Pilpres 2019
Tanggapi soal Pergantian Pelatih MU yang Dibandingkan dengan Pilpres, Said Didu Sebut Nama Mahfud MD
Said Didu menanggapi kicauan warganet yang membandingkan fenomena pergantian pelatih klub sepak bola MU dengan pilpres
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Astini Mega Sari
TRIBUNWOW.COM - Mantan Staf Khusus Menteri ESDM, Said Didu menanggapi kicauan warganet yang membandingkan fenomena pergantian pelatih klub sepak bola Manchester United dengan pemilihan presiden (pilpres).
Hal ini diungkapkan Said Didu melalui Twitternya, @saiddidu, Sabtu (9/2/2019).
Mulanya, akun netizen @maspiyuuu mengunggah potongan video laga sepak bola Liga Inggris Manchaester United (MU) vs Fulham FC.
Pemilik akun tersebut menuliskan, semenjak MU berganti pelatih, performanya menjadi lebih bagus.
Ia lalu mengaitkan dengan pilpres dan berharap bahwa pergantian presiden akan membuat keadaan Indonesia lebih baik.
• Mahfud MD Bagikan Tips Cara Memiilih Calon Pemimpin di Pemilu, Begini Penjelasannya
"MU sejak ganti pelatih jadi bagus
Insya Allah Indonesia ganti presiden bakal jadi lebih baik," tulis netizen @maspiyuuu.
Kicauan itu lalu ditanggapi oleh Said Didu dengan me-mention akun Twitter mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD.
Said Didu berharap Mahfud MD menangkap baik fenomena pergantian pelatih di MU yang mana menyiratkan bahwa pergantian presiden akan membuat keadaan Indonesia lebih baik.
"Semoga prof @mohmahfudmd bisa menangkap dengan baik fenomena MU ini," tulis Said Didu.

Kicauan Said Didu yang me-mention akun Twitter Mahfud MD (Capture Twitter)
• Sebut Keributan Kasus Rocky Gerung Sudah Overdosis, Mahfud MD: Perlu Diakhiri
Diketahui, hingga kini Mahfud MD tidak pernah secara terang-terangan memberikan dukungannya dalam pemilihan presiden (pilpres).
Mahfud MD hanya sering mendengungkan soal Pilpres ceria tanpa menyebut pihak tertentu yang berlaga di kontestasi pilpres.
Seperti yang ia lakukan bersama Wakil Gubernur Jatif Syaifulla Yusuf, ekonom Faisal Basri, serta tokoh ulama di Surabaya, September 2018 lalu.
Dengan adanya pilpres ceria, Mahfud berharap bisa mewujudkan pilpres yang damai dan bisa dilakukan dengan kerjasama seluruh pihak.
"Di tiap pemilu, rakyat selalu mendukung simpulnya. Sehingga, kalau tokoh dan figurnya yang menjadi simpul ini bersatu, maka umatnya akan berkumpul," kata Mahfud pada acara Seminar #2019PilpresCeria di Surabaya, Senin (17/9/2018) pada Tribunnews.
• Komentari Kasus Rocky Gerung, Mahfud MD Kaitkan dengan Pemilu hingga Prediksikan akan Hilang
Ia mencontohkan pemilu 1999 yang sempat diklaim berpotensi menimbulkan konflik horizontal antara pendukung mantan Presiden BJ Habibie dan Megawati Soekarnoputri.
Pada akhirnya bukan Mega atau Habibie yang terpilih sebagai presiden, justru KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Meskipun demikian, pendukung kedua kubu juga tetap menjaga perdamaian. Senada dengan Megawati dan Habibie yang juga tak mempermasalahkan hasil tersebut.
"Pada tahun 1999, ada satu kelompok mendukung Habibie, satu kelompok mendukung Megawati. Namun, akhirnya konflik itu tak terbukti. Mereka aman-aman saja," jelasnya.
Pada intinya, Mahfud menilai masyarakat tak perlu diberikan pemahaman secara berlebihan soal pemilu damai.
Sebab, konflik tak akan muncul tanpa adanya provokasi.
(TribunWow.com/Tiffany Marantika)