebut untuk membalas dendam, terjadilah pada hari Senin (11/2/2019) yang lalu pada 13.35 WIB pelaku melakukan tindakannya," kata Kombes Hengki.
• Yuda Lesmana Ungkap Kisah Cintanya Kandas karena Fitri Suryanti, Bongkar Cara Habisi Nyawa Korban
Motif Yuda Bunuh Fitri
Dikutip TribunWow.com dari TribunBatam.com, alasan mengapa Yuda tega menghabisi nyawa Fitri terungkap.
Dalam ceritanya, Yuda membeberkan bahwa dirinya putus dengan kekasihnya lantaran tindakan Fitri.
"Dia bilang sama pacar saya kalau saya tidak punya masa depan cerah, karena saya hanya tamatan SMP," sebut Yuda, Selasa (12/2/2019).
Akibat ucapan dari Fitri, kekasih Yuda memilih untuk meninggalkannya dan memilih untuk putus.
Merasa sakit hati kisah cintanya kandas, Yuda kemudian menyimpan dendam dengan Fitri.
"Saya dendam sejak saat itu, karena dia saya putus," terang Yuda.
Setelah putus dengan kekasihnya Yuda mengaku tidak pernah lagi berhubungan serius dengan wanita lain.
Ia mengaku masih mencintai kekasihnya itu hingga saat ini.
"Sejak putus dengan pacar saya, saya tidak pernah cari pacar lain," ceritanya.
• Sempat Lupa Sakit Hatinya 5 Tahun Lalu, Dendam Yuda Kembali Membara dan Nekat Habisi Nyawa Fitri

Fitri Tewas dengan 16 luka Tusukan
Kabiddokes Polda Kepri, Kombes Pol Djarot Wibowo menjelaskan bahwa Fitri Suryanti tewas setelah mendapatkan 16 kali luka tusukan benda tajam di beberapa anggota tubuhnya.
"Didapatkan luka terbuka akibat kekerasan tajam berupa luka terbuka pada pipi kiri 1 tusukan, tangan kiri 1 tusukan, pinggang 1 tusukan, kepala belakang 3 tusukan."
Leher bagian belakang 8 tusukan, leher depan sisi kiri 1 tusukan dan sisi kanan 1 tusukan," sebut Djariot, Rabu (13/2/2019).
Tak hanya luka senjata tajam, Fitri rupanya juga mendapatkan pukulan menggunakan benda tumpul.
Akibatnya ia mengalami memar dan luka lecet pada wajah, leher, dada dan anggota gerak atas dan bawah.
"Kematian, luka tusuk pada leher mengakibatkan robeknya dan terputusnya pembuluh darah nadi leher yang menyebabkan perdarahan hebat," kata Djarot dikutip dari Tribunbatam.com.
"Luka akibat kekerasan benda tajam berupa putusnya pembuluh darah nadi leher depan sisi kiri, robeknya pembuluh darah nadi leher sisi kanan, terputusnya pembuluh darah nadi tulang leher sisi kanan," lanjut Djarot.

• Motif Yuda Lesmana Bunuh Fitri Suryanti Terungkap, Simpan Dendam 5 Tahun meski Tak Ingat Nama Korban
Kronologi Pembunuhan Fitri
Fitri pertama kali ditemukan tewas setelah seorang tetangganya tak mendapatkan tanggapan saat hendak membeli gas di kediaman Fitri Senin (11/2/2019).
Seorang warga, Robert menjelaskan bahwa dirinya bingung saat membeli gas namun tidak mendapatkan jawaban.
Robert juga mengaku beberapa kali memanggil Fitri dan hanya terdengar suara TV menyala tanpa ada jawaban dari korban.
"Saya cuma dengar suara TV dari luar rumah, saya enggak masuk karena tidak ada yang keluar saat saya panggil," sebut Robert Senin (11/2/2019).
Tak mendapatkan jawaban, Robert akhirnya memutuskan untuk pulang dan meminta sang ibu menelepon korban.
"Ibu saya telepon juga nggak diangkat. Biasanya memang begitu, kalau mau beli gas telepon dulu," jelas Robert dikutip dari TribunBatam.com.
Tak lama setelah itu, Fitri diketahui telah meninggal dunia dengan luka sayatan yang membuatnya kehabisan darah.
Kapolresta Barelang Kombes Pol Hengki juga menjelaskan bahwa Fitri ditemukan setelah seorang kerabatnya melihat ada bercak darah di sepanjang halaman rumah Fitri.
"Awalnya tetangga korban mau membeli gas, kemudian dia panggil enggak ada yang menyaut. Padahal Pintu Rumah terbuka dan suara TV terdengar dari dalam rumah," terang Hengki Senin (11/2/2019).
Bercak darah yang ditemukan oleh kerbata tersebut rupanya bercecer dari halaman rumah sampai ke sebuah sepeda motor yang ada di depan rumah tersebut.
"Saksi ini memberi tahu kepada orangtuanya, memang antara saksi dan korban ini dekat seperti keluarga sendiri."
"Setelah orang tua korban datang datang kembali kerumah, baru ia melihat korban didalam kamar sudah tertelungkup dan mengeluarkan darah. Di sana ia lapor polisi," tegas Hengki.
Cek berita selengkapnya di sini:
(TribunWow.com)