Kasus Pembunuhan
Curhatan Ayah Fitri Lihat Anaknya Tewas Berlumur Darah dengan Tangan Diikat Kabel Charger: Teganya
Kisah tragis harus ditelan pahit oleh keluarga Ameng. Ia menceritakan awalanya melihat jasad anaknya yang berlumuran darah.
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Kisah tragis harus ditelan pahit oleh keluarga Ameng saat menemukan anaknya, Fitri Suryanti yang jadi korban pembunuhan sadis oleh Yuda Lesmana (YL/24) pada Senin (11/2/2019).
Diceritakan kembali oleh Ameng, saat ia mengingat melihat tubuh Fitri yang berlumur darah di kamar rumahnya, dikutip dari TribunBatam, Selasa (12/2/2019).
Saat itu ada orang yang menghubunginya, memberitahukan jika melihat ada ceceran darah di rumahnya.
Pada saat itu keberadaan Fitri belum diketahui.
Mulanya Ameng berfikir itu adalah darah peliharaan mereka.
Namun perasaan tidak enak menggelayuti dirinya.
Ameng yang saat itu berada di luar rumah segera pulang terburu-buru.
"Perasaan sudah tak enak saat itu," kata Ameng sesaat setelah mendapat panggilan telepon tetangganya.
• Ini Video Pengakuan Pembunuh Sadis Fitri, Sebut Lupa Nama Korbannya karena Simpan Dendam 5 Tahun
Setibanya di rumah sekira pukul 13.00 WIB, alangkah terkejutnya Ameng melihat Fitri, putrinya sudah bersimbah darah.
Posisinya mengenakan baju berwarna merah muda dan terlungkup.
Ameng juga melihat tangan Fitri terikat oleh kabel charger ponsel.
Saat itu Ameng masih berpikir positif, nyawa anak ketiganya ini masih bisa diselamatkan.
Ia kemudian mengecek tangan anaknya, namun sudah mengeras.
Tak sampai di situ ia juga menyentuh bagian pinggang anaknya, namun terlambat dan sudah terasa dingin.
Ameng begitu terpukul.
Apalagi melihat ada banyak luka tusuk pada tubuh putrinya dan pada bagian wajahnya.

Sementara rambutnya, seakan dijambak pelaku.
"Teganya," ujarnya sembari menepuk telapak tangan kanannya ke dahi.
Ameng menduga Fitri melakukan perlawanan saat kejadian. Sayang ia kalah kuat dari pelaku.
Kejadian itupun membuat Fitri kehilangan banyak darah, dan berujung pada kematiannya.
Kronologi menurut Yuda si Pelaku
Yuda mengaku kepada polisi telah menyimpan dendam yang berlangsung selama 5 tahun.
Awalnya, hubungan cintanya kandas dengan sang kekasih yang merupakan teman korban (Fitri).
Yuda berujar sempat berniat untuk menikahi sang kekasih karena sudah sangat mencintainya.
Namun niat itu tidak terwujud, lantaran kekasihnya diduga termakan omongan Fitri yang menyebut masa depan dirinya tidak jelas.
Karena itu, Yuda berkeyakinan penyebab kandas hubungannya adalah Fitri dan membuatnya menyimpan dendam selama lima tahun.

Seusai putus dengan kekasihnya, Yuda yang sakit hati memutuskan merantau ke kampung halamannya di Medan.
Sempat pulang ke Medan, Yuda kembali merantau ke Batam berniat untuk mengadu nasib.
Suatu hari ia tak sengaja kembali melihat sosok Fitri saat akan membeli gas di toko milik orangtua Fitri.
Dari situlah dendam dan sakit hati Yuda kembali membara.
Menurutnya Fitri harus bertanggungjawab atas sakit hatinya dan hubungan milik Yuda yang kandas.
Hanya saja, Yuda menunggu waktu yang tepat untuk bisa menghabisi Fitri.
Ia bahkan sudah melakukan pengintaian di rumah Fitri satu bulan belakangan.
• Sempat Lupa Sakit Hatinya 5 Tahun Lalu, Dendam Yuda Kembali Membara dan Nekat Habisi Nyawa Fitri
Dan pada akhirnya, Senin (12/2/2019), Yuda menemukan waktu yang ia rasa tepat untuk membunuh Fitri.
Pada Senin (11/2/2019), Yuda berangkat ke rumah Fitri dengan membawa sebilah pisau.
Seperti yang disebutkan sebelumnya, sebelum membunuh Yuda sempat menawar gas kepada ayah Fitri, Ameng.
Saat Ameng pergi mengantar gas, kemudian Yuda masuk ke rumah dan menemui Fitri.
Yuda mengaku awalnya Fitri tak mengingat Yuda.
"Dia awalnya tidak ingat sama saya, sampai saya cekik dia sampai pingsan," sebut Yuda.
Saat Fitri Pingsan, Yuda kemudian mengemasi barang-barang milik korban seperti laptop dan HP korban.
Saat mengemas barang, Fitri yang perlahan sadar kemudian sempat melawan Yuda.
"Dia bangun, kemudian saya tikam sama pisau yang saya bawa. Saya lupa berapa kali menikam lehernya, yang jelas ada beberapa kali," terang Yuda.
Usai menikam dan memastikan Fitri meninggal, Yuda kemudian pergi dari rumah tersebut dan merusak CCTV (Closed Circuit Television).
Ia mengaku membakar barang bukti baju yang ia kenakan saat membunuh Fitri.
Sementara pisau yang ia gunakan untuk membunuh Fitri dia buang ke Sungai Ladi.
"Pisaunya saya buang ke Sei (sungai) Ladi," tegasnya.
Penangkapan Yudi Kurang dari 10 Jam
Kasat Reskrim Polresta Barelang AKP Andri Kurniawan mengatakan, pembunuh Fitri ditangkap pada Senin (11/2/2019) pukul 23.00 WIB.
Ada tim gabungan yang menangkap pelaku, yaitu Subdit III Polda Kepri dan Tim Macan Satreskrim Polresta Barelang.
Akhirnya pelaku dibekuk polisi di tempat kosnya di kawasan Bengkong Permai, saat ia sedang bersembunyi.
"Alhamdulilah, pelakunya sudah kita amankan menjelang dini hari tadi," terang Andri saat dikonfiirmasi, Selasa (12/2/2019) pagi.

Hingga siang, Selasa (12/2/2019) polisi masih melakukan penyelidikan kepada pelaku.
Andri menjelaskan sempat melepaskan tembakan ke arah pelaku saat penangkapan karena pelaku berusaha melarikan diri.
"Memang terpaksa kita tembak karena memcoba melawan dan melarikan diri," sebut Andri kepada TribunBatam.id. (TribunWow.com/ Roifah Dzatu Azmah)